.
.
."Nah, jadi gaesー"
Kim Doyoung menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan perkataannya.
"ーKenapa ada tuyul di sini?" tanya pemuda itu seraya menatap tajam Lee Marsha yang tengah asyik bermain dengan mainan milik bocah itu.
"Bapaknya yang nganterin," jawab Johnny tanpa ekspresi.
Doyoung langsung terdiam. Tatapannya terus mengarah pada Marsha.
"Gue masih muda dan belum nikah," gumam Doyoung.
Johnny melirik. "Hah?"
"Gue gak mau tiba-tiba mati karena tuh tuyul," ujar Doyoung.
Ekspresi Johnny kembali datar. Doyoung memang berlebihan, tapi tidak heran jika dia sampai memiliki pikiran seperti itu karena kelakuan Lee Marsha memang membuat siapa saja ingin resign dari dunia.
"Tapi dia hari ini anteng, kok," celetuk Yuta yang baru bergabung ke ruang tamu. "Udah satu jam ditinggal Bapaknya, tuh tuyul masih fokus main sendirian. Biasanya juga udah ngerecokin kita."
"Dia lagi main apa, sih?" tanya Doyoung penasaran.
"Lego," sahut Johnny. "Dibeliin sama Jungwoo."
"Kalau mainan itu bisa bikin si Tuyul anteng, gue mau stok lego yang banyak buat jaga-jaga kalau dia dititipin lagi ke sini," ujar Doyoung.
"Mahal itu, Bang," ucap Jungwoo yang muncul dari dapur. "Satunya sepuluh juta."
"Mahal amat," kata Johnny. "Itu lego terbuat dari emas atau gimana?"
"Gak tau, deh. Gue beli online," jawab Jungwoo. "Masih ada stok sembilan, sih."
Johnny, Yuta dan Doyoung langsung mendelik. "Anjir! Lo lagi banyak duit?"
"Duit segitu gak seberapa sih, yang penting si gemoy anteng," sahut Jungwoo. "Gue niatnya mau beli lagi kalau gemoy emang suka mainin legonya."
Memang hanya Kim Jungwoo yang merasa bahagia saat Marsha sudah dititipkan pada anggota unit 127. Sedangkan sisanya hampir kehilangan kewarasan mereka.
"Serah elu dah!" gumam Johnny.
"Tapi kalau emang bisa bikin tuh Tuyul anteng, gue juga mau nyumbang satu," kata Doyoung.
"Pelit amat. Beli banyakan dikit," sahut Yuta.
Doyoung mendelik. "Yang penting gue ada niat beli, sih. Ribet amat lo! Ikut nyumbang aja kagak."
"Doyoung, kan, emang pelit," ucap Johnny.
"Gue masih mending ada niat mau beliin si Tuyul mainan, lah elu sama Yuta malah minta info pengungsian ke publik," sindir Doyoung.
"Kok gue juga, anjir?! Padahal si Johnny doang. Dia begitu juga karena lagi gak mau kemesraannya sama Taeyong diganggu," kata Yuta protes.
"Sukurin, sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marsha, Ayah And Papa (Hyuckmark)
Fiksi PenggemarKehidupan Haechan dan Mark bersama buah hati mereka. Lee Marsha. Series ke 3 dari story My little lion. Warning ⚠️ boyslove gaylove homo Hyuckmark Haechan as Dominant. Mark as Submissive. Happy Reading!