15. Dibalik masa lalu

68 15 4
                                    

Dimas anjay mabar roawr, Kelen Minggu kemana? Dirumah? Mana maen, kayak aku lah di hp. Sama aja jir dirumah, dahlah silahkan dibaca, soalnya aku maksa. 😈

***

"Adek beneran?" tanya Rajif tidak percaya dengan hal yang dia dengar saat ini. Maksudnya kenapa bisa baru sekarang Rajif mengetahui hal ini? Anehnya, kenapa tidak dari kemarin ia mencari terlebih dahulu tentang seluk beluk keluarga Irana.

Irana hanya mengangguk pasrah dengan Irana ini, "Iya mas, itu benar adanya. Adek sebenernya punya saudara kembar, namanya Aruna, dia kakaknya adek mas."

Seketika Rajif teringat dengan kata kata Teddy kemarin Ngomong-ngomong lo pernah jumpa sama saudara kembar Irana ga? Ternyata dia menceritakan tentang Aruna, atau kakak kembar Irana.

Irana mengerucut bibirnya "Dan adek juga sampe sekarang gatau kak Aruna dimana dan kemana, karena dulu kak Aruna pergi dari rumah, ninggalin kami mas. Gara-gara pacarnya mas, yang katanya pergi keluar negeri cuman karena ingin mewujudkan impiannya meraih cita-citanya, tapi pulang-pulang dapat kabar pacarnya udah nikah. Sejak itu kak Aruna prustasi dan berakhir pergi dari rumah."

Rajif menghela nafas kasar, "Pacarnya ga punya hati! Bisa-bisanya dia sebegitunya sama perempuan yang mati-matian mencintainya. Secara tidak langsung dia sama aja seperti menurunkan derajat laki-laki."

"Ya begitulah lah mas, semenjak itu juga papa jadi gasuka sama abdi negara, katanya sih pacarnya kak Aruna abdi negara, tapi adek ga pernah tau siapa, soalnya di privat benar-benar rapat sama kak Aruna tuh orangnya." tambah Irana.

"Hah?! Jadi pacarnya abdi negara?!" tanya Rajif ke Irana dengan kepo.

Irana hanya mengangguk, tanpa menjawab sepatah katapun atas pertanyaan yang dilontarkan lelaki itu.

Rajif mengacak-acak rambutnya prustasi dengan hal ini, padahal ia sendiri tidak merasakan hal itu, tetapi dia yang paling heboh dengan hal ini
"Aish! Benar-benar ga tau diri. Kalau mas tau orangnya bakalan mas tonjok tuh mukanya, emangnya seganteng apa sih dia? Sampai bisa mempermainkan hati perempuan?!"

"Ahh, gatau deh mas, pusing adek. Dan, yang terpenting untungnya papa bisa menerima mas walaupun aku meski bujuk-bujuk papa dulu waktu itu.."

"Hah? Emang papa kenapa? Papa bilang apa?!" tanya Rajif, sungguh Rajif sangat excited dengan hubungan nya kali ini.

"Tuh si papa kemaren nanyain asal muasal kamu mas, mulai dari nama abi umi kamu, nama keluarga kamu, buyut kamulah, kamu dari keluarga yang manalah, punya riwayat kena tonjok guru kah, kamu dah berapa kali jatuh dari kuda lah, mantan kamu lah, inilah itulah. DANNN MASIH BANYAK LAGIII SAMPAI BINGUNG AKU KAMAREN MASSS," jelas Irana panjang lebar.

"Nangiss bangets kemaren, tapi gapapa pertanyaan itu cuman sekali seumur hidup aku, dan ga akan mungkin bisa keulang lagi. Jadi untuk pertanyaan itu masih aku maklumi dan aku senengin aja. Karena sekali seumur hidup aku dapat pertanyaan seperti itu." Ucap Irana sebelum ia tersenyum lebar dan pipinya bersemu merah seperti kepiting rebus.

Rajif yang melihat hal itu langsung menyenggol bahu Irana "Cie? Salting ya?" goda Rajif dengan wajah jahilnya.

Irana hanya menatap itu dengan tatapan sinis, lalu memutarkan bola mata malasnya. "Apasih!? Mas ih!" tepat Rajif berhasil menggoda anak orang sampai wajahnya memerah seperti tomat.

Yang digoda pun hanya menepuk-nepuk pelan Rajif sambil meringis bercampur dengan cengengesan.

"Bentar lagi tomatnya panen itu dek! Ih, mas bakalan punya kebun tomat," ledek Rajif yang tak henti-hentinya menggoda Irana.

"Ekhm" papa dan mama Irana yang sedari tadi berada didepan pintu masuk hanya terkekeh melihat anak dan calon menantunya yang sedang berbagi candaan.

Reflek Irana dan Rajif langsung melihat kearah belakang mereka. Keduanya masih dalam keadaan nyengir kuda. Irana hanya terkekeh sambil mengelus-elus pundak Rajif yang tadi dia tepuk, lalu Rajif hanya cengengesan saja.

"Udah ah pa, ayo kedalam. Biarin anak gadisnya ngapel di sini, jangan jadi obat nyamuk pa." goda mama Irana lalu mendorong papa Irana agar segera masuk kedalam rumah, dan membiarkan Irana dan Rajif bucin diluar.

Irana yang sadar dirinya digoda oleh mamanya reflek berteriak "MAMA! JANGAN NGE-BULLY IRANA TERUSSS!!" pekik Irana yang wajahnya kembali merah.

***

Roawr, update lagiii...

Btw kalian mau ga temenan Ama ku? Hah gamau? Yaudah gapapa 🗿

Btw kali ini aku ga akan minta 50 vote lagi kok, aku cuman mau 10 vote-nya aja gapapa. Kalau sampe 50 vote juga gapapa, lebih bagus lagi BAKALAN RAJIN UP SIH KALAU SAMPAI 50 VOTE 😭🙏🏻 ga berharap guweh 🗿💔 dah ah.

Bantu follow Ig : @Carskyy89

Kalau mau temenan, DM aja Ig ku entar ku bales. 🫰🏻🥺 Kalau mau wa juga boleh, tapi DM aja Ig ku dulu dan kita temenan lewat Ig dulu, baru kalau nyaman lanjut wa. Kalau ga nyaman, YA MANA KU TAU BJIR.

Btw selamat untuk bapak Prabowo atas jabatan barunya menjadi presiden RI ke-8. SENENG BANGET AKU WEHH HARI INI BAPAK DILANTIK ><

Mas² Jawa itu  Milikku!!! (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang