3. Nenenin ayah kerja 🔞

5.6K 58 3
                                    

Cantika kembali menyesap kopi susunya beberapa detik setelah menguap. Ia harus tetap terjaga karena Pras minta ditemani lembur. Jadi meskipun sudah sangat mengantuk karena sudah masuk jam tidurnya, Cantika tetap berusaha membuka mata dibantu secangkir kopi susu.

Mondar-mandir di kamarnya, gadis itu berlari kecil setelah mendengar suara notifikasi. Pasti dari ayahnya. Dan dugaannya tidak salah. Pras mengirim pesan. Memberi tahunya kalau Sarah ibu angkatnya sudah tidur. Itu artinya ia harus segera ke ruangan sang papah untuk menggantikan peran mamahnya.

Sebelum keluar, Cantika tidak lupa melepaskan celana dalam berenda yang dikenakan sesuai permintaan papahnya. Entah untuk tujuan apa, ia patuh-patuh saja tanpa menuntut penjelasan karena ia adalah anak yang penurut.

Sampai di depan pintu ruang kerja Pras, Cantika mengetuk pelan dan masuk setelah dipersilakan. Di ruangan itu ia menemukan ayah angkatnya yang terlihat sibuk dengan laptopnya. Selalu menunggu perintah sebelum bertindak, gadis bergaun tipis yang putingnya tercetak jelas itu hanya diam berdiri di dekat pintu dengan perasaan gelisah.

"Kenapa diem disitu?"

"Nunggu disuruh papah."

"Sini," pinta Pras.
Kursi putar yang diduduki dimundurkan, memberi ruang untuk anak angkat kesayangannya yang kini duduk di paha kirinya.

"Kamu lakuin apa yang tadi papah minta kan?" tanya Pras.

"Iya pah."

Membuktikan sendiri, Pras pun menyingkap gaun tidur anaknya dan mengumpulkan di pinggang. Senyumnya terbit melihat vagina tembam sang anak terekspos tanpa terhalang apapun. Cantika benar-benar anak yang patuh pada orang tua. Tidak sia-sia mengadopsinya dan mengeluarkan uang banyak untuk merawat juga memanjakannya. Cantika tumbuh seperti yang diharapkan.

"Bagus. Papah suka anak yang nurut," puji Pras seraya membelai bibir vagina tembam anaknya. Pelan-pelan, sengaja menggoda sang anak.

Lambat laun dipercepat.
Sekarang bukan bibir vaginanya yang dibelai, tapi klitorisnya lah yang menjadi sasaran utama. Dua jari Pras menguasai titik paling sensitif Renata, dicubit-cubit kecil, ditekan dengan ibu jarinya, lalu ditarik ulur, dan terakhir terus digosok dengan gerakan teratur.
Apa yang ia lakukan sukses membuat Cantika menggelinjang.

"Geli paaaah. Jangan digituin" mohon Cantika tidak kuat menghadapi sensasi asing dari tubuhnya saat bagian intimnya dimainkan oleh jari sang papah.

"Tapi enak kan?"

"Ahhh ahhhh ahhhh papaah," jerit Renata sambil mencengkeram lengan papahnya yang terus saja mengerjai vaginanya. Cantika sampai merem melek, bingung sendiri dengan perasaannya.

"Huuussst, jangan keras-keras Can. Nanti mamah bangun," bisik Pras lalu mencondongkan kepalanya sampai bibirnya bisa menggapai bibir ranum anaknya.

"Nggghhhh."
Cantika melenguh rendah saat bibirnya disesap kuat oleh bibir ayahnya. Sudah diajari apa yang harus dilakukan saat berada di situasi ini, ia pun membuka mulutnya. Memberi jalan pada lidah panas sang papah agar bisa masuk ke rongga mulutnya.

Masih dalam tahap belajar, Cantika menggerakan lidah saat lidah papahnya menyapa, mengajak bersilat dan bertukar saliva. Sebagai amatir, Cantika sangat kewalahan mengimbangi gerakan Pras yang semakin menuntut. Tapi gadis itu tidak putus asa. Ia tetap berusaha demi menyenangkan sang papah yang diam-diam sedang melepas semua kancing gaun tidurnya.

"Hmmmmpp nnggghhhh." Cantika kembali melenguh. Disela ciuman yang semakin panas, ia merasakan sesuatu masuk ke dalam vaginanya.

Bukan itu saja. Payudaranya yang menggantung pun sedang diremas-remas sangat kuat. Rasanya ngilu sekali, tapi ia diam saja. Kalau protes takut mengusik kesenangan papahnya. Setelah diremas-remas, sekarang putingnya dimainkan. Dijepit, dipilin-pilin kasar, baru dipelintir kuat. Ngilunya semakin terasa. Ingin menangis tapi ditahan.

pemuas keluarga angkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang