One

930 15 0
                                    

Di sebuah sekolah swasta di Mojokerto ada seorang siswi SMA yang memiliki paras yang cantik dan hati yang baik. Dia adalah primadona sekolah. Namanya adalah Noura. Begitu banyak prestasi yang dia dapat. Prestasi akademis maupun prestasi non akademis. Jadi tidak heran kalau dia memiliki banyak penggemar. Bukan hanya dari siswa dan siswi melainkan juga dari guru - guru. Namun sayang, walau dia memiliki banyak teman yang peduli dengannya namun dia tidak pernah menganggap teman-temannya itu ada. Dia lebih suka menyendiri sambil membaca buku di tempat yang sepi. Karena dia kurang suka dengan suasana yang ramai.

"Eh... coba deh kamu liat cewek itu ! belagu banget sih dia ? mentang-mentang primadona sekolah terus kita di cuekin gitu aja." celetuk Neira. Neira adalah sepupu primadona sekolah. Sejak kecil Neira tidak pernah menyukai Noura. Karena apa pun yang dilakukan Neira pasti akan di banding-bandingkan dengan sepupunya. Bahkan saat mereka berumur 6 tahun, Neira pernah mendorong Noura ke jurang di belakang rumah Neira yang saat itu mereka sedang berlibur ke pegunungan milik keluarga Neira di Bandung. Walau apapun yang dilakukan Neira, Noura tidak pernah marah apa lagi menyimpan dendam pada Neira. Karena Noura selalu beranggapan kalau Neira adalah sepupu satu - satunya yang dia miliki.

"Memang kenapa sama Noura ? Kamukan sepupunya seharusnya kamu tau dong kebiasaannya." jawab Raina. Raina adalah teman Neira.

"Iya bener. Kenapa sih kamu kok enggak suka banget kalau liat Noura ? Padahal dia enggak pernah nyakitin kamu." timpal Raini. Raini adalah saudara kembar Raina.

"Iya memang dia tidak pernah menyakiti aku dari luar. Tetapi dia selalu menyakiti aku dari dalam." jawab Neira dingin.

"Nyakitin dari dalam ? Maksud kamu apa sih ? Aku enggak ngerti." tanya Raina.

"Kamu enggak bakal tau apa yang aku rasain selama ini. Sudah aku mau ke sana, kalau kalian enggak mau ikut yasudah." jawab Neira kasar sambil berjalan kearah Noura yang sedang asyik membaca buku di belakan sekolah.

"Tunggu Neira. Kami ikut !" teriak Raina dan Raini bersamaan.

Sesampainya di depan Noura. Dengan kasar Neira mengambil buku yang dibaca Noura lalu melemparkannya begitu saja.

"Dasar cupu ! Bisanya Cuma membaca buku saja. Kenapa... enggak punya teman ? Kasian !" ejek Neira.

"Ayo pergi !" ajak Neira ke kedua temannya sambil meninggalkan Noura begitu saja.

"Yang sabar ya Noura." Kata Raina ke Noura lalu bergegas berjalan di belakang Neira.

"Jangan dendam dengan Neira ya, Noura !" pinta Raini ke Noura lalu bergegas menyusul Neira dan saudara kembarnya.

Noura hanya tersenyum dengan perkataan Raina dan Raini. Noura tau kalau sebenarnya Neira adalah anak yang baik. Hanya saja dia kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya dan keluarga mereka. Apapun yang dilakukan Neira pada Noura walaupun sampai melukain Noura. Namun, Noura hanya tersenyum dan selalu memaafkan apapun yang dilakukan sepupunya itu.

Setelah memperhatikan Neira berjalan pergi sampai tak terlihat lagi bayangannya baru dia mencari bukunya yang tadi sempat di lempar Neira. Ternyata bukunya terlempar tidak jauh dari tempat yang ia duduki. Saat ia hendak mengambil bukunya yang jatuh ada sebuah tangan yang sudah mengambil bukunya tersebut terlebih dahulu.

"Ini buku kamu kan ?" tanya Ardiansyah. Ardiansyah adalah siswa yang paling populer di sekolah. Ardiansyah adalah kapten tim basket sekolah. Tubuhnya yang ideal dan wajahnya yang tampan membuat banyak siswi yang suka. Bukan hanya itu Ardiansyah juga pintar dalam bidang akademis dan memiliki keluarga yang kaya. Ayahnya adalah pemilik sekolah. Hampir seluruh siswi di sekolah suka dengan Ardiansyah tidak terkecuali Noura. Sejak pertama bertemu Noura sudah jatuh hati pada Ardiansyah.

"I... i... iya." jawab Noura gugup. Mimpi apa dia semalam ? Ardiansyah berada sangat dekat dengan dirinya. Noura jadi bisa melihat Ardiansyah dari dekat dengan matanya sendiri. Padahal dari dulu Noura hanya memperhatikan Ardiansyah dari jauh.

"Kamu kenapa ? Kenapa kamu diam sajak saat di ganggu Neira ?" tanya Ardiansyah prihatin sambil mengembalikan buku Noura yang dia pungut tadi.

"Neira tidak mengganggu kok. Dia hanya menyapaku saja." jawab Noura sambil menerima bukunya. "Terimakasih ya." ucap Noura malu-malu. Membuat Ardiansyah tersenyum.

******

Love

~Liebee~

You Are My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang