Series 3 (AMLL6)

978 123 52
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Hari kian berlalu, NCT Dream telah menyelesaikan semua jadwal konser di Indonesia. Sekarang mereka sudah kembali ke Korea.

"Akhirnya bisa tidur dengan tenang!"

Donghyuck menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Kedua mata pemuda itu terpejam dengan ekspresi wajah yang begitu tenang sampai tak merasakan jika Mark tengah berdecak kesal.

"Akhirnya, akhirnya.... Jemput anakmu di tempat abang!"

Donghyuck menoleh dengan sebelah mata yang terbuka sedikit. "Nanti aja, sayang. Aku mau tidur dulu."

"Sekarang bukan nanti!" ucap Mark galak. "Buruan!"

"Nanti aja, ya? Biarin Marsha main dulu sama pamannya," kata Donghyuck masih enggan untuk menuruti perintah sang istri.

"Sekarang, Lee Donghyuck." Mark menarik napas berusaha untuk sabar. "Sana jemput Marsha. Ish!"

"Nant---"

"Gak usah minta jatah lagi ke aku buat selamanya."

Donghyuck langsung bangun. "Iya, sayang! Aku jemput Marsha sekarang, nih."

Mark kembali menarik napas. Kalau tidak diancam dulu, terkadang Donghyuck memang susah menuruti perintahnya.

"Jangan marah, Singa." Donghyuck mencium bibir Mark yang langsung berdecak. "Nanti cepat tua."

"Gue emang udah tua. Kenapa? Gak suka, hah?!" balas Mark sinis. "Kalau mau yang daun muda, sini gue kebiri dulu burung lo!"

Donghyuck speechless kala mendengar perkataan sang istri. Tidak biasanya mulut Mark mengucapkan kalimat 'cantik seperti itu.

"Aku cuma becanda, sayang," ucap Donghyuck seraya mengusap rambut Mark bermaksud untuk menenangkan.

"Ck! Udah sana, ah! Jemput anakmu di tempat abang," kata Mark masih kesal.

"Iya, cintaku. Aku mau cuci muka dulu," sahut Donghyuck memilih untuk langsung menurut saja. Pemuda itu beranjak ke kamar mandi.

"Hm....."

Mark menarik napas dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan.

"Sabar, sabar. Jangan emosi terus. Nanti aku beneran cepet tua."

Hoek!

Mark langsung berlari ke kamar mandi ketika perutnya terasa mual dan ingin muntah. Donghyuck yang tengah membasuh wajahnya tampak terkejut dengan kedatangan sang istri.

"Kamu kenapa, sayang?"

Mark tidak menjawab karena masih muntah. Donghyuck terlihat heran dan juga khawatir.

Hoek!

"Sayang....."

"Kamu diem dulu! Gak lihat aku lagi muntah apa gimana, sih?!" ucap Mark kesal.

Marsha, Ayah And Papa (Hyuckmark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang