BAB 5

197 36 11
                                    

"Setelah ini aku tidak yakin kau akan tetap menjadi pembangkang atau tidak." ujar Haruto abu-abu.

Junkyu dibuat bertanya dengan pernyataan Haruto, hal jahat apalagi yang kini direncanakan oleh laki-laki itu.

Drrttt ~ drrtt ~

Tiba-tiba ponsel Haruto bergetar di dalam saku celananya, lelaki itu mengumpat dengan keras. Siapa orang gila yang menelponnya subuh-subuh begini?!

Joshua.

Haruto berdecak sebal, setelah melihat siapa penelepon itu.

"Apa?!" Haruto berkata amat jutek.

"Hey santai bro..." Terdengar suara dari seberang sana.

"Santai matamu!" Emosi Haruto kembali tersulut karena perkataan santai dari temannya.

Junkyu yang melihat secercah harapan mencoba untuk memanfaatkannya.

"T-tolong! hmmp—!" Haruto buru-buru membungkam Junkyu erat, matanya menatap tajam pemuda itu.

"Eh, halo? siapa yang minta tolong? Haruto kau bersama orang lain?"

Haruto masih terus membungkam mulut Junkyu, dan menahan pergerakan bocah itu.

"Kau salah dengar mungkin, aku sendiri." Perkataan Haruto begitu tenang, dan sepertinya membuat Joshua percaya.

"Benar juga ya... Tapi—" 

"So? kenapa kau menelepon ku pagi buta?" Haruto menggeram marah mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Ahh... ya, aku hanya ingin mengabari jika nanti aku izin bekerja. Jangan marah dulu, aku melakukan ini juga terpaksa karena orang tuaku yang terus memaksaku untuk menerima perjodohan itu." Haruto masih diam mendengarkan, namun batinnya sudah mengumpulkan sumpah serapah untuk Joshua.

"Please, kali ini saja... aku juga sangat pusing memikirkan semuanya. Lebih baik aku terima saja wanita itu, dan beres. Aku tak lagi diteror oleh keluarga ku untuk selalu menikah." Terdengar nada frustasi dari seberang sana. Junkyu masih bisa mendengar percakapan itu dan tentu membuat Junkyu penasaran, siapa gerangan orang ini?

"Terserah, yang jelas jika keputusan mu sama sekali tak menghambat perusahaan. Maka aku tak keberatan, tapi jika itu sampai ada sangkut pautnya, atau kau menjadi lalai, maka kau harus siap konsekuensinya." ujar Haruto tajam.

"Galak sekali pak bos ini." Joshua terkekeh pelan.

"Joshua!" Haruto menggertak agar tak bermain-main dengannya.

"Siap bos! Saya tidak akan lalai! Bisa percayakan pada saya!" Joshua berseru dengan lantang.

Haruto hanya berdehem singkat memberi jawaban, dan kemudian mematikan sambungan secara sepihak.

Haruto kembali menatap tajam pemuda yang tengah ia bungkam ini, sorot manik Junkyu tersirat ketakutan juga kebencian.

Lelaki itu memejamkan matanya erat, dan menghirup napas dalam-dalam. Dengan gerakan kasar Haruto melepaskan cengkramannya pada rahang Junkyu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAULTS • [H J K]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang