A2<>IV

0 0 0
                                    

hai haiii, lihatt aku mulai rajin up:>
sebenernya ini aku lagi di bulan sibuk"nya asli, di kejar" deadline🤗🤗

HAPPY READING!!

<><><><>

Seperti yang di janjikan Abi tadi sore, kini Abi tengah menjeput Anin untuk pergi ke salah satu bioskop yang berada di kota Jakarta. Menggunakan pakaian simpel namun tetap terlihat tampan, dengan rambut di tata menambah kesan istimewa.

Anin keluar dari rumahnya, menggunakan dress pink yang menggantung di bawah lutut, menggeraikan rambutnya, tak lupa dengan aksesoris di rambutnya, yup jepitan pita berwarna pink kesayangannya. Dengan sedikit riasan tipis, memberikan kesan cantik yang tak berlebihan.

Abi terpana dengan paras gadis itu, "hei cantik banget?!" pujinya.

Anin yang di puji pun salah tingkah, "alah boong banget? Udah ayo berangkat keburu habis nanti tiketnya," Anin segera mengalihkan pembicaraan, tak baik untik hatinya jika melanjutkan pembicaraan tersebut.

"Hahaha, ayo naik!"

Anin mengangguk dan mulai menaiki motor Abi, "pegangan nin!" Anin hanya memegang ujung kaos Abi, Abi yang merasa Anin malu-malu pun menarik kedua tangan Anin untuk memeluk dirinya. Anin hanya menerimanya dan menempelkan dagunya di bahu lebar Abi.

Menelurusuri kota Jakarta, terlihat indah di mata dengan lampu-lampu yang menghiasi gedung-gedung bertingkat, jalan malam ini tak terlalu padat akan kendaraan, sebab sekarang bukan malam Minggu. Dengan beberapa suara klakson yang bersautan menambah kesan ramai di sepanjang jalan kota.

Abi mengarahkan spion motornya ke arah Anin, dirinya tersenyum menikmati paras cantik Anin yang di terpa angin. Anin yang menyadarinya menutup wajahnya, "apasih bi? Malu tau!" ucapnya sembari memukul pelan punggung Abi.

Abi tertawa kecil. Lucu menurutnya.

Tak terasa mereka telah sampai di sebuah mall yang cukup terkenal di kota itu. Berjalan beriringan dengan pakaian yang sangat kontras, dengan Abi yang menghunakan pakaian serba hitam dan Anin yang menggunakan dress berwarna pink. Tak lupa dengan tangan yang saling menggenggam, menambah kesan romantis bagi siapa pun yang melihatnya. Padahal cuma temen^^.

Disinilah mereka berada, di dalam teater dengan pop corn dan minuman di tangan Abi. Mereka menikmati film dengan berbagai adegan romantis, tak lupa dengan Anin yang menyenderkan kepalanya di bahu Abi, dan Abi pun dengan sigap mengelus pucuk kepala Anin.

<><><><>

"Menurut lo penampilan gue gimana?"

Mereka sekarang sedang berada di salah satu restoran yang berada di mall tersebut. Mereka menyantap hidangan dengan beberapa obrolan ringan.

"Cantik! Cantik banget malah, ko bisa sih gada yang deketin?"

Ani terdiam, bukan tak ada yang mendekatinya. Banyak, namun Anin menolak itu semua, "e-em gak tau, kenapa ya? padahal gue secantik ini," ujarnya sembari menyelipkan rambutnya di belakang telinga.

"Dasar! Udah habisin dulu itu nasinya," Abi menggelengkan kepalanya, tak habis pikir Anin sungguh centil, tetapi kenapa tak ada yang mendekatinya? Sedangkan dirinya banyak siswi-siswi yang menyukainya secara terang-terangan, namun hanya di anggap angin lalu saja bagi Abi.

A2 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang