Hujan yang reda

156 22 4
                                    


"Name!", Panggil tobirama. Jurus teleportasi nya berkali kali kalah cepat dengan lari name yang seperti kilat

Name terus berlari, sejauh mungkin memasuki hutan. Bahkan ia tidak tau kemana arah dirinya berlari. Namun setidaknya ia berharap tidak akan bertemu lagi dengan clan senju

Tobirama menggunakan kunai nya, dan menggunakan jurus teleportasi nya untuk yang kesekian kalinya. Dan ia berhasil menangkap name. Tobirama meraih kedua tangan name dan mencengkram nya dengan erat

"Dengarkan aku dulu name"Tuturnya dengan nama tenang

Name menatapnya, matanya kembali hitam pekat karena sharingan nya terlalu lama dipakai. Tobirama mendudukkan tubuh name, dan tangan name diikat oleh ikat kepala yang name pakai agai ia tidak bisa menggunakan ninjutsu apapun

Name menundukkan kepalanya, bahkan wajahnya tertutup oleh rambutnya yang sudah tak berbentuk lagi. Tobirama menghela nafas, ia mengangkat dagu name, membuatnya menatap matanya. Tangannya dengan lembut merapihkan rambutnya ke samping, menatap wajahnya yang sebenarnya cantik jika diperhatikan lebih jelas

"Dengarkan aku", Kini suaranya yang dingin terdengar sangat hangat, lembut. Namun name tak akan luluh hanya karena hal sepele seperti ini

"Aku minta maaf, sungguh. Aku tidak bermaksud menyalahkan mu. Aku hanya... Aku hanya belum menerima-"

"Kau meragukan ku kan? Jujur saja padaku", Potong name. Ia menatap kasar tobirama, seolah menganggapnya benar benar seorang musuh saat ini

Tobirama mengangguk, ia mengakui semua perasaan yang ia rasakan pada mame selama ini. "Memang benar, aku membencimu, dan menganggap mu sebagai musuhku. Aku menganggap mu hanyalah pengganggu yang tidak berguna. Pembunuh ", Ia memelankan suaranya di akhir

"Kau membunuh temanku, secara sadis di depan mataku. Kau tau, aku juga tidak menyangka shion akan seperti itu... Membunuh anak kecil seperti pecundang yang penuh kebencian. Dan aku juga baru mengetahui jika gadis yang hampir ku bunuh itu adalah dirimu. Seandainya Hashirama terlambat, aku yakin kau akan mati ditangan ku. Dan saat mengetahuinya, aku semakin membenci uchiha, dan dirimu", Jelas tobirama secara terus terang

Name menundukkan kepalanya, tangannya mengepal mendengar nya. Jantungnya sakit, sehingga air matanya jatuh tampa dipinta

"Lalu... Lalu kenapa kau tak menghentikannya?! Kenapa kau membiarkan nya membunuh adikku? KENAPA TOBIRAMA? JIKA KAU BERTINDAK LEBIH CEPAT MUNGKIN KAU BISA MENYELAMATKAN NYA....mungkin dia masih hidup saat ini...", Emosinya menguasai. Nadanya tinggi dan penuh rasa sakit yang mencabik tobirama

Sebuah tangan menariknya, membawanya ke pelukan tubuh besar tobirama yang hangat. "Maaf... Seandainya aku lebih kuat waktu itu... Maafkan aku"

Name diam, air matanya semakin deras turun ke pipinya dan membasahi baju tobirama. Sebuah elusan lembut dari seorang tobirama di puncak kepalanya, nafas tenang tobirama, sikapnya yang berubah seratus persen membuat name tak berdaya

"Lepaskan aku!", Name kembali berontak

Tobirama menggelengkan kepalanya sebagai penolakan. Ia mempererat pelukannya agar name berhenti berontak di tubuhnya

"Lepaskan aku brengsek..."

"Tidak, kau harus tetap bersamaku", Name mencoba melepaskan ikat kepala yang mengikat tangannya

"Aku tidak akan membiarkan mu sendiri", Tobirama melepaskan pelukannya, ia menatap wajah name yang memerah karena tangisnya sendiri

"Aku membencimu", Ucapnya dengan wajah jijik yang mengarah ke arahnya

"Aku minta maaf."

________

Mereka berdua kembali ke desa setelah kepala name kembali dingin. Dan setelah itu hashirama mendapatkan penjelasan dari tobirama. Ia menyadari jika semuanya adalah kesalahannya dari awal

Hashirama berjalan kearah  kamar tobirama yang ditempati name untuk satu malam. Tobirama dan name menoleh ke arah pintu yang diketuk seseorang

"Bolehkah aku masuk?"

Tobirama menatap name yang masih menangis, ia membuang nafasnya pelan. "Masuklah jika kau tak berniat berisik", jawabnya dingin

Hashirama akhirnya masuk kedalam kamar. Name dan tobirama menatap sebuah kotak kayu yang dibawa oleh hashirama

"Ada apa?", Tanya tobirama. Ia tau jika name tidak akan bicara untuk saat ini.

Hashirama menunduk, ia menatap name iba karena mengetahui rahasia sebenarnya dibalik kejadian kematian adiknya. Tobirama menatap Hashirama yang menghampiri name dan duduk di sebelahnya

Name akhirnya berhenti menangis, ia menatap kotak yang dibawa Hashirama kemudian menatapnya. "Aku minta maaf, andai saja aku tidak menyuruh tobirama dan shio untuk mengecek kawasan uchiha mungkin semuanya tidak akan terjadi..."

Name terdiam, ia menatap kosong hashirama. "Kenapa?"

"Maaf, aku tau aku salah. Semua ini salahku, bukan tobirama. Setidaknya maafkan tobi, karena dia tidak tau apa apa. Dan juga..", Kotak itu dibuka, terdapat kalung milik hashirama

"Sebagai permintaan maaf ku.. aku akan memberikanmu ini", Ia meraih tangan name dan meletakkan kalung itu di telapak tangannya

"Aku tau ini tidak sepadan, tapi aku yakin rei juga tak ingin melihatmu terus menyimpan dendam di atas kematiannya. Maafkan aku, dan kuharap kau merelakan nya", Hashirama bangkit dan meninggalkan mereka, ia menutup rapat pintu kamar karena tau jika name akan kembali menangis

".....", Air matanya jatuh terlebih dulu sebelum suaranya keluar. Isak tangisnya pecah memenuhi ruangan itu

Tobirama bergegas ke arahnya, memeluknya dengan erat dan mengusap punggungnya yang sedang rapuh saat ini. Name memeluk erat tobirama dan melepaskan kesedihannya disana

"Maafkan aku..", Gumam tobirama

"Berjanjilah... jangan tinggalkan aku..."

Tobirama tersenyum lembut, ia mengangguk mengerti. "Aku berjanji", Mereka bertatapan, kemudian tobirama mengecup kening name dan mengusap rambutnya

"Aku akan selalu bersamamu, selalu, dan mencintaimu"

"Aku akan selalu bersamamu, selalu, dan mencintaimu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

But I'm uchiha. | Tobirama X YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang