The story...begins..Tobirama menatapnya. Ia sebenarnya berpura pura pergi karena ia tau jika name akan pingsan. Matanya menatap luka yang cukup parah di perutnya. Ia menghela nafasnya kemudian membuka baju name seperut, kemudian ia melihat lubang yang tak berhenti mengeluarkan darah
Dia melepaskan bulu yang melingkar di bahunya dan mengikatnya di perut bagiannya terluka. Tak lupa ia mengobatinya dengan jutsu medis yang ia pelajari sebelumnya
"Kau ini, dasar", Ia berdecak kesal.
Tobirama bersandar di pohon, menatap wajah gadis yang tak disangka akan menjadi kekasihnya dimasa depan. Cahaya bulan menyinari mereka berdua, ia menatap name seksama, melihat detail wajahnya saat ia tertidur pulas
"Apa kau uchiha sungguhan?", Cibirnya. Ia melepaskan baju zirah nya sehingga kini ia hanya menggunakan baju hitam lengan panjang yang tak terlalu tebal sehingga udara dingin masih bisa masuk menembus kulitnya
Tobirama menyandarkan kepalanya ke pohon, pandangannya terangkat, dan matanya bisa melihat rembulan yang bulat sempurna di langit malam.
Ia menghela nafasnya, suasana hening menenangkan pikirannya yang cukup kacau sendari awal, sebelum mereka melakukan misi ini. "Uchiha name...", Ia bergumam pelan
Matanya hendak menutup saat rasa kantuk datang menyergapnya, namun dengan cepat ia menyadarkan dirinya untuk tetap bangun. Ia tak ingin lengah hanya karena perasaan aman dan tenang sehingga musuh bisa saja membunuh mereka berdua saat dirinya tidur
______
"Ugh....", Erangan itu membuat tobirama sadar akan name yang mulai bangun dari pingsannya, ia dengan cepat duduk bersila dan menunggunya untuk benar benar sadar dan membuka matanya
Perlahan name membuka matanya, ia melirik seorang lelaki yang ia kenal. Mata merahnya yang dingin dan wajahnya yang selalu datar
"Tobi...rama?"
Tobirama mengangguk, seolah ia menyatakan jika dirinya memang tobirama yang masih menunggu dan mengobatinya semalaman
Name memegang perutnya yang sudah tak sakit lagi, bahkan lukanya sembuh dan tak meninggalkan bekas sedikitpun. Ia duduk, menghadap ke arah tobirama yang tengah duduk juga di depannya
"Siapa yang menyembuhkan ku?" Tanya name ragu. Ia tidak yakin jika orang sedingin dan seperti tobirama akan melakukan hal semacam itu. Namun perlahan keraguan nya terjawab ketika kepala lelaki itu mengangguk
"Kau?", Gumamnya pelan, sedikit tak percaya didalam kalimatnya
"Ya, aku.", Tobirama mengalihkan pandanganya untuk menatap fajar yang menyingsing dari timur, menciptakan pemandangan langit yang spektakuler jika dilihat lebih jelas. Terlebih lagi mereka berdua berada di hutan terbuka
"Kenapa?", Name menutup mulutnya yang baru saja mengucapkan kalimat tidak berguna. Ia menundukkan kepalanya saat intimidasi tobirama seakan mencekik lehernya
Tobirama hanya diam dan menganggap semuanya angin lalu. Ia berdiri dan memastikan semuanya aman. Kemudian ia menatap name yang masih duduk dan menunggu perintah darinya
"Ayo"
Name bangkit, kini tubuhnya benar benar pulih seutuhnya. Ia mengikuti tobirama yang berjalan tenang. Mereka menelusuri jalanan tanah biasa dan tidak berlari di pohon seperti sebelumnya
"Maaf", Name menatap kakinya, ia mengikuti bayangan tobirama yang terus melangkah ke depan
"Aku seharusnya tidak menjadi beban"
Tobirama hanya diam tak merespon. Hingga akhirnya mereka berdua sampai di desa dan melaporkan kejadian yang sudah mereka alami selama misi. Namun anehnya tobirama tak menceritakan jika name terluka
"Semuanya sudah selesai, bahkan tak ada musuh yang kembali melaporkan kejadian ke desa mereka", Akhir dari cerita tobirama. Hashirama tampak mengangguk mengerti, ia kemudian menyuruh mereka berdua keluar dan berjalan jalan seperti pasangan yang tengah date di sore hari
Hashirama tau betul apa yang harus ia lakukan agar perdamaian terjalin antara uchiha dan senju. Namun ia ragu jika seorang tobirama mampu dan mengerti apa itu date bersama gadis di desa
"Itu.. kita bisa pulang dan istirahat saja", Ucap name yang tau jika tobirama tidak menyukai suasana saat ini
"Tidak. Bagaimanapun aku harus melakukannya", Name hanya mengangguk, dan mereka mulai berjalan berdampingan mengelilingi desa
Banyak mata tertuju pada mereka seolah ini adalah kejadian langka. Uchiha name, seorang gadis kebanggaan clan uchiha berjalan berdampingan bersama tobirama senju, lelaki gagah yang berasal dari clan senju
"Ara, apa kalian tengah date?", Seseorang tiba tiba menghampiri mereka. Ia adalah sahabat dekat hashirama, dan salah satu orang yang cukup dibenci tobirama
"Madara", Gumam tobirama dengan tatapan sinis. Madara terkekeh, ia meraih pundah name dan menepuk nepuk kepalanya dengan lembut
Tobirama diam tak berkutik, ia sedikit terganggu dengan perlakuannya kepada name. Namun bagaimanapun juga ia tak harus mempedulikannya dan mengabaikannya karena ia menganggap itu bukan urusannya
"Kudengar kalian di jodohkan", Suaranya merendah, seolah madara tau jika ini masih jadi rahasia kedua clan itu
Tobirama mengangguk, ia melipat kedua tangannya dan menunggu madara mengatakan kalimat selanjutnya. "Begitukah", Sahut madara
"Madara, kau seharusnya pulang saja", Desis name yang memang selalu bersikap galak padanya. Bahkan ini kali pertamanya tobirama melihat name kesal
Madara sedikit sedih karena name tak bisa bersikap lembut seperti wanita pada umumnya. Ia akhirnya mengangguk dan pergi sambil melambaikan tangannya ke arah mereka berdua. Mata merah tobirama melirik ke arah name, ia baru tau jika ternyata selama ini name berbeda. Lebih tepatnya sikapnya yang dikira lembut, lugu dan lemah itu hanyalah manipulasi karena ia seorang gadis uchiha yang akan dijodohkan clan senju
Tangan gatel mau nambahin pak kades tapi dia belum lahir :(
KAMU SEDANG MEMBACA
But I'm uchiha. | Tobirama X You
Короткий рассказApakah ini akan berhasil, hashirama?