Chapter 1 : Cahaya Bintang Hitam

74 4 5
                                    

Disebuah ruangan yang mirip seperti sebuah gudang merupakan kamar seorang remaja laki-laki yang memiliki rambut berwarna hitam yang bernama Seiya Reizorta. Kamarnya sangatlah berantakan komik-komiknya bertebaran, sisa-sisa bungkus makanan ada dimana-mana. Seiya memang sangatlah jarang untuk membersihkan kamarnya, biasanya setelah ia pergi kesekolah ibunya datang ke kamarnya untuk membersihkan dan merapikan kamarnya yang mirip gudang tak terawat itu.

Di Pagi itu, Seiya Reizorta akhirnya bangun dari tidurnya, seperti biasa ia tak heran dengan kamarnya yang kotor itu.

"Hmm, sudah.. pagi ya?" Ucapnya nya sambil mengucek kedua matnya.

Pandangannya pun melihat keadaan kamarnya dan akhirnya tertuju keatas dinding atau lebih tepatnya ke Jam Dinding. Saat itu Jam menunjukkan pukul 06.50 AM, itu adalah dimana semua siswa sekolah telah harus berada di Sekolah. Setelah beberapa saat memandangi jam dinding, Seiya akhirnya tersadar..

"Haah, hampir jam tujuh pagi?! Sial! Aku akan terlambat!!" Selagi mengatakan itu, ia pun langsung bergegas menuju kamar mandi sambil melepas piyamanya serta aksesoris-aksesoris yang dikenakannya.

Piyama yang dipakai Seiya telah berganti menjadi sebuah seragam sekolah SMP Nevanari lengkap, ia juga memakai kembali aksesorisnya yang berupa sebuah cincin yang dipakai nya jari tengah tangan kirinya dan sebuah gelang di tangan kirinya.

Setelah itu Seiya langsung pergi berlari ke Sekolahnya, karena terburu-buru ia tak sempat sarapan dan berpamitan kepada ibunya.

Beginilah keseharian Seiya Reizorta, ia selalu telat bangun dan akhirnya disekolah ia hanya dapat berdiri didepan karena hukumannya. Seiya sangat lemah di bidang olahraga, namun di bidang pelajaran ia selalu mendapat nilai yang tinggi. Oleh karena itu ia dapat menutupi kelemahannya itu dengan menjadi ahli strategi di olahraga berkelompok. Dia juga sering diganggu oleh teman-temannya dan dia hanya dapat menggunakan otaknya untuk memikirkan cara untuk kabur karena kalau Seiya meladeni mereka, Seiya hanya bisa pulang dengan keadaan babak belur.

"Teeeeeet!!"

Bel tanda belajar mengajar di sekolah selesai akhirnya berbunyi. Semua siswa siswi SMP Nevanari keluar dari sekolah lalu menuju rumah mereka masing-masing.

Seiya pulang melewati jalan yang biasa dilaluinya. Saat itu cuaca tidak terlalu panas, jadi Seiya dapat bersantai sedikit saat pulang.

Dan hal yang tidak diinginkan Seiya terjadi. Preman-preman yang biasa memalak orang-orang yang melewati jalan ini muncul dihadapan Seiya. Preman-preman itu berjumlah tiga orang, mereka memiliki badan yang kekar dan tatoo di sekujur tubuh mereka..

"Ohh, kau lagi Seiya. Uang yang kemarin belum sempat kau bayar!" Salah satu dari ketiga Preman itu berbicara. Seiya memang sering menemui para preman ini, namun dia terus berhasil kabur.

"Ah benarkah? Tapi saat ini aku tak membawa uang, bagaiman jika kalian mengikuti ke suatu tempat? disana aku akan membayarnya." Seiya mulai merencanakan tipuannya lagi untuk kabur. Dia sangat ketakutan karena harus bertemu dengan preman-preman itu lagi.

"Kami tidak akan tertipu olehmu lagi! Terakhir kali kami mengikutimu, kami berada di Kantor Polisi! Sialan!" Kata salah satu Preman itu dengan keras. Tampaknya dia adalah preman yang paling berisik.

"Itu benar, kali ini kami tidak akan mengikutimu melainkan kami akan menangkapmu!" Salah satu ketiga preman itu mendekat ke hadapan Seiya. Tidak ada cara lain selain kabur.

Sebelum Preman itu menangkap Seiya, Seiya telah kabur duluan. Tentu saja para preman itu tidak tinggal diam, mereka langsung mengejar Seiya yang berhasil kabur itu.

Seiya terus berlari karena para preman itu mengejarnya, ia mencari tempat persembunyian namun tidak ketemu, ia lalu masuk ke sebuah lorong sempit berharap menemukan tempat persembunyian. Namun apa jadinya, ia malah menemukan jalan buntu yang menyebabkan ia terkepung oleh preman-preman itu. Saat ini Seiya hanya bisa pasrah, jika dia melawan mungkin dia akan segera berada di UGD.

"Kau tidak akan bisa kemana-mana lagi. Disini akan menjadi akhir bagimu!" Preman yang tampak sangar itu mendekat Seiya.

"He..i, a..apa tidak ada cara lain selain kekerasan?" Seiya bertanya dengan gemetaran, ia sangat takut dan mulai memikirkan apa yang akan terjadi padanya setelah ini.

"Sepertinya tidak ada!" Kata Preman itu.

[ Sepertinya kau dalam masalah, kawan. ]

Disaat Seiya memikirkan apa yang akan terjadi padanya. Ia mendengar suara yang tak tahu darimana asalnya.

"Siapa itu?!" Seiya berteriak saat mendengar suara itu.

"Hei hei, kenapa kau? Apa kau mulai gila karena ketakutan? Hahaha." Preman-preman itu menertawakan Seiya yang tiba-tiba bertingkah aneh.

[ Aku akan membantumu untuk memusnahkan mereka, jadi tenang saja. ]

Seiya mendengar lagi suara itu, ia menoleh kekiri kekanan namun tak menemukan siapa-siapa selain dia dan ketiga preman itu. Cincin yang dikenakan Seiya bercahaya dan berubah menjadi warna hitam, disaat bersamaan salah satu preman itu berteriak..

"Tolooonngg!!!"

Sebuah lingkaran bayangan muncul dibawah preman dan menenggelamkan preman itu kedalam bayangan. Hal itu juga terjadi oleh salah satu dari Preman yang tersisa, preman yang mendekata Seiya tadi mulai ketakutan, tidak hanya preman itu yang ketakutan namun Seiya juga ikut ketakutan melihat hal yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

"A-apa yang sedang terjadi?!" Preman yang tersisa itu segera melarikan diri keluar lorong, ia tak ingin hal yang menimpa kedua temannya terjadi padanya. Namun disaat ia mencoba kabur.

"Aaaaaaa!!" sebuah bayangan yang berbentuk ular raksasa muncul dihadapan preman itu dan melahapnya. Ular tersebut langsung menghilang dan semua preman itu menghilang.

Seiya yang melihat kejadian itu semakin ketakutan. Keringat keluar dari sekujur tubuhnya, ia tak tahu harus berbuat apa lagi. Jika ia mencoba kabur, kemungkinan ular yang tadi itu akan muncul dan melahap dirinya seperti yang terjadi oleh Preman yang mencoba memukulnya.

"Aku telah memusnahkan ketiga preman itu. Kau harus berterima kasih padaku, karena telah menyelamatkanmu. Hahaha.."

Sebuah bayangan muncul didepan Seiya yang berbentuk seperti dirinya. Itu membuat Seiya terkejut dan semakin ketakutan. Ini adalah hal yang sangay mustahil terjadi pada dirinya..

Seiya bertanya kepada bayangan yang mirip denganya itu sambil ketakutan..

"Si-siapa kau?"

"Hah, siapa aku ? Tentu saja, Aku adalah Kamu. "

Bersambung ..

Heroes of the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang