Part 2

6 1 0
                                    

"Kau serius Kak? Ada angin apa Kau ingin mengelolanya?" Rea tidak berhenti bertanya karena merasa heran dengan Kakaknya yang satu ini.

"Tidak bisakah Kau diam, Rea?!" ujar Steven dengan tampang dinginnya.

"Untuk sementara ini Kau tidak bisa langsung mengelolanya, karena di Perusahaan sedang ada tikus yang bermain-main. Jadi, Ayah minta Kamu untuk meninjaunya dengan berpura-pura menjadi Karyawan langsung. Bagaimana?" Ujar Edrick, kemudian menyesap Kopi yang sudah tersaji di Meja makan

"Tikus nakal? menarik" seringai Steven

"Jadi bagaimana tawaran Ayah ini?" Edrick memalingkan muka untuk menatap Anaknya, Steven.

"Sayang... Sebaiknya kita sarapan terlebih dahulu, baru dilanjutkan lagi obrolan soal Perusahaannya" Sela Elisa.

"Baiklah... Mari kita sarapan terlebih dahulu" Putus Edrick kemudian.

Edrick William, semua Orang mengenalnya termasuk Elisa Istrinya yang cantik. Kekayaannya yang tidak terhitung jumlahnya, serta Perusahaan dan bisnis Perhotelan & Restorannya begitu maju dengan pesat.

Sayangnya, media tidak mampu mengorek tampang Anak-Anak dari Edrick, sehingga Steven serta Rea begitu leluasa dan merasa bebas dalam menjalani kehidupannya.

Acara sarapan pagi pun usai, terlihat Edrick dan Steven yang sedang bercengkrama pagi itu. Pemandangan yang sangat langka, dan hal itu membuat semua Orang tersenyum gembira.

"Ayah, Bunda, dan Kakak Kaku-ku tentunya... Hahaaa" Ujar Rea

"Apa?!" Jawaban dingin dari Steven

"Aku berangkat Kuliah terlebih dahulu" Rea pun berpamitan dan segera beranjak untuk pergi karena ada kelas pagi.

"Jadi bagaimana keputusanmu Steven?" Edrick langsung bertanya

"Baiklah... Kalau begitu, besok Aku ikut wawancara kerja disana" Keputusan Steven akhirnya.

"Bunda bosan mendengar terus menerus permasalahan Perusahaan, sepertinya Bunda butuh sedikit asupan untuk Shopping" Elisa berujar tiba-tiba, karena merasa tegang dengan suasana yang sangat absurd itu.

"Ini ambilah" Edrick memberikan black card kepada Istrinya.

"Terima kasih Suamiku sayang..." Ujar Elisa dengan mengecup rahang tegas Suaminya, kemudian pergi untuk sekedar mencari kesenangan. Padahal selama ini Elisa tidak pernah menggunakannya, hanya sekedar meminta dan menyimpannya dengan rapi.

Edrick termasuk Suami yang royal terhadap Istri dan Anak-anaknya. Dikarenakan banyak Pesaing yang begitu mencoba menyingkirkan Edrick, jadi Edrick sedikit menyembunyikan identitas Anak-Anaknya. Walau berakhiran William, bukan berarti keluarganya. Setiap kali media bertanya tentang keluarganya.

Disisi Rea...

"Awaaaasss!!!" Teriak Seorang Wanita disebrang dengan berlari dan mencoba menarik Rea ke pinggir jalan.

Gedebugh!

"Aw... Sakiiittt... Ssstttt..."

"Aduh Kak maaf Kak, terima kasih banyak sudah menyelamatkan hidupku Kak..." Ucap Rea dengan tidak enak hati. Rea yang diselamatkan, namun Wanita itu yang tergores lengan dan Kakinya.

"Tidak apa-apa, ini masih bisa diobati. Lain kali kalau nyebrang hati-hati De..." Ucap Alice

"Sini Aku bantu Kak..." Rea mengulurkan tangannya guna membantu Alice yang terjatuh karena menolongnya.

Alice menerima uluran tangan Rea dan berucap "Terima kasih"

"Ngomong-ngomong nama Kakak siapa?" tanya Rea

"Alice... Alice Laurencia. Panggil saja Alice" jawab Alice dengan tersenyum ramah

"Aku Rea William, panggil saja Rea" ucap Rea tak kalah ramah. Padahal Rea bukan Orang yang begitu suka berinteraksi dengan Orang yang baru dikenalnya.

"Baiklah Rea, Aku harus segera pergi. Sampai jumpa lagi" Putus Alice, kemudian lanjut berjalan dengan perlahan karena dikakinya ada yang luka.

Alice Laurencia, seorang gadis cantik, ramah, baik hati, dan suka menolong tanpa pandang bulu. Alice Seorang Anak Yatim Piatu, Kedua Orang Tuanya meninggal karena kecelakaan. Itu yang Alice ketahui. Alice tinggal bersama Ibu angkatnya, namun sayang Ibu angkatnya seperti tidak menyayanginya.

Setiap hari, Alice pasti disiksa jika tidak membantu pekerjaan rumah. Ditambah Alice harus bekerja menghasilkan uang untuk Ibu angkatnya. Alice ditemukan sedang menangis ketika kecelakaan itu ada. Kedua Orang Tua Alice tidak memiliki sanak Saudara di Negara ini, ketika Ibu angkatnya menemukan Alice, Alice diambil tanpa sepengetahuan Orang.

Ibu angkatnya menganggap Alice Anak keberuntungan karena ingin memanfaatkannya untuk menjadi tulang punggung keluarga. Alice sudah diberi tahu soal Orang Tuanya yang kecelakaan, namun Alice tidak tahu soal Dirinya yang diambil oleh Ibu angkatnya. Sabrina nama Ibu angkat Alice.

"Dasar Anak tidak tahu diuntung!!!"

TemaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang