Bab 2 perjalanan

22 3 1
                                    

Raden kian santang: siapa??

Dewi rengganis:ini aku raden

Raden kian santang:nyimas apa yang kau lakukan di sini bukankah aku menyuruhmu menunggu di sana

Dewi rengganis:maaf raden aku hanya mau ikut denganmu saja

Raden kian santang:baiklah kalau begitu, nyimas apa luka sudah diobati

Dewi rengganis:sudah raden

Skip setelah selesai disungai

Dewi rengganis:raden setelah ini raden mau kemana

Raden kian santang:aku mau kembali ke Padjajaran karena aku sudah merindukan keluargaku setelah mengembara sekian lamanya

Raden kian santang:nyimas apakah kau mau ikut bersamaku ke Padjajaran

Raden kian santang:ini juga sebagi tanda terima kasihku padamu karena sudah menolongku tadi

Dewi rengganis:baiklah raden

Raden kian santang:baiklah kalau begitu mari kita lanjut perjalanannya

Dewi rengganis:mari raden

Raden kian santang dan nyimas dewi rengganis melakukan perjalanan ke Padjajaran dalam perjalanan itu seperti ada seseorang yang mengikuti mereka

Dewi rengganis:raden sepertinya ada yang mengikuti kita dari belakang

Raden kian santang :benar nyimas aku juga merasa ada yang mengikuti kita dari tadi

Raden kian santang:lebih baik kita teruskan saja perjalanan ini saja nyimas

Dewi rengganis:iya raden

Tiba tiba ada yang menghadang mereka

Saloka:kalian mau kemana

Raden kian santang & dewi rengganis :saloka

Jadi yang mengikuti mereka dari tadi itu saloka

Saloka:kian santang bukankah aku sudah bilang aku akan membunuhmu

Raden kian santang:astagfirullah hallazim

Saloka:jangan banyak bicara

Saloka menyerang kian santang dan terjadinya pertarungan sengit antara keduanya

Raden kian santang:saloka hentikan ini kalau tidak ingin terjadi padamu

Saloka:aku tidak akan berhenti sebelum membunuhmu kian santang

Raden kian santang:baiklah jika itu adalah keinginanmu saloka

Raden kian santang tidak punya pilihan selain mengeluarkan pedang Zulfikarnya

Saloka:itu pedang Zulfikar

Saloka:aku tidak mungkin bisa mengalahkan kian santang bisa bisa aku mati karena yang dipegang kian santang bukan pedang biasa

Saloka:lebih baik aku pergi saja daripada aku mati karena terkena padang itu

Saloka pun pergi dari sana dan meninggalkan raden kian santang dan nyimas dewi rengganis

Dewi rengganis:raden kau tidak apa-apa maaf raden aku tidak bisa membantumu tadi

Raden kian santang:iya aku tidak apa-apa nyimas,  kau sedang terluka nyimas tidak apa-apa kalau kau tidak bisa membantu tadi

Raden kian santang:mari kita lanjut perjalanan

Dewi rengganis:mari raden

Bersambung




Cinta segitiga raden kian santang , dewi rengganis dan putri citaloka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang