19. Pejuang mahar

51 6 3
                                    

Pagi yang cerah Irana baru bangun dari ranjangnya, baru saja bangun ia sudah di suguhkan dengan pemandangan Asya sedang tidur di bawah dengan keadaan yang benar-benar sangat kacau.

Irana khawatir dan langsung menaikkan Asya ke ranjang? Tidak, Irana malah tertawa puas dengan keadaan temannya saat ini. Untungnya kali ini Asya tidak tantrum karena ulah Irana ia jatuh dari ranjangnya sendiri.

"HHAHA, SYA SYA! BANGUN SYAH!" tegur Asya menoel-noel pipi Asya agar dia segera bangun tetapi hasilnya nihil malahan Asya menghindari hal itu, ia malah berguling lebih jauh dari ranjangnya.

Irana yang melihat ini hanya menggelengkan kepalanya lalu mengambil bantalnya dan memukul Asya dengan bantal. "Bangun cok! Kerja, udah pagi ini!" ujar Irana membangunkannya agar segera bangun dan mandi.

"Gamau, gue ngantuk Ran. Udah ah Lo tidur lagi aja di kasur, gue mau tidur di karpet bawah lebih enak, nyaman. Udah Sono Lo lanjut tidur!" nyinyir Asya yang merasa terganggu dengan sikap Irana saat ini.

Lekas Irana pun mangkin menggoyang-goyangkan lengan Asya menyuruhnya agar segera bangun dan kerja padahal Asya tadi sudah menyuruhnya agar segera tidur kembali, masalah kerja itu nanti saja. Karena pekerjaan Asya kali ini sedang kosong dan tidak terlalu padat jadi ia bisa masuk di siang hari.

Tetapi tetap saya Irana tidak menyukai hal itu. Jika Irana menyuruhnya agar bangun maka bangunlah, tidak ada sejarahnya Bangkong di waktu hari kerja. Kalau mau Bangkong atau tidur siang bisa di hari libur atau hari Minggu.

"Irana, sseh! Jago sip-eo. Banghaehaji ma!" rengek Asya sambil memejamkan matanya, suara Asya juga khas seperti orang yang baru saja bangun tidur tetapi bangun tidurnya karena diganggu oleh orang yang sedang mengusilinya bukan karena kemauannya sendiri. (Irana, diam! Aku ingin tidur. Jangan ganggu.)

Irana hanya geleng-geleng kepala dengan hal ini dan terus menggoyang-goyangkan lengan Asya tanpa mendengarkan ocehan-ocehan kekesalan dari Asya "Asya, ppalli ireonaeseo irina hae! Gaegeureum piwuji ma!" paksa Irana agar Asya segera bangun. (Asya, cepat bangun dan kerja! Jangan malas-malasan!)

"Gue gamau Ran! Stop bangunin gue!" pekik Asya yang sudah tampak kesal ketika dibangunin oleh Irana.

Irana hanya menghela nafas lalu ia berjalan ke kamar mandi sambil membawa handuk yang ia letakkan di bahunya. Ketika dia sampai ke kamar mandi ia langsung mengambil air menggunakan gayung lalu menuju kembali ke arah Asya dan...

Byur!

Irana langsung menyiram Asya agar bangun. "IRANA ASU!" teriak Asya lalu berdiri dan membenarkan rambutnya yang tertutup ke arah wajahnya.

Irana hanya tertawa hebat setelah kejadian ini. "Makanya kalau disuruh bangun tuh bangun!" ucap Irana. "Udah sono mandi, kerja kan Lo? Gausah malas malasan."

"Terserah Lo aja deh! Emang Lo dah mandi?" tanya Asya.

"Belum sih, ya tapi kan gue hari ini libur. Bisa agak lamaan dikit mandinya, yang penting gue ga cosplay jdi kebo," sindir Irana.

"Terserah!" ucap Asya, berjalan kekamar mandi lalu menghentakkan pintu dengan kasar karena sangking marahnya dengan Irana tetapi tenang saya, kemarahan itu hanya sebentar, setelah ini akan balik seperti semula.

***

Rajif yang baru saja selesai mandi langsung melihat Agung yang masih tertidur pulas dengan gaya nya yang memeluk guling kesayangannya. Agung ini kalau masalah tidur samaa seperti Asya, sama-sama seperti kebo.

Rajif hanya geleng-geleng kepala melihat temannya seperti ini, sudah biasa bagi Rajif melihat Agung tidur sampai pagi begini walaupun ia bekerja. "Ini kebo atau orang sih?" monolog Rajif.

"Oi bangun! Dah pagi, kerjalah wahai pejuang mahar," ucap Rajif yang berusaha membangunkan Agung.

"Capek gue capek, entar Jif 5 menitttt lagi," ucap Agung lalu kembali tertidur.

"Lima menit atau lima jam? Dah ah Gung, gue mau cabut dulu, mau ke ruangan sekpri. Lo kalau ga siap-siap mau gue panggilan Asya? Biar dia marahin elu? Oh pilihan yg bagus, tidur lagi lah Lo, gue panggilin bang mayor sekalian," tutup Rajif lalu meninggalkan Agung yang masih tertidur.

"Terserah Lo aja," ucap Agung berbicara dibalik bantal. Namun, setelah itu ia teringat, bentar? Asya? Bang mayor? "RAJIF!! IYA-IYA GUA BANGUN INI!"

***

Ruangan Sekertaris :

Agung dan Asya yang baru sampai sama-sama menunjukkan wajah orang yang tidak tidur selama 5 hari berturut-turut, pokoknya sangat mengantuk.

Asya menguap saat memberikan satu berkas ke Rajif dengan cara di hentakannya ke meja. "Ngantuk banget gue," ucap Asya sambil berjalan menuju pintu keluar. "Tidur enak nih."

"Tidur Mulu! Kerja Sya," tegur Irana tampak seperti bos besar yang sedang mengamuk.

Asya yang melihat Irana langsung langsung kembali ke meja kerjanya lalu menidurkan dirinya disana. "Ran cukup, gue mau tidur. Lima menit aja kok."

Irana yang mendengar itu langsung menyusul ke meja kerja Asya dan mengambil kursi yang kosong. "Bangun Sya, gue gamau lo jadi pengangguran, nanti ga ada yang bisa gue palakin lagi," ucap Irana.

Asya yang mendengar itu langsung menguap dan memberi tahu Rajif dengan hal itu. "Mas Jif, calon istrinya dijaga ya. Kalau calon istrinya malakin orang dikasih hukuman aja."

"Hmm... boleh, hukuman apa yang cocok?" Akhirnya Rajif yang sedari tadi tidak bersuara tiba-tiba bersuara kembali.

"Ci-" setelah itu mulut Asya langsung ditutup menggunakan telapak tangan Irana.

"Cangkemnya dijaga!" tegur Irana sambil menunjukkan wajah kesal yang sesungguhnya.

Asya hanya terkekeh mendengar hal itu, sambil melepaskan tangan Irana dari wajahnya. "Hhehe iya-iya maap, tapi Irana kayaknya pengen di kiss sama Mamas deh, biar diem."

"ASYA!"

"iya-iya maap jir, siap salah. Tapi emang Lo itu minta dikiss kok, udah banyak tanda-tandanya."

"CANGKEM LO ITU KAYAK MINTA DISEKOLAHIN LAGI JIR!"

"MAS RAJIF! BAHAYA IRANA TANTRUM!"

"Iyanya? Oh jadi gini tantrumnya calon istri gue?"

"JIAKHHH CALON ISTRI RAN!"

"ASYA! MAS RAJIF!"

"Liat mas mangkin tantrum! Hati-hati mas, siap-siap dalam waktu 5 detik ini aku akan mengabulkan semua keinginanmu!"

"Lo ngevlog atau gimana Sya?"

"NGEPLAK ELO MAS AGUNG! MAU?! MAU GUE GEPLAK?!"

"Gue nanya baik-baik dijawab jahad-jahad"

***

Dah ah caoe bet aku 🗿

Gapapa ya sikit? Gapapa ya dek ya~ 🥰😍🌹🤍

Mas² Jawa itu  Milikku!!! (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang