Bahasa Kalbu

372 35 8
                                        

POV.Salma

Pintu UGD dibuka dari dalam, seorang perempuan berpakaian serba putih keluar dari sana,semua yang duduk didepan ruangan itu pun seketika beranjak dari duduknya. Sony masih merangkul Salma,sedang kan Ayunda merangkul Nabila.

"Maaf,apa disini ada wali dari pasien yang bernama Rony Alfaro?".Ucap seorang perawat yang berdiri diambang pintu UGD.

"Saya!saya orang tuanya".Sony maju mendekati perawat itu.

"Ada yang mau disampaikan dokter mengenai hasil pemeriksaan anak bapak".

"Saya boleh bawa istri saya gak sus?".

"Silahkan".

Sony mengusap punggung Salma dan kepala Nabila setelah itu dia merangkul Ayunda,membawa istri nya masuk kedalam ruang UGD.

"Silahkan duduk pak,Bu".Seorang dokter mempersilahkan mereka duduk didepan mejanya.

"Apa benar anak bapak dan ibu pernah mengalami amnesia?". pertanyaan dokter membuat Sony dan Ayunda kompak menganggukan kepala.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?". Tanya Ayunda yang tidak sabar menunggu penjelasan dari sang dokter.

Usapan Sony dipunggung istrinya membuat tatapan mereka bertemu. Senyum laki-laki itu seolah memberi sinyal agar Ayunda lebih tenang.

"Kondisi anak ibu tidak terlalu parah, dia hanya mengalami geger otak ringan.Untung saja kecelakaan yang dialami anak bapak dan ibu tidak mengenai tempurung otak bagian belakangnya,karena kalau itu sampai terjadi akibatnya bisa fatal.Seperti nya cidera yang dulu dialami nak Rony cukup parah".

Helaan nafas lega mengalun lirih dari bibir Sony dan Ayunda.Untuk saat ini mereka masih bersyukur karena kondisi Rony yang bisa dibilang cukup baik,walaupun tidak ada yang baik jika pilihannya seperti sekarang.

"Terus gimana sama kondisi anak saya dok?".Kali ini Sony yang bertanya.

"Kondisinya lumayan bagus,hanya dibagian dahinya yang mengalami pendarahan hebat,tapi untung saja dia tidak kehilangan banyak darah. Dia sempat mendapatkan pertolongan pertama,saat dibawa ke UGD kepala nya sudah dililit dengan kain".

"Maaf,ini pak".Seorang perawat memberikan kantong plastik berisi kardigan yang sudah berlumuran darah kepada Ayunda.

"Punya siapa,Bun?".Mendengar itu Ayunda mengintip isi didalam kantong plastik.

"Salma".Jawaban Ayunda mengukir senyum diwajah Sony.

"Trimakasih dok".Ucap Sony sebelum beranjak pergi,laki-laki itu mengulur kan tangannya yang disambut oleh sang dokter.

"Sama-sama pak.Ohiya satu lagi pak, kalau nanti anak bapak bangun kemungkinan dia akan mengalami pemulihan memori,atau ingatannya bisa saja kembali.Tapi,kejadian yang dulu pernah dia alami bisa saja membuatnya sedikit terguncang".

"Terus kita harus gimana dok?".Tanya Ayunda yang menunjukkan wajah khawatirnya.

"Nanti tunggu dia sadar dulu,kalau memang dia mengalami itu,kita harus memberi pengertian atas apa yang pernah dia alami".

"Trimakasih dok".Kali ini Ayunda yang mengucapkannya.

Mereka berdua keluar dari UGD menunggu Rony yang akan dipindah kan ke ruang rawat inap.Begitu Sony dan Ayunda keluar mereka disambut oleh Salma dan Nabila.

"Gimana keadaan Rony yah?".Tanya Salma pada Sony,sedangkan Nabila mendekati Ayunda.

"Bun,kakak gimana?".

"Kalian tenang dulu".Sony membawa Salma dan Nabila agar duduk dikursi, laki-laki itu berada ditengah kedua gadis itu.

"Kakak gapapa".Sony mengusap kepala Nabila,kemudian beralih pada Salma.

Cinta Pertama [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang