Hitam Putih 01

2.3K 117 3
                                    

×××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××

Heels hitam itu tidak berada di tempat yang seharusnya. Heels itu hanya bergerak-gerak pelan di dalam tentengan Sarasvathi Harys, gadis berambut ikal sepinggang berwarna hitam legam yang pandangannya kosong malam ini.

Kaki putih jenjangnya sedang buta arah sehingga dia tidak tahu ke mana tujuannya, sementara malam melarut tanpa disadarinya.

Angin malam yang berhembus perlahan serta bersuhu rendah membuat bulu romanya terjaga. Gaun hitam selututnya tidak memiliki lengan. Gaun itu hanya memiliki satu tali spageti untuk masing-masing bahu Saras--begitu ia biasa disapa.

Kakinya berhenti di sebuah danau kecil buatan. Taman kota. Di sini begitu sepi, tetapi itu wajar mengingat jarum jam yang telah berada di bagian utara jam, sudah pasti tidak ada orang yang terlalu kekurangan aktivitas di malam gelap ini, benar kan?

Saras masih berdiri di tepian danau, melamunkan sesuatu yang bahkan dia sendiri tidak tahu apa itu. Terlalu asyik terseret dalam lamunan, dia bahkan tidak sadar jemari tempat sepasang heels hitamnya bergantung sudah lemas, mengakibatkan heels itu jatuh ke atas rerumputan.

Danau buatan itu jernih, perawatannya sangat baik. Dasarnya terlihat samar dan sedikit gelap; meyakinkan semua orang tentang angka kedalamannya yang sudah pasti tinggi.

Ia berjongkok perlahan, menatap danau, membiarkan air danau yang tenang itu merefleksikan sosoknya. Kapan ia terakhir kali bercermin hari ini? Pukul lima pagi tadi? Seingatnya, refleksinya saat itu adalah gadis berambut ikal hitam sepinggang yang sudah ditata dengan riasan tipis di bagian bibir, pipi, dan mata. Seingatnya, tidak ada gadis dengan pipi ternodai bekas maskara hitam yang luntur saat ia terakhir kali bercermin. Seingatnya, refleksi dari cermin pagi tadi tidak menampakkan betapa berantakannya rambutnya.

Apakah cermin di kamarnya berbohong? Apakah dia hanya ingin membahagiakannya dengan cara membohonginya tentang penampilannya? Kalau iya, lantas sudah berapa lama cermin itu berlaku begitu? Dan mengapa Saras tidak mengetahuinya?

"Hei! Jangan melakukan percobaan bunuh diri yang konyol!"

Setelah seruan itu, Saras yang refleks menutup matanya langsung merasa dirinya ringan, seperti sedang melayang. Awalnya Saras mengira dirinya tercebur masuk dalam danau, tetapi sepertinya itu tidak terjadi karena yang dirasakannya adalah hangat, sementara ia yakin air danau itu pastilah terasa sedingin es.

Jadi, apa--atau siapa--yang membuatnya merasa ringan?

×××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××

Hitam Putih [8/8]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang