Chapter 2 : Kalian Adalah Staccer Generasi Ketiga!

91 4 1
                                    

Tiga hari telah berlalu setelah kejadian hilangnya tiga preman yang sering memalak dijalanan. Seiya Reizorta, seorang remaja yang melihat langsung kejadian tersebut masih terbaring takut dikamarnya. Tiga hari itupun dia tidak masuk sekolah dengan alasan dia tidak ingin lagi melewati jalan satu-satunya menuju sekolahnya.

Hal itu membuat ibunya khawatir sehingga memanggil beberapa dokter kerumah untuk memeriksa keadaan Seiya, namun semua dokter yang datang berkata sama yang mengatakan bahwa keadaan Seiya tidak apa-apa dan dia hanya trauma saja.

Banyak juga teman-teman sekolah Seiya yang datang menjenguk keadaan Seiya yang sudah tidak selama tiga hari, banyak dari mereka adalah siswi perempuan. Seiya sangat populer disekolah selain pintar dia juga sangat tampan dan memiliki tubuh yang ideal sehingga banyak disukai perempuan, hal itupun membuat Seiya sangat dibenci oleh siswa laki-laki lainnya.

Pada malam hari Seiya dikunjungi oleh ketiga sahabatnya yaitu Erick Walker, Luna Lisbeth, dan Alicia Agreas. Mereka khawatir dengan sahabatnya yang selama tiga hari ini tidak masuk sekolah, mereka khawatir kalau Seiya akan ketinggalan pelanjaran yang membuatnya tidak lulus saat ujian kelulusan beberapa bulan lagi karena saat ini mereka berada di Kelas 3 SMP.

"Bagaimana keadaan mu, Seiya?" Tanya seorang temannya yang bernama Luna Lisbeth. Luna memiliki wajah yang cantik, kulitnya putih dengan rambutnya yang blonde.

"Baik.." Jawab Seiya lemas

"Baik, tapi kenapa tidak masuk sekolah?" Tanya Luna yang tampak khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.

"Tentu saja baik, kan disini ada Alicia." Sambung sahabat laki-laki Seiya yang bernama Erick Walker sambil melihat kebelakang yang pandangannya terarah ke Alicia Agreas yang mempunyai wajah lebih cantik dari Luna dengan rambut ponytail hitam panjang dan memiliki payudara yang lumayan besar untuk ukuran anak SMP. Erick adalah sahabat karib Seiya sejak kecil. Erick memiliki rambut berwarna putih dengan bola matanya berwarna biru.

"Erick! Kamu ini ada-ada saja!" Jawab perempuan berambut ponytail itu dengan wajahnya menoleh kesamping dan mukanya memerah.

Seiya hanya membalasnya dengan senyum, Seiya sangat menyukai suasana ini ketika ia dan ketiga sahabatnya itu mengobrol bersama. Hingga akhirnya obrolan mereka menyinggung ketiga preman jalanan yang sering memalak anak-anak sekolah mereka yang tiba-tiba menghilang itu.

Seiya akhirnya menceritakan pada ketiga sahabatnya itu tentang kejadian hilangnya ketiga preman tersebut dan bertemunya ia dengan bayangan dirinya yang berbicara padanya. Awalnya ketiga sahabatnya itu terkejut, namun setelah mereka berpikir mereka menjadi tenang dan mulai menerima kenyataan itu.

"Saat kau tidak masuk sekolah, beberapa teman-teman kita menjadi aneh." Ucap Erick ke Seiya.

"Aneh? Aneh bagaimana?" Tanya Seiya yang tampak ingin megetahui tentang hal yang diceritakan Erick.

"Mereka secara tiba-tiba memiliki kekuatan supernatural yang membuat satu sekolah menjadi heboh." Jelas Erick.

"Ke-kekuatan Supernatural?!"

"Ya, kekuatan seperti memanipulasi api, petir, angin dan mengendalikan air, tanah, kayu."

"Bukankah itu sangat hebat! Mereka bisa memanipulasi dan mengendalikan elemen-elemen tertentu. Mereka bisa menjadi seorang pahlawan jika mereka menggunakan kekuatan itu untuk kebaikan."

"Ya begitulah dan salah dari mereka adalah Luna."

"Luna?!" Seiya pun mengubah pandangannya kearah Luna. Seakan-akan mengerti maksud dari pandangan Seiya, Luna langsung berdiri untuk menunjukkan kekuatan supernaturalnya itu.

Sebuah petir muncul mengelilingi tubuh Luna. Sebuah petir tipis dengan jumlah yang sedikit itu muncul beberapa detik dan langsung menghilang. Hal itu membuat Luna langsung terlihat lelah.

"Hah.. Hah.. Aku tidak bisa menahannya terlalu lama, kekuatan ini sangat menguras tenaga." Luna berkata dengan keadaan sangat lelah.

"Wow.. Itu sangat hebat Luna. Apa kau bisa membuat petirmu itu untuk menyerang dan bertahan atau bahkan membentuk petirmu menjadi sesuatu?" Tanya Seiya kagum kepada Luna dengan apa yang baru dilihatnya tadi. Ia mengatakannya seakan-akan ia saat ini sudah sehat kembali dan trauma yang selama ini menghantuinya telah hilang.

"A-aku tak tahu.. ji-jika bisa pun, aku belum tentu bisa membuatnya seperti itu.." Jawab Luna malu-malu yang merundukkan kepalanya kebawah dengan wajahnya sedikit memerah karena mendapat pujian dari Seiya.

"Hmm.. Bisa juga kejadian hilangnya ketiga preman itu ada hubungannya dengan kekuatan-kekuatan supernatural itu dan mungkin kau juga salah satu dari mereka, Seiya." Jelas Alicia setelah memikirkan segalanya dengan jelas.

"Mungkin yang dikatakan Alicia itu ada benarnya, bagaimana jika kau mencoba mengeluarkan kekuatan supernaturalmu itu?" Saran Erick yang penasaran dengan kekuatan bayangan yang Seiya ceritakan tentang tiga preman tadi.

"Baiklah, akan kucoba." Sebelum sempat Seiya mencoba, tiba-tiba suara yang pernah didengarnya saat kejadian itu terdengar kembali.

[ Sepertinya Staccer Generasi Ketiga ini sangat cepat menyadari akan kekuatan para bintang yang dititipkan pada mereka. ]

Mereka berempat spontan terkejut mendengar suara yang tak tahu darimana asalnya dan membuat Seiya kembali dihantui traumanya itu.

"Siapa itu?!" Teriak Erick sambil mencari-cari arah suara itu.

Sebuah bayangan yang sangat mirip dengan Seiya muncul didepan pintu kamar.

[ Yoh, Aku adalah jiwa dari cahaya bintang hitam yang tinggal didalam cincin Seiya. Kalian bisa memanggilku Black #2 ]

Ucap bayangan yang mirip Seiya itu dengan tersenyum.

Bersambung ..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heroes of the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang