"Till, we meet again."
Till terpaku diam melihat pria yang bertingkah sangat aneh.
"Maaf ya kau siapa?"
Till sembari mendorong pria tersebut, melihatnya yang menangis kini tersenyum memperlihatkan gingsul khasnya. Membuat Till salah tingkah.
"o-oi mengapa kau tiba tiba menangis??"
"kau.. sungguh tidak mengingat ku? namaku Ivan kita akan saling dekat di masa depan nanti"
"saling dekat apa yang kau maksud? apa apaan kita baru saja bertemu(?)"
"Till aku senang bertemu dengamu lagi"
"eughh apa apaan itu?"
Till merasa ada yang janggal, ia ingin pergi dari Ivan tetapi lengannya cengkram oleh-nya.
"oh sungguh hari pertama sekolah ku jadi sangat buruk"
"hahahaha bukannya ini sudah hari kedua?"
"Kemarin aku-"
'Apa ku ceritakan mimpi buruk itu? wh sudahlah itu tidak penting' Bantin Till.
"Lupakan saja"
"eum? apakah terjadi sesuatu Till?"
"Tidak, hanya saja-"
*Kring
Bell berbunyi menandakan jam pelajaran pertama akan dimulai. Till baru mengingat bahwa ia tidak tau dimana kelasnya dan dia di kelas apa?
"Till ayo ku antar" Tawar ivan sambil menggeret Till.
"oi kita mau kemana sudah bell masuk aku tidak ingin membolos! apa kau gila?" Till memberontak.
Ternyata Ivan mengantar Till di mading sekolah untuk mencari dimana kelas Till berada sekarang.
"o-oh terimakasih" Till tersipu malu karena mengira Ivan mengajak nya untuk membolos.
"Apapun untuk Till" Ivan tersenyum lebar.
"Mari ku lihat sekarang aku berada di kelas X..3?"
"X-3! sekelas denganku, ayo Till ikut aku" sembari menggeret Till lagi.
'ugh sepertinya aku akan terbiasa dengan ini' Batin Till.
Saat sampai di depan kelas X-3 Ivan dan Till di sambut oleh salah satu murid.
"Oi Ivan siapa di samping mu?"
"Diamlah tortilla."
"woah chill dude aku hanya bertanya"
"A-aku Till, aku baru masuk hari ini-"
"Till ayo duduk bersamaku" Ivan menggeret Till tiba-tiba.
"oi sialan pelan-pelan dong!"
"Hei tortilla, di samping ivan itu siapa?"
"oh itu si Till yang kemarin di Absen tapi enggak ada"
"oh jadi dia si Till itu?"
"sudah jangan di lanjut nanti si Ivan marah"
"lah anak ndak punya emosi itu bisa marah? gimana konsepnya jir?"
"hei perhatikan katamu!"
"Ivan bisakah kau jangan menyertku secara tiba-tiba? kau sebenarnya kenapa sih?" Till memarahi Ivan. Bukannya merasa bersalah, Ivan hanya tersenyum dan menatap Till aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till, we meet again.
Romance"Till we meet again." Ucap pria bersurai hitam, lalu tergeletak dengan darah keluar dari lehernya. Till, yang berada di depan pria tersebut mengalami shock hingga membuat air mata jatuh di matanya. "I-ivan" ART COVER DAPAT DARI PINTEREST! !!OOC!! ha...