"Biar kita jadi doa yang nyata
Bermuara pada lapang yang indah
Tahu tujuan, hilang pun tetap kembali
Hendak jauh-dekat tetapi selalu lebur."
- Nadin Amizah•••
Angin berhembus sehingga menyebabkan rambut yang berwarna jingga milik gadis yang tengah duduk di bawah pohon tersikap.
Nayla Allesha Andhira, gadis berparas manis dengan rambut orange kemerah-merahan. "Kayaknya mau hujan deh," Nayla berucap sembari memandangi langit yang mulai menghitam.
Nayla merapikan buku-buku yang dirinya bawa lalu mulai beranjak dari ayunan yang dia duduki, gadis itu sedang berada di belakang rumahnya. Nayla suka sekali dengan bunga sehingga menyulap halaman belakang rumahnya seperti taman yang di penuhi dengan bunga-bunga.
"Emm petik bunga dulu deh, yang ada di kamar kan udah mulai layu," Nayla mulai berjalan kearah sekumpulan bunga-bunga yang tertanam di sana lalu memetik dua bunga tulip yang berwarna pink. Bunga itu tumbuh dengan baik, selama ini gadis itu lah yang menanam dan merawatnya.
Di sebelah bunga-bunga tulip dan mawar itu terdapat kebun sayur kecil, Nayla juga yang menanam nya. Taman kecil itu terlihat indah meski yang mengisinya bisa di bilang sedikit. Di sana hanya terdapat satu pohon mangga, kebun sayur mini, dan bunga-bunga.
Selesai memetik bunga, Nayla kembali beranjak lalu berjalan kearah tempayan yang terisi air. Air itu merupakan air hujan yang turun semalam, Nayla belum sempat membuangnya. Tapi untunglah, dirinya bisa mencuci bunga tulip yang di pengangnya dulu sebelum masuk ke dalam rumah.
Selesai mencuci, Nayla membuka pintu belakang rumahnya yang tepat di samping tempayan tersebut berada.
Baru saja masuk, dirinya lansung kembali ke kamar dan lansung menempatkan bunga tulip tersebut di dalam sebuah pot kaca dan di letakkan dimeja di depan jendela kamarnya. Nayla kemudian berbalik hendak pergi ke kamar mandi namun, disana terdapat seseorang yang berdiri tepat di belakang dirinya.
"Ehh?" Nayla terkejut sehingga tubuhnya terayun ke belakang, akhirnya siku gadis itu menubruk meja dibelakannya.
Sedangkan seseorang yang baru saja mengejutkan Nayla itu hanya terkekeh dengan mata memandangi gadis yang sedang bertumpu pada meja karena terkejut.
Nayla meringis lalu berdiri, gadis itu hendak mengomel pada orang yang membuatnya terjatuh, namun terhenti kala matanya melihat orang yang mengejutkannya tadi tertawa, Nayla terdiam. Sungguh, bagi Nayla tawa itu terlihat sangat indah.
"Ihh Aksa, aku jadi kaget tau," pekik nayla seusai sadar.
Sedangkan orang yang dipanggil Aksa oleh Nayla itu akhirnya berhenti tertawa, "maaf maaf, tadi saya lihat kamu fokus banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYSA
Fanfic"Kita saling mencintai, tapi sayangnya semesta tak merestui." -Nayla "Mau melawan hukum semesta bersama?" -Aksa Nayla yang bagai kegelapan yang sulit untuk dipahami dan Aksa yang seperti terang yang amat menyilaukan. Akan kah peraturan semesta berub...