Panas.

397 18 3
                                    

Sang rembulan memancarkan cahayanya yang teramat cantik, lintang juga ikut menghiasi malam ini. Saling menyapa satu sama lain.

Suara desiran ombak yang membuat kondisi pikiran menjadi tenang tak kalah indahnya dengan suara desahan yang terdengar di kamar penginapan nomor 13 itu.

Suara desahan nyaring dan suara khas dari ranjang bergoyang menyelimuti kedua pria yang sedang dikontrol oleh hawa nafsu.

Mereka adalah Mile(25 tahun) dan Apo (20 tahun). Keduanya saling memberikan pelayanan terbaik untuk memberikan lawan mainnya kepuasan.

Mile, masik sibuk mengenjot lubang milik Apo yang sangat sempit. Sehingga membuat penisnya dalam setiap hentakan diapit oleh lubang panas milik Apo.

Sedangkan Apo, ia masih asyik mendesah dan memberikan ekspresi penuh nafsu kepada Mile. Membuat Mile selalu menampar pipinya dan melumat kasar bibirnya.

"Anghhhkkkhhhh fffuchhkkkkkhhhh," suara desahan Apo yang kian tak teratur.

Nafas keduanya sama sekali tak teratur. Permainan panas ini membuat keduanya menjadi sulit untuk bernafas dengan jelas.

"Fuckhhhhhh enakk banget lubang looo ahkhhhh!," sahut Mile sembari memberikan hentakan.

Jemari-jemari Apo meremas seprai yang kini tak lagi berbentuk. Ia mendonggak ketika penis Mile yang berukuran 17 senti itu terhentak di dalam lubangnya.

"Anghkkhhhh cccumhhhhhh shkkkhhh," deru Mile.

Mile segera mempercepat tempo permainan, melumat puting kecil berwarna merah muda milik Apo. Memberikan sensasi rangsangan yang sangat baik.

"Agkhhh!," ucap Mile ketika ia telah berhasil mengeluarkan spermanya ke dalam lubang Apo.

Keduanya mencoba mengatur nafas. Namun, belum sempat Apo mengatur nafasnya, bibirnya telah disantap oleh Mile.

Mile melumat kasar bibir manis milik Apo. Memberikan goresan yang tak disengaja. Menelusuri setiap bagian dalam bibirnya.

Akhirnya, Mile melepaskan lumatan tersebut. Saliva keduanya tampak tercampur ketika mereka melepaskan lumatan yang teramat nikmat.

Sekali lagi, Mile menghentakkan penisnya ke dalam lubang Apo. Penisnya masih saja mengeluarkan sperma. Membuat lubang hingga prostat milik Apo terasa hangat.

Mile yang masih menindih tubuh Apo pun memandanginya. Senyuman sensual pun terukir di wajah milik Mile.

"Kau bekerja dengan begitu baik," ucap Mile.

Apo pun yang masih berusaha mengatur nafas hanya dapat mengangguk dengan lemas. Ia sudah kehilangan tenaganya karena Mile telah melakukan hubungan badan ini sebanyak 3 kali.

Berbeda dengan Apo, Mile tampak lebih bugar dari sebelumnya. Bahkan, jika diperbolehkan, ia ingin sekali menambahkan ronde permainan.

Mile pun mendekatkan wajahnya dengan pundak Apo, mencium pundak Apo dan leher Apo. Memberikan tanda kemerahan di atas kulit tan milik Apo.

"Emmmmhhhh~," desah Apo ketika Mile menggunakan lidahnya untuk menjilat leher Apo.

Sekali lagi, Mile tersenyum sensual. Ia mengusap keringat yang ada di dahi milik Apo. Kedua bola matanya menatap mata Apo.

Sangat cantik. Pupilmu yang berwarna kecoklatan membuatku tergila-gila. Aku ingin memilikimu. Gumam Mile yang membuatnya terdiam selama beberapa saat.

"Uhm Mile...," ucap Apo dengan lembut. Kedua tangannya mengkalungkan ke leher Mile.

"Hmm?," ucap Mile yang langsung memandang Apo secara terang-terangan. "Ada apa?," lanjutnya.

"Sakit," ucap Apo sembari memajukan bibirnya.

Sontak ekspresi yang diberikan Apo membuat Mile merasa sangat gemas. Mile pun menaruhkan ibu jarinya di pertengahan bibir Apo.

"Tapi enak, kan? Kamu begini jadi pengen lagi deh..."

Apo segera menepis jemari milik Mile. Ia memasang ekspresi marah.

"Tidak mau! Kamu kasar kalau sedang main! Aku gamau!"

"Haha. Salah siapa lubang kamu enak? Udah berkali-kali dipakai juga ngga longgar. Kan Mile junior jadi terangsang terus."

"Ish! Kamu! Nyebelin!"

"Iya, aku tau."

"Males ish!"

Mile pun terkekeh. Ia pun segera mengeluarkan penisnya dari dalam lubang Apo. Seketika, lubang Apo berkedut, mengeluarkan sperma milik Mile.

"U-uhggg," ucap Apo dengan tubuhnya yang tiba-tiba bergetar.

Sperma Mile memberikan sensasi yang berbeda dengan sperma pria lain. Spermanya mampu meningkatkan rangsangan hormon dari lawan mainnya. Membuat setiap kali ia keluar, menggetarkan tubuh lawannya.

"Aku cinta kamu," ucap Mile sembari menghirup aroma tubuh Apo yang ada di lehernya. Ia memejamkan mata.

"..."

Suasana menjadi hening, Apo tak membalas ucapan yang barusaja dilontarkan oleh Mile. Mile pun seketika tersadar.

"Gausah dibalas. Jangan dipikirin," ucapnya yang masih sibuk menghirup aroms tubuh Apo yang membuatnya tergila-gila.

Mile tak terlalu mengambil pusing tentang Apo yang tak membalas ucapannya. Toh, ia juga hanya bermain-main ketika berkata seperti itu.

Mereka adalah teman dengan perlakuan khusus. Atau yang biasa disebut dengan FWB. Jadi, mereka adalah teman ranjang. Tak memiliki hubungan apapun.

Dan setiap kali mereka berhubungan badan, Mile selalu mengucapkan kata seolah keduanya adalah sepasang kekasih.

Yang lebih uniknya lagi, keduanya hanya melakukan hubungan badan dengan lawannya. Yang artinya, Mile hanya melakukan dengan Apo, begitu pula sebaliknya.

.

.


.


TBC.

MILEAPO || EROTIC 18+ [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang