2. Aku menemukannya, dan aku hanya menyapanya

406 34 3
                                    

"Bahkan untuk jatuh cinta juga berawal dari sebuah sapaan, lantas di saat kau menyapa yang pernah singgah dihati apa kau sanggup hanya untuk sekedar menyapa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bahkan untuk jatuh cinta juga berawal dari sebuah sapaan, lantas di saat kau menyapa yang pernah singgah dihati apa kau sanggup hanya untuk sekedar menyapa"

By. HanalyLavida

100 Vote_100 Komen NEXT PART

"Kamu nggak pernah angkat telfonku Alisha, bahkan kamu cuma sekali kamu balas pesanku"

Suara Narendra dengan penuh kekecewaan terdengar di seberang sana. Laki-laki itu bukan hanya kesal, namun ia juga khawatir saat istrinya tak memenuhi janji untuk selalu memberinya kabar.

"Aku udah bilangkan sama kamu, kalau aku nggak ngasih kabar berarti memang aku lagi sibuk Na, udahlah nggak usah posesif nggak jelas kayak gitu lagian aku disini juga cuma nyelesaiin riset doang kok"

Melalui sambungan telefon Alisha memberikan alasannya tentang pesan dan telefon yang tak ia respon. 

"I'm worried"

Narendra berteriak,

"No reason have to worried, kamu juga yang ngirim aku kesini buat belajar dan kamu juga yang merasa khawatir nggak jelas?" Alisha meninggikan nada suaranya.

"Because I'm your husband, aku bakalan ke Amsterdam malam ini juga buat jemput kamu"

"Terserah, do  whatever you want", Alisha menutup telfonnya dengan kasar, padahal Narendra masih akan melanjutkan kalimatnya. 

Alisha tidak suka diberikan kekhawatiran yang berlebihan dan tak berdasar seperti tadi, sebab apa yang sedang ia kerjakan di Amsterdam murni hanya untuk riset kedokterannya bukan tentang bersenang-senang ataupun laki-laki.

"Ice latte" Alan meletakkan segelas kopi pesanan Alisha beserta sebuah waffle untuk menu sarapannya pagi ini.

"Telfon sama siapa? masih pagi udah marah-marah aja?" tanya Alan, setelah menenggak americano panasnya.

"Bukan siapa-siapa, nggak penting"

"Alisha, kegiatan kita beberapa hari lagi selesai apa kamu nggak pengen keliling Rotterdam dulu?" tanya Alan. 

Keduanya saling mengenal setelah bertemu disebuah rumah sakit tempat keduanya melakukan riset. Dengan sikapnya yang santun, rapi, baik dan cara bicaranya yang lembut tidaklah sulit Alan untuk mengenal Alisha lebih dekat.

"Gimana kalo besok?" tanya Alisha balik.

"Where we go?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cherry BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang