Salah Masuk Lubang🔞

15.8K 41 4
                                    

WARNING!! CERITA DEWASA 21+

DO NOT REPORT THIS STORY, WITH LUV TO YOUHH
--

Di bawah langit cerah bulan April, Karla duduk di dalam sebuah mobil yang dikendarai sang suami, senyum tipis mengembang di bibirnya. Perjalanan hari itu membawanya kembali ke tempat yang tak pernah benar-benar ia lupakan. Hatinya begitu senang, penuh dengan rasa antisipasi yang bercampur dengan kegugupan. Sudah lama sekali sejak ia terakhir kali bertemu dengan sahabat lamanya, Maya. Sepuluh tahun? Mungkin lebih. Rasanya seperti seumur hidup, tapi juga seperti kemarin.

Mobil itu meluncur pelan di jalan raya kecil yang dikelilingi pepohonan rindang. Ia memandangi pemandangan yang tampak begitu asing, namun di saat yang sama, memberikan kehangatan tertentu. Kota tempat mereka dulu tinggal begitu tenang, jauh berbeda dari hiruk-pikuk Jakarta tempat Karla menetap sebelum kembali dua bulan lalu karena menemani sang suami yang pindah ke sana.

Karla sempat ragu untuk mengunjungi sahabatnya lagi. Hidup mereka sudah sangat berbeda sekarang. Maya sudah menikah, punya anak, dan menjalani peran sebagai istri serta ibu, sama halnya dengan Karla yang juga sudah menikah. Namun pesan dari Maya beberapa minggu lalu, diikuti oleh komunikasi yang kembali terjalin di antara keduanya, membuat Karla dan Maya akhirnya membuat janji temu bersama.

Begitu mobilnya berhenti di depan rumah Maya, sebuah rumah bergaya minimalis dengan pagar kayu yang mengingatkannya pada vila besar di pedesaan, Karla menarik napas panjang. Rumah itu terlihat nyaman, dengan kebun kecil di depan dan beberapa bunga berwarna-warni yang menyambutnya.

"Mas, aku pamit ya" ujar wanita itu pada sang suami sembari memberi ciuman singkat perpisahan sejenak. Suami Karla, Gema, mengangguk sembari membenarkan dasinya sejenak, ia ada beberapa rapat hari itu. "Hati-hati ya, sayang"

"Maya!" seru Karla dengan suara yang hampir bergetar, lalu berlari kecil menghampiri sahabatnya.

Maya membalas seruan itu dengan tawa lepas, lalu berlari ke arah Karla. Dalam sekejap, kedua wanita itu sudah saling berpelukan erat, seolah-olah mereka sedang mencoba menutupi semua jarak dan waktu yang memisahkan mereka selama ini.

"Aku nggak percaya akhirnya kamu benar-benar datang!" seru Maya dengan mata berbinar-binar, melepaskan pelukan mereka sebentar untuk memandang wajah Karla dari dekat.

"Sudah lama sekali!"

"Yah, aku memang butuh pelarian dari kota sekalian sama suami," jawab Karla, setengah bercanda.

Setelah bertahun-tahun hidup terpisah, Maya dan Karla akhirnya bertemu kembali. Saat Karla melangkah masuk pintu depan, gelombang nostalgia menyelimuti mereka berdua. Waktu mungkin telah mengubah penampilan mereka, tetapi ikatan mendalam antara sahabat masa kecil ini tetap tak terputus. Keduanya memang dikenal begitu dekat dan erat, berteman dari sejak cilik hingga kelulusan SMA sepuluh tahun lalu memisahkan mereka yang harus menempuh pendidikan bangku kuliah di tempat berbeda.

Rumah Maya begitu nyaman, dipenuhi dengan perabot kayu yang sederhana tapi elegan. Di dinding ada beberapa foto keluarga, terutama foto Maya, Arman, sang suami, dan anak kecil laki-laki yang tampak menggemaskan-mungkin putra mereka yang baru saja berulang tahun, pikir Karla.

"Aku ingat sekali terakhir kali kita bertemu," kata Karla sambil menatap salah satu foto pernikahan Maya di dinding. "Pernikahanmu. Hari itu rasanya campur aduk."

"Iya, dan kamu masih pakai dress biru yang kita pilih bareng-bareng," kenang Maya, tersenyum lebar.

"Dan Arman..." Karla berhenti sejenak. "Eh, benarkan namanya itu? Maaf ya aku sampe lupa" ujar Karla lagi sembari tertawa pelan, dirinya dan Maya memang tidak terlalu intens berkomunikasi, hanya sesekali melihat dan membalas postingan atau cerita di sosial media saja.

RAHASIA RASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang