Nindi sedang dalam suasana hati yang buruk ketika ia baru saja selesai dengan kelas bimbingannya siang itu.
Bagaimana tidak?!- Pengajuan BAB 3-nya lagi-lagi harus revisi akibat dosen pembimbingnya yang payah itu.
Jujur saja.. ini sudah yang kesekian kalinya dan lama-lama ia jadi kesal sendiri.
Duh!
Dan, kedatangan Nessa di kantin fakultas mereka saat itu membuat Nindi jadi semakin bad mood karena cuitannya yang menyebalkan.
Huh! Selalu saja seperti itu.
"Yoksi.. pengantin baru kita neh! Lagi ngapain sih? Kok keliatannya sibuk banget?" sambut Nessa, lalu segera menarik bangku untuk duduk tepat di hadapannya.
"Orang mah kalo dateng minimal assalamualaikum dulu.." sindir Nindi.
"Yauda nih.. assalamualaikum, Nin" ulang Nessa cengegesan.
"Lo ngapain dah ke sini? Bukannya jadwal bimbingan lo besok?"
"Ada deh" jawabnya sembari memberi kode.
"Oh, paham paham~"
"Btw, gimana gerangan nih after seminggu resmi menyandang status sebagai Nyonya Jiggs?" tanya Nessa, tapi lebih ke arah meledek Nindi sih.
"...."
"...."
"Mantu satu-satunya loh! Bukan maen ah cici jakbar kita ini."
"Biasa aja.. dan lo bisa stop ngomong ngomong gitu ga? Geli gue."
"Ga bakal!... Sampe lo nikah ulang terus ngundang gue baru gue diem" ucap Nessa. "Apalah arti persahabatan kita selama ini kalo lo nikahnya diem diem tanpa gue tau.."
Lalu Nindi pun segera meledek balik sahabatnya itu, "Sorry.. tamu yang hadir hanya staff staff khusus kenegaraan. Rakyat jelata ga boleh masuk!"
"Wah tengil nih orang."
"Nikahan b aja ga ada meriah meriahnya samsek, sok-sok-an pake staff khusus kenegaraan~ hellow? You think you diamond?" timpal Nessa.
"Yes, i am!" balas Nindi dengan gaya khasnya yang centil itu.
Persahabatan yang cukup menjengkelkan, namun sekaligus menjadi alasan mengapa hubungan mereka masih baik sejauh ini.
Walaupun kadang-kadang selalu ada konflik tak terduga di dalamnya.
