Kisah baru dimulai! Ryan ber-transmigrasi sebagai Riser Phenex. Dengan ini dia akan mengubah nasib Riser yang awalnya hanya seorang bajingan ampas menjadi iblis yang dikenal diseluruh penjuru dunia!
Genre : Action, Fantasy, Transmigrasi
Para penonton berteriak dengan antusias, Duel yang diharapkan akhirnya datang. Ini adalah tradisi lama iblis, tidak ada orang yang tidak suka, apalagi kali ini suasananya begitu menarik.
1 vs 13. Dengan memakai Rule : [ Tanpa Batasan. ] Entah apa yang dipikirkan oleh bocah dari Clan Phenex itu. Mereka ingin melihatnya, apakah ini akan diisi oleh Omong Kosong atau malahan Penuh Kejutan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Manager C : "Sangat bagus! Orang-orang dari berbagai kalangan datang demi melihat Duel para Iblis Muda ini. Dan kita bisa mengingat lagi, ini adalah pertarungan Satu vs Squad dan tanpa aturan sama sekali."
Dia memperagakan hampir tiap pose setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya, tanpa perlu dilihat lagi orang ini jadi yang paling antusias.
Manager C : "Suka banget, ih! Aku jadi pengen gelut bareng mereka." Ada berbagai kata aneh.
Lalu meski tidak ada satupun bangku penonton yang kosong, namun suasana nyaris sunyi gara-gara tingkah laku enggak diduga itu. Ada beberapa yang memijat pelipis kepala.
Bahkan satu kecil dari salah satu sudut yang melihat ini bahkan berani bilang, "Penyakitnya kumat."
Itu membuat banyak orang tertawa. Disisi lain si Manager terus merangkai kata dan asik berbicara sendiri disaat yang lain tertawa atau menertawainya.
Penonton #2 : "Yah, ini emang udah kebiasaan."
Penonton #6 : "Benar banget. Ini juga mengurangi ketegangan diantara kedua tim."
Rupanya begitu? Makanya nggak ada orang yang protes. Raiser yang diam-diam melihat, cuma membuang napas, enggak memberikan komentar apapun ke orang bodoh itu.
Namun tatapan dari Ageos mengalihkan perhatiannya, orang ini masih memasang muka sombongnya. Bahkan senyum itu agak menjengkelkan bagi Raiser sekarang.
Laos : "Hei, bocah, apa kau yakin udah cukup membawa senjata?"
Yang satu ini adalah Bidak Unggul yang ditendang Raiser pada Colosseum bulan lalu, ada berbagai perubahan pada bocah ini. Hawa-nya jauh lebih pekat, lalu pembuluh darah hitam yang nyaris terlihat di semua otot bagian kaki dan tangannya.
Apa ini semacam Steroid?
Dan barusan apa ia coba menyinggung soal Pedang ini, hmm?
Raiser : "... Provokasi murahan."
Raiser cuma bergumam polos dan mengangkat dagunya lebih tinggi lagi. Entah gimana, itu berhasil membuat berdecak Laos emosi.
Mungkin karna Mata Merendahkan yang sekilas dia tunjukkan padanya.
Ageos lalu mengambil langkah, membuat dirinya menghapus jarak lebar diantara Raiser, kini dua orang itu saling menatap dengan jarak sangat dekat. Dan saling membagi intimidasi.
Ageos : "Satu pedang doang nggak bakal cukup lho, dik raiser." Dia melanjutkan provokasi laos.
Itu agak membuat mata raiser berkedut sekilas, bukan gara-gara ejekan, tapi keanehan lain yang dia rasakan dari bocah ini.