Gadis 17 tahun itu berdiri di depan kaca kamarnya, mengenakan seragam SMA dengan rapi. Setelah beberapa menit ia bergegas turun ke ruang makan untuk sarapan.
Saat akan memasuki ruang makan Fanny mendapati ayah, ibu, dan..Naera sedang asik makan di meja makan.Ruangan itu penuh dengan canda tawa layaknya keluarga bahagia. Hal itu membuat Fanny ragu ragu untuk bergabung dengan mereka karna tak ingin merusak suasana,tak lama Naera menyadari keberadaan kakaknya ia langsung memasang wajah ketakutan seolah olah ia melihat hal paling menakutkan di dunia
Melihat anaknya yang menunjukkan ekspresi takut membuat Baskara dan Akasha menatap satu sama lain dengan bingung dan khawatir seakan berbicara lewat batin. setelah berbalik badan mereka berdua mendapati Fanny yang ragu ragu untuk bergabung di meja makan. Mereka akhirnya paham mengapa Naera mendadak menjadi takut.
"Duduk, jangan disitu."
Ucap Baskara atau bisa dibilang ayah Fanny. Meja makan yang awalnya penuh canda tawa itu mendadak menjadi dingin setelah kehadiran Fanny, Akasha atau bisa disebut ibu Fanny menggerutu dan memutar bola matanya sedangkan Naera masih memasang ekspresi ketakutan. Jelas itu adalah sandiwara Naera untuk mengelabui orang tuanya.
"I-Iya pa.."
Jawab Fanny dengan takut,tanpa basa basi Fanny mengambil tempat duduk di samping Naera. Naera langsung melindungi kepalanya seolah olah dirinya akan di pukul dengan besi. Hal itu membuat Fanny bingung dan sedikit panik, Naera sangat suka membuat atau menyebarkan rumor jelek tantang kakaknya, menjual cerita sedih palsu tentang trauma dan Fanny yang suka menyiksa Naera walaupun hal itu hanya karangan Naera.
"Naera sayang, kalo makanannya udah habis langsung ke mobil ya? papa takut kamu di apa apain sama..Fanny."
Ucap Baskara sambil memberikan tatapan sinis. Hal itu jelas membuat dada Fanny sedikit mengerat. Setelah beberapa menit akhirnya Naera menyelesaikan makanannya, ia berdiri dari kursi dan berjalan agak cepat ke teras rumah dengan wajah cemas. Tak lama setelah Naera meninggalkan meja makan Akasha juga langsung berdiri dan menyusul Naera, Kini hanya tersisa Baskara dan Fanny di meja makan.
"Jangan lelet, cepet habisin makanannya."
Ucap Baskara dengan nada dingin dan tidak melihat sedikitpun melihat ke arah putri sulungnya, Fanny hanya mengangguk dan memakan makanannya dengan sedikit cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Langkah Yang Terlupakan
General Fiction"Bagaikan jejak langkah yang perlahan menghilang dan akhirnya terlupakan." Menceritakan anak SMA berusia 17 tahun bernama Tiffany Ariesandy. Hidup di pusat kota dan berasal dari keluarga yangndikenal banyak orang, Fanny hidup bersama orang tua...