bab 76

3.4K 543 49
                                    


    Chanyeol dan Wendy sudah berada di rumah sakit setelah tadi insiden Renjun yang ngambek pada mereka.

"Om" pekiknya ketika mereka memasuki ruangan dokter Donghae.

"Waahh hallo Injun, udah lama nih gak ketemu, om kangen loh" ujar nya.

"Om diah Jun" Renjun mengadahkan tangannya membuat Donghae tersenyum gemas.

"Iya nanti om kasih hadiah ya buat Injun, Injun lukis lukis aja dulu" dokter Donghae memberikan buku mewarnai agar Renjun juga santai.

"Kaki Jun sakit ya" tanyanya, sedikit melirik Chanyeol dan Wendy yang hanya mengawasi dari sofa ruangannya.

"Kit om, Jun caget, telus tusuk tusuk" Renjun menceritakan semuanya sembari fokus pada gambarnya.

"Emang Jun kaget kenapa hm" Donghae mengusap pelan surai Renjun yang sedang menatapnya bingung.

"Jun dak tau om" pelannya.

"Jun dah kolah om" serunya sedangkan Donghae juga harus mengikuti mood anak itu.

"Benarkah waahh pintar sekali, nanti om kasih dua hadiahnya" ujarnya membuat Renjun langsung mengangguk semangat.

"Jun pintal, jun dah besal, Jun besal dali jie om, jie kecil" Renjun bahkan menunjukkan jari gempalnya untuk menggambarkan kecilnya Jisung dan dia sudah besar.

"Iya Injun udah besar ya sekarang, udah makin pinter, Injun belajar apa di sekolah?" Tanyanya membuat Renjun langsung menghentikan kegiatannya dan mulai berpikir.

"Em, Jun baca baca, telus hitung hitung, em anjil anjil uga" ujarnya membuat dokter Donghae langsung menatap Chanyeol dan wendy.

"Ajaran Reno" gumam Chanyeol.

"Gak heran" dokter Donghae hanya menggelengkan kepalanya, dia sudah tau kelakuan Reno.

"Ini hadiah dari om, karena Injun jadi anak pintar hari ini" dokter Donghae memasangkan sebuah gelang di pergelangan tangan Renjun.

"Tantik" Renjun menunjukkan gelang itu pada papa mamanya.

"Bilang apa sama om nya" Wendy mendekati putranya yang terlihat senang di berikan gelang.

"Makashi om" Renjun tersenyum manis sembari terus menatap gelang yang ada di tangannya.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan, beruntung traumanya tidak kambuh atau kita akan memulai dari awal lagi, tapi sejak kejadian itu juga pasti Renjun akan memiliki kenangan buruk tersendiri dengan hujan dan petir terutama pada sesuatu yang menimbulkan bunyi yang hampir sama, tapi itu tidak parah, dan itu tugas kalian bagaimana caranya agar Renjun tidak tidak takut dengan suara suara itu, lain kali jangan di tinggalkan sendirian, Renjun memang sudah lebih baik tapi kadang juga pikiran nya masih rentan dan trauma itu bisa datang dari mana saja yang membuatnya kambuh, dan satu lagi, jaga jarak aja dari Reno" ujarnya membuat Chanyeol mengerti dan untuk yang terakhir masih dia usahakan agar putranya terhindar dari ajaran sesat Reno.

"Dolong agi pha" pintanya, kini mereka bertiga berada di pusat perbelanjaan dengan Renjun yang berada di dalam troli.

  Tentu tujuan mereka adalah toko peralatan alat tulis tapi terpaksa mereka berhenti di toko mainan dulu.

"Ini udah papa dorong loh" ujar Chanyeol sedangkan Wendy sibuk memilih mainan yang cocok untuk putranya.

"Yang tu ma" Renjun menunjuk sebuah mainan anjing yang sepertinya menggunakan baterai.

"Kayaknya tadi sudah deh" gumamnya menatap mainan yang sudah masuk ke dalam troli.

"Tu yam ma, ni Eno" tunjuk nya membuat Chanyeol seketika langsung tertawa mendengar celetukan putranya.

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang