•
•
•
•
•
•~Happy Reading~
•
•
•
•
•🍁🍁🍁
-
-
-
-
-"Lo belum jenguk felix sama sekali, ada apa?" tanya lino, hyunjin menggeleng
"Ngga ada apa-apa kok. Kita baik-bik aja, nanti gue jenguk felix pulang sekolah." ucapnya lino mengangguk
"Mama udah berangkat ya?"
"Kenapa? tumben nanyain mama?"
"Engga biasanyakan mama yang siapin sarapan. Ya walaupun gue ngga pernah sarapan dirumah."
"Mama akhir-akhir ini sibuk. Lo tau sendirikan kondisi felix sekarang? lo bantu juga dong cari pendonornya, felix adek lo, lo tega liat dia kesakitan terus? waktu lo dirundung juga yang nolongin lo pertama kali dia, 'kan?. Jadi yang cari pendonor pertama harus lo." setelah berbincangan itu mereka menikmati waktu sarapan bersama walaupun suasananya kurang.
"Gue kamarin lihat lo sama jeno boncengan. Dia yang rundung lo, 'kan? kenapa lo bisa seakrab itu sama dia?" tanya lino hyunjin tersenyum lalu menjelaskan apa yang terjadi
"Apa urusannya sama lo? yang punga hutangkan keluarganya?"
"Jeno udah ngga punga orang tua kak. Gue mau bantu dia, sejahat-jahatnya dia ke gue, gue ngga akan balas dendam" ucapnya, tapi tetap saja lino kesal, jika endingnya seperti ini seharusnya jeno tak kelewatan merundung adeknya 'kan?
"Lo dapet uangnya dari mana? ngga mungkin lo minta mama." senyuman itu tak luntur dari bibir hyunjin
"Emang lo pernah lihat mama ngasih uang ke gue? gue bakal kerja selagi waktunya masih lama, mereka bakal nagih jeno sebulan sekali. Jadi gue ada kesempatan buat kerja paruh waktu." jelasnya
"Kerja paruh waktu? emang lo bisa konsisten? mama selalu nunggu nilai lo bagus, kalau lo kerja bakal ngaruh ke waktu belajar lo" hyunjin tersenyum kembali, mau bagus atau jeleknya nilai dia mamanya juga akan tetap sama
"Gue usahain, tenang." ucapnya menyakinkan, lino ragu tapi semoga saja adeknya ini bisa konsisten.
"Gue berangkat dulu, makasih buat sarapannya. Mungkin tadi kalau ada mama gue sarapan disekolah."
🍃
Sekarang hyunjin berada dirumah jeno, kemarin ia berjanji akan menjemputnya.
"Ini benaran ngga ngerepotin, 'kan?" tanya jeno hyunjin menggeleng
"Sesuai janji gue kemarin. lo bisa bawa motor'kan?"
"Bisa emang kenapa?"
"Lo yang boceng" hyunjin melempar kuncinya pada jeno, untung saja jeno mempunyai skill gercep jadi kunci motor hyunjin tak jatuh.
"Beneran nih gue yang bonceng? takut motor mahal rusak"
"Emang keliatan mahal ya? betewe ini hasil jerih payah gue ngumpulin uang, ya walaupun uang papa gue ikut kekumpul juga."
"Lo kerja apa? bukanya lo anak keluar hwang yang otomatis penghasilan kedua orang tua lo ngga main-main." tak heran jika jeno menanyakan hal itu, memang belum banyak yang tau jika kedua orang taunya itu sudah bercerai. Dan perlakuan tak adil yang dilakukan mamanya.
"Emang lo lihat keluarga gue harmonis? atau bahagia?" jeno menggeleng
"Gue belum pernah lihat orang tua lo, tapi dari segi gaya lo kayanya mereka sayang sama lo." hyunjin hanya mengangguk tak mau memperbesar masalah ini, toh kan ini masalah keluarganya jadi tak perlu orang lain harus tahu.
"Udah jangan bahas itu, cepetan ntar telat" jeno menyalakan mesin motornya, belum sempat hyunjin mendudukan diri jeno sudah mengegas motor itu alhasil ia hampir terjatuh jika tak memegang jeno.
"Pelan-pelan bangs——" Walaupun terlihat polos tapi tidak dengan mulutnya.
🍃
"Jack bagaimana kondisi anak aku?" tanya jisoo pada dokter yang bername tag jackson, mereka memang terlihat akrab karena dulu mereka teman satu kelas.
"Harus secepatnya dapat pendonor, kondisisnya benar-benar memburuk." jisoo menangis dia merasa jika ia telah gagal menjadi ibu, ia memohon pada jackson agar diberi waktu untuk mendapatkan pendonor.
"Memangnya rumah sakit ini tak bisa mencari pendonor juga? harusnya rumah sakit ini punya kewajiban dan tanggu jawab yang sama kan terhadap pasiennya?"
"Pihak rumah sakit juga berusaha mencari pendonor, jaman sekarang memang sulit mencari orang yang ingin mendonorkan ginjalnya"
"Beri aku waktu, aku akan secepatnya cari pendonor" jackson mengangguk, lalu jisoo keluar dari ruangannya
Dengan perasaanya yang bercampur aduk, ia berjalan keruang rawat felix.
Sampai diruang rawat anaknya ia dudukan tubuhnya di kursi yang sudah di sediakan di samping ranjang pesakitan.Ia meraih tangan anaknya mengusapnya lembut, tak disadari ia menangis lagi.
"Maafin mama, mama janji bakal dapetin pendonor secepatnya." Mendengar isakan perlahan mata indah itu terbuka, menampilkan mamanya yang masih terisak, dengan mata terpejam.
"Mama" panggilnya, jisoo membuka matanya, segera ia hapus jejak air matanya dan tersenyum.
"Udah bangun? mau minum?" tanya jisoo felix mengangguk, dengan telaten jisoo membantu felix minum.
"Mama nangis? kenapa nangis? felix gapapa kok, kan sebentar lagi felix
bakal sembuh." ucapnya, tidak jisoo tidak bisa menahan air matanya. Ia menangis kembali."Maafin mama, mama belum dapet satupun pendonor buat kamu." felix mengangguk dan tersenyum, senyuman yang tak pernah luntur dari bibirnya.
"Felix kuat kok, felix bakal lawan rasa sakit ini sampai mama dapet pendonor buat felix."
"Mama gagal, hikss..." isakan yang terasa menyakitkan, felix tak bisa mendengarkanya lagi
"Mama jangan nangis, mama ngga gagal kok, mama hebat, mama yang tersayang, jangan nangis lagi felix ngga suka." ucapnya, bagaimana jisoo tak menangis jika anaknya terus mengatakan kata-kata penenang yang seperti itu?
"Maafin mama ya" felix menggeleng
"Engga mama engga salah, jangan ngomong gitu, didunia ini mama itu yang terbaik, dan yang terhebat. Garda terdepan kalau felix kenapa-napa." ucapnya, jisoo memeluk tubuh anaknya erat ia tak mau anak hebatnya ini pergi meninggalkannya.
tbc
Mapel hari ini infor sama matematika bjirrrrrr,,,,,,, akurasi otak ingin pecah 10000000000000000000%
Akuuu tadiii telatt 5 menit bjirrr,,, biasaaaa karenaaa ngebo susah dibangunin hhhhhhh....
Untung tadi pengawasnya baikkkkk bangettt jadiii akuuu ngga dihukummm
Plisssss ajarinnn akuuuu belajarr komputerrrr otak ini sudahhh keballl sekaliii dngn mapell lainnnnnnnnn 😵😵😵🥺🥺 Apalgiii MTK beuhhhhhhh,,,, akuuu bisaa ngerjainnn klo hafal rumusnya
Ehhhh jadiii curhaattt.... gapapa deh berbagi cerita ituu baikkkk dan mengurangi kesetresaaannn,,,,, bayyy sampai jumpa di chptr lanjutnya.....
KAMU SEDANG MEMBACA
For You || hyunlix
Short StoryTentang dua anak kembar yang kehidupannya jauh berbeda...