Pagi ini Soraya berusaha membangunkan Naviro yang sedari tadi tidak kunjung bangun
" Vir ayo bangun " Ucap Soraya yang berusaha membangunkannya tapi dari tadi tak ada pergerakan dari Naviro
Soraya memegang wajah Naviro untuk ia tepuk, tapi saat ingin menepuknya ia merasakan suhu tubuh yang hangat dari Naviro
" Viro kamu demam nak? " Tanya panik
Lalu setelah itu Soraya berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan baskom berisi air dan handuk kecil untuk mengompres Naviro dan meminta bibi untuk menyiapkan sarapan dan obat untuk Naviro
Setelah semua siap Soraya kembali ke kamar Naviro dan sesampainya di sana ia langsung mengompres tubuh putra bungsunya
" Mami kan udah bilang semalam jangan main ujan, kamu tuh gampang sakit " Ucap Soraya sambil mengusap kepala anaknya
Naviro terusik dalam tidurnya dan langsung membuka matanya terlihat ada maminya yang sedang menatapnya
" Mami " Ucapnya lirih
" Iya nak, bangun dulu yuk kita sarapan abis itu kamu minum obat " Ucap Soraya
Naviro menganggukan kepalanya,dan bangun secara perlahan di bantu oleh maminya
Setelah posisi Naviro duduk dan langsung memakan bubur yang sudah ada di kamarnya, dengan di suapin oleh Soraya
" Katanya kamu gak akan Deman " Ledek Soraya sambil menyuapkan makanan ke dalam mulut Naviro
" Ya kan aku gak bisa prdiksi "
" Besok-besok kalo hujan jangan main di terobos aja, tubuh kamu tuh gak bisa kedinginan, sakit kan akhinya " Ucap Soraya
" Iya " Ucapnya
" Di denger jangan iya-iya aja "
" Iya mami aku denger "
Setelah makan Naviro habis, Soraya langsung menyuapi obat ke dalam mulut Naviro
" Yaudah kamu lanjut istirahatnya mami mau ke belakang dulu, hari ini gak usah ke kampus dulu " Ucap Soraya
" Terimakasih mamiku yang paling cantik sedunia " Ucapnya sambil menunjukan senyum manisnya
" Bisa aja nih play boy " Ucap Soraya yang membuat semuanya tertawa
Setelah kepergian maminya, Naviro mulai memejamkan matanya kembali dan tertidur
••••
Setelah sarapan bersama keluarga Nazeera mengendarai mobilnya berjalan menuju kampus, ia menyetir mobilnya sambil menyetel musik dari ban favoritnya
Setelah dua puluh menit akhirnya, mobil yang ia kendarai telah memasuki lingkungan kampus yang sudah ramai. Dengan cepet Ia langsung memarkir mobilnya
Nazeera keluar dari mobilnya dan berjalan menuju kelasnya, hari ini ia ada kelas pagi
Sesampainya di kelasnya ia langsung duduk dan jam pelajaranya pun segera di mulai
Setelah hampir tiga jam Kelas yang dimulai tadi telah selesai, kini Nazeera Langsung melangkahkan kakinya ke kantin untuk menghapiri para sahabatnya
" Guys " Ucapnya saat sudah di depan meja para sahabatnya
" Kelas lu kenapa lama ze? " Tanya Vaya
" Tadi di kelas gw ada tambahan jam makanya lama " Ucapnya yang membuat Vaya dan Keylara bukan kepalanya
Nazeera mendudukkan dirinya di sebelah Vaya, dengan mata yang menatap ke arah Syerli dan Alesya
" Kalian berdua kenapa? " Tanya Nazeera
" Bisa ze ada yang belum ketemu sama mas crush hari ini makanya gak semangat gitu " ucap keylara yang membuat Nazeera menggelengkan kepalanya
" Pikir gw kalian kenapa, ternyata cuma itu doang " Ucap Nazeera
" Ini pasti gara-gara lu ze " Ucap Areta
" Kenapa lu nyalahin gw? " Tanya Nazeera bingung
" Lu kemarin marah-marah sama dia dan mungkin aja itu yang buat dia gak masuk " Ucap Areta
" Sumpah masa gitu dang dia gak masuk lembek banget " Ucap Nazeera sambil sedikit tertawan
" Ya gak gitu juga masa ia badboy kaya dia bisa lembek " Ucap Syerli tak terima
" Eh udah kok kalian jadi pada debat " Ucap Vaya melerai
" Mendingan sekarang kita pesen makan dan tentuin habis ini kita mau kemana " Ucap Keylara yang membuat semua mengangguk setuju
••••
Malam ini seorang gadis sedang berjalan ke arah supermarket, gadis itu adalah Vaya, malam ini ia akan berbelanja kebutuhan ya yang sudah habis
Sesampainya di dalam supermarket ia langsung memilih beberapa kebutuhan, hingga beberapa saat ia telah selesai memilih beberapa kebutuhan ya
" Totalnya jadi dua ratus lima puluh ribu mba " Ucap mba kasir saat sudah mentotal semuanya
" Sebentar ya mba " ucap Vaya sambil membuka tasnya
Vaya terus mencari dompet di dalam tasnya tapi sedari tadi ia tidak menemukan dompetnya
" Mampus gimana ini dompet gw gak ada lagi " Guramnya pelan sambil terus mencari dompetnya
" Mba " panggil mba kasir itu
" Bentar ya mba " Ucapnya sambil terus mencari
" Pake ini aja mba " Ucap seseorang laki-laki yang tiba-tiba saja datang sambil memberikan tiga uang merah
Vaya menatap pria yang ada di depannya, pria itu adalah pria yang sangat dia kenal
" Kai " Ucapnya sambil menatap Kai, ia pria itu adalah Kai
" Cepetan bayar gw tunggu di depan, sekalian minum gw ya " Ucapnya lalu pergi begitu aja
Setelah itu Vaya menyelesaikan pembayaran dan setelah selesai ia melangkah kakinya sambil membawa paper beg dan minuman Kai tentunya
" Nih " Ucap Vaya sambil memberikan minuman Kai
Kai mengambil minuman yang di pengang oleh Vaya
" Hmm Kai, besok di kampus gw ganti ya uangnya " Ucap Vaya sambil menatap Kai
" Gak perlu lu ngati " Ucapnya sambil melangkahkan kakinya menuju motornya
" Lain kali jangan lupa bawa dompet, gw duluan ya " Ucap Kai yang
" Makasih ya kai " Ucap Vaya yang membuat Kai menganggukan kepalanya
Lalu setelah itu Kai naik ke motornya dan langsung memakai helmnya, tapi Kai tidak menyalahkan motornya ia malah membuka helamnya kembali
" Vay " Panggil Kai sambil menatap Vaya
" Iya " Ucap Vaya membalas tatapan Kai
" Pulangnya jangan lupa hati-hati ya " Ucap Kai yang membuat Vaya menganggukan kepalanya
Lalu setelah itu Kai kembali memakai helamnya lalu dan menyalahkan motornya meninggalkan pekarangan supermarket
Setelah kepergian Kai, Vaya langsung melangkahkan kakinya menuju rumahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
KELIRU?
Teen FictionBagaimana bisa kita jatuh cinta kepada seseorang yang sangat kita benci, walaupun pada akhirnya kita juga harus terluka