Bab 5

140 29 3
                                    

Jimin melirik ke atas meja, ponsel Yoongi bergetar tak henti-hentinya sejak beberapa menit yang lalu, sementara si pria pucat sedang keluar entah kemana.

Jimin mendekat ke arah ponsel Yoongi, tertera nama kontak yang menelepon.

'Tetet'

Jimin tersenyum sekilas, sepertinya itu adalah nama panggilan untuk teman Yoongi atau entah siapanya.

"Sepertinya tidak terlalu penting.", Jimin mengedikkan bahu dan meninggalkan ruang tamu, dia ingin segera merebahkan diri dan tidur.

Setelah memasuki kamarnya, Jimin langsung berbaring dan memejamkan mata. Dia berharap bisa tidur dengan nyenyak malam ini, berdoa sebelum tidurnya, agar hari esok bisa lebih baik, dan berharap perubahan pada sang ayah. Jimin pun menyamankan posisi dan memeluk gulingnya dengan erat.

Selamat tidur semua... Selamat tidur Yoongiyaa..














Tapi, ternyata Jimin tidak bisa tidur segampang itu.







Kamar tamu yang Jimin tempati bersebelahan dengan ruang tamu, membuat Jimin tak tahan lagi untuk mengangkat telfon di ponsel Yoongi, bahkan ini sudah berlalu tiga puluh menit.

"Ya, halo.."

"PILIH!!! MAU UNDURKAN DIRI APA KU PECAT HAHH!!!!????"

Tangan Jimin yang memegang ponsel tersebut bergetar setelah mendengar bentakan dari sebrang.

"M-maaf.. Yoongi sedang tidak ada...", cicit Jimin.

"Eh, Oh, Mian...Mianhae... Mian... aku kira kau Yoongi. Apa kau istrinya?"

Jimin tertegun sesaat, ini kali pertama seseorang menanyakan statusnya. Panas menjalar di pipi Jimin.

"N-nee.., aku istri Yoongi."

"Maafkan aku, tolong sampaikan kepada Yoongi untuk segera mengirimkan file nya kepadaku, oke?"

"Nee.."

"Baiklah, sekali lagi maaf, terimakasih, semoga hari mu menyenangkan..."

Tuut..

Sambungan telepon diputus sepihak.

"Tenang, Jimin...", Jimin menutup mukanya yang memerah dengan tangannya masih memegang ponsel Yoongi, sementara tangan satu lagi mengibas angin ke arah muka nya.

"Aku tidak bohong ko.., aku memang istri Min-"

"Jimin!"

Yoongi datang tergesa-gesa, raut wajahnya terlihat kentara, bahwa pria itu sedang panik.

Jimin langsung menyerahkan ponsel Yoongi, Yoongi tidak mengira kalau Jimin ingin mencuri ponselnya kan?

"M-maaf.. tadi ada yang telfon.."

"Bukan itu maksudku! Ayo pergi! Sekarang!", Yoongi menarik tangan Jimin cepat dan membawanya keluar apartemen.

Jimin masih mencerna perintah Yoongi, matanya lumayan berat karena mengantuk, dia berusaha mengikuti langkah lebar Yoongi di depannya sambil memperhatikan tautan tangan mereka berdua, sangat manis.

"Tunggu di sini! Jangan kemana-mana, aku akan segera kembali!", tanpa menunggu persetujuan Jimin, Yoongi berlalu begitu saja, meninggalkan Jimin di dalam mobil. Jimin melihat kepergian Yoongi khawatir dan masih kebingungan atas apa yang sedang terjadi.




























"Dimana Jimin!!???"
"Dimana anak sialan itu!!!???"
"Katakan padaku dimanaa!!!???"

"Ada apa sebenarnya!? Kenapa kau tiba-tiba mencari Jimin?!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Are'nt We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang