Bagaimana jika dunia ini memiliki penghuni yang sebagian otaknya gila akan eksperimen dan ego?
Bagaimana jika penghuni bumi memiliki hasrat yang sangat mustahil di lakukan?
Bagaimana jika zaman kini akan menjadi zaman penuh ketidak adilan bagi manus...
Hai, ini gua, Ranight Darrel atau biasa dipanggil NightD. Sebenarnya gua agak ragu untuk menceritakan kisah gua selama menginjak masa remaja, tapi daripada stress dipikirin, mendingan gua ceritain aja.
Saat ini gua menginjak kelas 9 alias 3 SMP, sudah mau lulus. Mungkin sekitar 2 bulan lagi dan gua lagi mempersiapkan kelulusan bersama teman-teman lain.
Tapi bukan itu yang ingin gua ceritakan.
Ok, to the point aja mungkin. Gua anak terakhir dari dua bersaudara yang diperlakukan kurang baik oleh orang tua gua.
Pilih kasih? Lebih tepatnya seperti itu, namun ini lebih dari sekedar pilih kasih.
Gua diperlakukan layaknya pembantu di rumah oleh kedua orang tua kandung gua sendiri.
Awalnya mereka sekedar cuek dan tak peduli dengan keadaan gua yang saat itu masih menginjak kelas satu SMP. Namun semakin besar, semakin menyakitkan juga perilaku mereka terhadap gua.
Gua benar-benar dijadikan budak di rumah. Namun bukan sekedar budak yang disuruh mengurus rumah secara keseluruhan, namun mereka juga meninggalkan bekas-bekas luka fisik dan mental bagi gua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pict : Pinterest
Look at that? Ini salah satu luka yang baru saja lahir.
Ini bukan luka karena tawuran atau korban begal, tapi ini karena orang tua gua sendiri yang entah dimana akal sehat mereka. Sampai-sampai lupa menganggap bahwa gua adalah anak kandung mereka.
Why didn't I report it to the police? Gua rasa tindakan itu cukup beresiko karena jika orang tua gua mengetahuinya, akan ada pertumpahan darah milik gua (lagi). Atau mungkin nyawa gua yang melayang.
Namun, bagaimana kejadian yang gua alami di rumah, tak banyak orang mengetahui. Bahkan teman-teman gua yang selalu heran mengapa ada saja luka fisik yang muncul?
Dalam circle gua, yang paling sering heran dan penasaran tentang apa yang gua alami adalah satu murid lelaki berambut pirang hitam oreo. Dia yang paling sering bolos kelas cuma gara-gara nemenin gua di UKS.
Nelson Wijaya Putra, dia salah satu teman terbaik yang gua punya. Meskipun terkesan agak galak, haha. Bahkan gua pernah dimarahin habis-habisan karena berantem sama kakak kelas. Nelson lebih suka mendengarkan cerita, gua tahu masalah Nelson juga banyak, tapi entah kenapa dia gamau berbagi cerita. Mungkin, suatu saat nanti?
Selain bersyukur gua punya Nelson, gua juga senang punya abang yang perhatian. Meskipun dia sudah jadi saksi apa yang gua alami selama di rumah, tapi dia juga masih memberikan kesempatan waktu agar bisa menemaniku di dalam kamar. Rivans Darren namanya, tapi dia meminta untuk memanggilnya VanZ.
VanZ termasuk anak yang beruntung menurut gua, dia memiliki banyak teman, sudah menjadi ketua OSIS, banyak apresiasi yang diberikan dari guru, dan dibanggakan orang tua kami. Sementara apa yang gua alami kurang lebih keterbalikan dari semua itu.
Gua sempat iri pada VanZ, bahkan gua masih ingat salah satu kejadian yang tanpa sengaja ngelukain VanZ. Dulu, gua sempat benci sama abang gua yang satu ini, meskipun dia berkali-kali nunjukin kepeduliannya pada gua, rasa benci itu ga memudar. Hingga akhirnya, ada kejadian dimana gua ditindas teman-teman kelas VanZ. Awalnya hanya nyerang mental, tapi karena gua emosian, malah main fisik.
Kebetulan, VanZ lewat di koridor tempat gua sedang berurusan dengan teman-teman kelasnya. Saat satu pukulan melayang yang harusnya kena kepala gua, justru mengenai kepala VanZ yang tiba-tiba aja datang. Jujur, gua disitu kaget, tapi teman-temannya juga kaget. Karena gaada yang nyangka sekuat itu pukulannya sampai VanZ mengalami pendarahan.
Kepala abang gua berdarah, dan dia sempet meluk gua sebelum pingsan.