Mobil Goyang

20.6K 89 6
                                    

RE-UPLOAD
Yang sebelumnya di takedown Wattpad gais🥲

‼️ADULT STORY‼️
⛔️DO NOT REPORT⛔️

Aluna dan Dimas adalah pasangan yang sudah bersama sejak awal SMA. Hubungan mereka selalu terlihat harmonis dan penuh cinta, hingga tak sedikit teman-teman mereka yang merasa iri dengan kedekatan mereka. Setiap kali ada acara atau momen spesial, Dimas selalu memastikan Aluna merasa bahagia.

Hari itu, Dimas dan Aluna akan pergi liburan bersama sahabat-sahabat mereka. Rencananya, mereka akan ke sebuah villa di pinggir kota untuk menghabiskan akhir pekan bersama. Sejak pagi, Aluna tak sabar menantikan perjalanan ini. Dengan semangat, ia mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa. Begitu Dimas menjemputnya, Aluna langsung memasukkan tas ke dalam bagasi mobil Dimas yang sudah penuh dengan barang-barang dari teman-teman mereka yang lain.

Semangat dan keceriaan mengiringi mereka dengan hangat, disertai senda gurau. Tapi satu masalah muncul ketika mereka sadar bahwa mobil yang disiapkan Dimas terlalu kecil untuk menampung enam orang sekaligus.

Mobil mereka hari itu penuh sesak. Ada lima orang di dalam: Dimas, Raka, Fira, Alda dan Bella. Sementara Dimas menyetir, kursi tengah ada Fira, Alda dan Bella bersama tas mereka, dan Raka paling belakang, bersama beberapa tas. Saat Aluna membuka pintu belakang, ia terkejut.

“Eh, kok penuh ya?” tanya Aluna dengan bingung.

Aluna memandang kursi belakang yang sesak, dan ia sempat berpikir untuk mungkin memaksa duduk di tengah, tapi jelas itu akan sangat tidak nyaman.

Dimas mengangkat bahu, seakan-akan dia sudah memikirkan solusi yang menurutnya praktis. "Duduk di belakang, boleh, Yang?Dipangku Raka aja, sementara. Cuma sebentar kok, sampai kita sampai ke pemberhentian pertama."

Mata Aluna langsung melebar. "Apa? Duduk di pangkuan Raka?" tanyanya sedikit terkejut. Ia tak menyangka sang kekasih akan menawarkan solusi yang seperti cukup buruk itu.

Raka yang mendengar itu menoleh ke belakang dan tertawa kecil, mencoba mencairkan suasana. "Nggak apa-apa, Aluna. Gue nggak gigit kok."

Aluna menoleh ke Dimas, menunggu penjelasan lebih lanjut, tetapi dia hanya mengangguk santai.

"Iya, santai aja, Na. Aku juga nggak mungkin nyuruh kamu duduk di depan yang sempit banget. Liat tuh, Yang.. penuh banget. Udah, duduk di belakang sama Raka aja biar nyaman."

Sambil sedikit ragu, akhirnya Aluna setuju. Dengan jantung yang berdebar, ia naik ke kursi paling belakang, duduk di pangkuan Raka dengan kikuk. Jarak tubuh mereka begitu dekat, dan Aluna bisa merasakan panas tubuh Raka yang begitu intens. Raka, yang biasanya bersikap santai, kini juga terlihat sedikit canggung, tapi ia mencoba membuat Aluna merasa nyaman.

"Tenang aja, gue nggak akan macem-macem," ujar Raka dengan senyum tipis, mencoba meredakan ketegangan.

Semakin lama, suasana dalam mobil menjadi lebih tenang kala kendaraan roda empat itu melaju melewati jalan raya. Aluna mencoba untuk rileks di pangkuan Raka, meski rasa canggung tak kunjung hilang. Setiap kali mobil berguncang karena jalan yang berlubang, tubuh mereka semakin bersentuhan.

Raka sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan untuk menghindari benturan dengan kursi tengah. "Nyaman, Na?" tanyanya dengan suara rendah yang terdengar dekat di telinga Aluna.

Aluna sedikit tersentak mendengar bisikan pelan di telinganya, ia hanya mengangguk pelan, merasa bingung dengan perasaannya sendiri. Di satu sisi, ia merasa ini hanya masalah sepele. Tapi, di sisi lain, ada rasa yang aneh setiap kali Raka berbicara dengan suaranya yang lembut dan berbisik.

RAHASIA RASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang