Please Me 🔞 | Hyuckna

2.3K 141 7
                                    

Siapa yang tak mau kalau di rayu. Lagipula tanpa dirayu juga Haechan mau. Apa yang mau ditolak dari eksistensi pasangan hidupnya yang parasnya paling cantik satu semesta. Kalau Haechan dipinta untuk memuji, maka akan Haechan ciumi kaki si manis Na sampai pagi.

Dapatkan Jaemin tak semudah itu. Bisa kerumah Jaemin untuk minta ijin pada orang tuanya, menikahinya, jelas banyak tantangannya. Semesta tau, semesta paham kalau Haechan sungguh mencintai pasangan hidupnya.

Orang-orang suka bilang kalau Jaemin beruntung dapat Haechan, nyatanya mereka beruntung sebab saling memiliki.

Bangun pagi dengan presensi suami di sisi buat dada keduanya hangat. Terkadang hangatnya sampai kepala, terkadang hangatnya sampai penis mereka juga. "Ngangkang sayang..."

Kancing piyama Jaemin lolos di sana-sini. Tampakkan dadanya yang undang Haechan untuk beri kecup sampai puting susunya memerah. Jaemin tersedak ludahnya sendiri saat kepala suaminya tenggelam di bawah sana. Ini masih terlalu pagi, kalau lihat jam di dinding sih masih pukul empat pagi.

Kaki Jaemin terbuka lebar biarkan Haechan ambil posisi di antara kakinya. Jemari kakinya menekuk dapati Haechan kecupi badannya tanpa tapi.

Dahi mereka bersentuhan, Haechan tumpukan badannya dengan dua tangannya sambil pandangi paras si manisnya yang rupawan. Haechan terpesona lagi dan lagi, lagipula ia terpesona pada suami sendiri.

"Cantik." Kecup itu mampir di pipi. "Cantiknya mamas." Kecup itu mampir di dahi. Pipi Jaemin bersemu, malu diberi puja dengan lantang seperti ini. Rasanya selalu seperti remaja bodoh kalau dipuja kaya gini, tapi tak apa. Jaemin rela jadi bodoh kalau lagi jatuh cinta. Toh cintanya dibalas sama besarnya.

Bibir mereka bertaut lagi, sesekali desah lolos penuhi rungu saat Haechan mainkan puting si manis Na. Diusak-usak buat Jaemin keenakan, diusak-usak sampai Jaemin terpekik pelan.

Bibir kesayangannya merona bak delima. Haechan jilat bibirnya sebelum perintahkan Jaemin buka mulutnya. Lantas Jaemin dibuat tersedak sebab Haechan meludah kedalam mulutnya.

Diludahi buat penisnya berkedut. Diludahi buat Jaemin merengut. Diludahi tapi mau lagi, diludahi begini rasanya rendahan sekali. Tapi Jaemin mau lagi, Jaemin suka direndahkan sama suami sendiri.

"Jangan tolol dulu sayang." Haechan gesekan hidung keduanya. "Kan belum Mamas entot."

Kotor.

Yang Haechan ucap sungguh kotor.

"Kakinya dipegang. Bisa kan?"

Pun Jaemin dibuat menangis bak orang dungu saat Haechan muluti senggamanya dibawah sana. Jaemin tak bisa apa-apa sebab tangannya pegang kakinya sendiri supaya Haechan mudah dibawah sana. Supaya Haechan bisa dengan puas nikmati senggamanya.

Jaemin sungguh payah. Dia lemah sebab senggamanya basah. Haechan nya tak beri ampun, bahkan tak biarkan Jaemin sekedar memohon. Jemari Haechan satu persatu dimasukan ke mulut si manis Na, perintahkan suaminya untuk menyesapnya.

Jaemin dibuat gila. Jaemin gila sebab dimanja sama suaminya. Jaemin gila. Jaemin jadi gila sebab nafsu sudah gantungi kepala.

Kaki Jaemin kayak jelly. Nyatanya selalu begini tiap ia berbagi cinta dengan suaminya. Jaemin tak selemah itu, tapi Haechan selalu bisa buat Jaemin kepayahan bahkan saat penisnya belum bersemayam.

Liur Jaemin sampai basahi pipi saat Haechan keluarkan tiga jari dari dalam mulutnya. Lelaki Lee pilih pegang kaki Jaemin agar mengangkang lagi karena Haechan paham sekali Jaemin sudah tak sanggup lagi. Jari Haechan yang basah sebab liur suaminya lantas dimasukan satu-satu kedalam senggama Jaemin.

Satu jari rasanya nggak nyaman, dua jari Jaemin cengkram seprei. Tiga jari Jaemin menangis lagi, dan saat Haechan tekuk jemarinya, desah Jaemin candu sekali.

"Disini ya sayang?" Jaemin keenakan. Kepalanya mengangguk tuk jawab tanya yang suaminya lontarkan. "Mulutnya gabisa ngomong?" Haechan sengaja sentuh lagi bagian enak suaminya dengan jari. Jaemin memekik sembari cengkram lengan si suami.

"Mulutnya buat ngomong. Jangan cuma buat desah doang."

Jaemin sekarat. Haechan memandang penuh nikmat. Jemarinya gauli senggama Jaemin tanpa tapi sampai Jaemin kepayahan sendiri. Jaemin ketatkan senggama saat penisnya berkedut lagi, perutnya kerasa kencang dan tawa Haechan buat Jaemin sampai pada enaknya.

Gila. Ditertawakan sebab tak bisa apa-apa ternyata bisa buat Jaemin rilis sperma. Haechan bahkan tak beri jeda karena suaminya itu sudah keluarkan penis dari dalam celananya untuk ia tepuk-tepukan ke pipi suaminya.

Jaemin memang yang tercantik. Suaminya jelas yang parasnya paling buat gila, tapi saat Haechan perlakukan Jaemin bak pelacur hina, tanya saja pada semesta siapa yang paling suka.

Mulut Jaemin terbuka untuk julurkan lidahnya. Dijilatnya lubang kencing suaminya sampai Haechan merem melek keenakan. Haechan tundukan kepala, tatap Jaemin yang mulutnya terbuka. Kalau Jaemin maunya begitu Haechan akan lesakan penisnya di mulut suaminya.

"Sayang..." Haechan menggeram keenakan. Penisnya hangat serta lembab. Mulut suaminya penuh sama penisnya. Jaemin yang tercantik di dunia, apalagi ada penis didalam mulutnya.

Lantas siapa yang paling gila. Ada Haechan yang berulang kali ucap kata maaf. Iya, katanya maaf. Iya maaf ya sayang, iya bilangnya maaf tapi ngecrot mulu di wajah Jaemin tanpa ragu.

Bulan di luar sana masih nyala terangnya. Matahari mulai mengintip walaupun malu-malu. Yang tak tau malu cuma mereka berdua, pasalnya dipagi hari sudah sibuk gaungkan nama satu sama lain sampai bulan yang malu lihat pasangan itu sibuk dalam cumbu.

"Enak sayang, kamu enak banget." Haechan pejamkan mata saat penisnya diremat senggama suaminya. "Pinternya, sayangku pinter ngenakin Mamas ya."

Jaemin meremat bahu suaminya, badannya terhentak-hentak sampai terantuk kepala ranjang. Yang ada di kepalanya cuma enak. Yang ada di kepalanya cuma penis Haechan penuhi senggama. "Ahh--mamas--".

Peluh mereka jadi satu. Jaemin tergugu sambil nikmati tubuh mereka jadi satu. Penis suaminya nikmat sekali, Jaemin merem melek nikmati di gauli. Haechan sentuh perut Jaemin, sentuh piercing berbentuk mawar yang ada di pusar suaminya. Haechan selalu suka, apa-apanya soal Jaemin selalu ia suka.

"Tangannya sini sayang." Haechan bawa tangan Jaemin ke atas perutnya sendiri. "Kerasa kan?" Jaemin gelengkan kepala. Tatap suaminya sambil coba lepas tangannya. "Nih sayang, penisnya Mamas sampai kecetak disini."

Haechan masukan lagi penisnya dan memang penis itu tercetak di perut suaminya. Liur Jaemin basahi alas kepala, jangan tanya apa-apa sebab isi kepalanya udah nggak ada.

Kaki Jaemin mengerat di pinggang suaminya. Jaemin sekarat sebab nikmat. Mereka bercinta dengan nafsu yang tak kunjung reda. Yang ada mereka semakin gila. Burung mulai berkicau di luar sana, pagi sudah tiba tapi mereka masih sibuk capai nafsu dunia.

Haechan cium lagi suami cantiknya. Dibawa dalam cumbu sambil dirayu, mereka bercinta sampai bulan sudah tak nampak lagi. Mereka bercinta sampai tuntas pada nafsunya. Haechan bahkan masih sibuk gerakan penisnya hingga spermanya penuhi senggama milik suaminya. Jaemin sensitif disana sini. Lutunya bergetar saat penisnya turut keluarkan sperma.

Penis Jaemin diraih lagi, penolakan Jaemin bahkan tanpa arti. Ini masih pagi, dan harusnya ini salah Haechan. Jaemin dibuat pipis, dan tak ada yang lebih baik dari awali hari dengan Jaemin yang tergolek pasrah diatas ranjang sebab di lahap habis oleh suami sendiri.

"Pinternya udah pipis."

Suara burung tak terdengar lagi. Isi kepala makin nggak ada rupa. Keduanya sibuk bercinta sampai semesta tak berani mencela.

By: mlikteaas

📎 Udah aku post di twitter tapi kalau disana rawan dihapusnya wkw jadi aku post disini juga


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cemilan Sekali Lahap 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang