PROLOG

12 4 0
                                    


Dengan pakaiannya yang dilumuri tumpahan kopi Fanny melangkahkan kakinya dan perlahan menjauh dari rumah yang tak bisa ia anggap rumah.Hujan deras terus saja turun dan membuat Fanny menggigil hebat.

"Pa..Ma..Fanny takut..."

Lantur Fanny dengan suara bergetar,kedua tangan Fanny bersilang di depan dadanya, mendekap dirinya sendiri sembari mencari tempat berteduh.

Tak lama Fanny akhirnya menemukan tempat yang pas untuk berteduh, Fanny pun bergegas ke bawah pohon beringin dan mengamankan dirinya dari hujan. Fanny benar benar kedinginan dan bibirnya mulai memucat ditambah suara petir yang membuatnya ketakutan.

dengan tangannya yang gemetar Fanny mengulurkan tangannya dan merasakan derasnya hujan seolah olah hujan juga ikut menangis.

"Pa..Ma..Kalo Fanny bisa milih..Fanny gamau kalian adopsi Naera.."

Air mata mulai mengalir dan membasahi pipi Gadis itu.

Jejak Langkah Yang TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang