"Apa!! ""?????"
Teriak gadis disana, yang sedang berkumpul di dalam dua keluarga. Terlihat 4 orang tua tertawa dan tersenyum saat melihat reaksi gadis tersebut.
"Mama gak mau kamu kesepian terus" Ucapan ibunya menenangkan anaknya.
"Aku butuh waktu mam, nanti juga ketemu cowo yang aku suka. Pasti aku bawa kehadapan mama sama papa! " Ucapnya panik.
"Aku mohon!! " Ucapnya memohon.
"Kageyama, apakah kamu setuju dengan rencana kami" Ucapnya ayah gadis tersebut.
"Aku setuju paman! " Ucapnya tegas sambil menundukkan kepalanya, hormat.
"Riska, kamu mau atau tidak menikah dengan Kageyama! " Ucap ayahnya pelan.
"Aku gak mauuuu!! " Ucapnya marah.
G E B R A K"
Riska yang sudah tak tahan pun meninggal ruangan tersebut. Tak tinggal diam Kageyama yang melihat nya pun mengejar nya.
Merasa mendapatkan tempat yang tenang, Riska menghentikan kakinya.
Kageyama yang di belakang nya pun ikut bersama mendekati."Kenapa kamu bisa setuju Kageyama! "Ucapnya tak habis pikir.
"Aku hanya mengikuti saran ayahku" ucapnya tenang.
"Karena setelah aku menikah, aku akan fokus dengan perusahaan ayahku! " Ucapnya menjelaskan.
"Perusahaan itulah yang ayahku janjikan jika aku menikah, aku juga buruk kalau soal perempuan" Ucapnya tanpa beban.
"Tapi aku gak mau! " Ucapnya Riska yang tidak mau kalah.
"Jika kau tidak mau, lebih baik kita bilang sekarang! " Ucapnya mencoba meraih tangan Riska.
"Jawab jujur Kageyama! Kenapa kamu bisa setuju! " Ucapnya mencari jawaban.
"Ini pernikahan Kageyama, bukan buat candaan" Ucapnya sambil menunduk.
"Huffftt!!! "
"Aku hanya ingin ibu tenang soal aku! " Ucapnya meyakinkan
"Orang tua ku sudah mulai tua, aku pun tidak bisa memberikan apa yang baik menurut mereka untuk ku" Ucapnya memelan.
"Yukk.. Kita balik lagi" Ucapnya sambil mencoba tersenyum.
20:00 PM.
Terlihat keduanya kembali ke ruangan awal mereka berkumpul. Riska pun terus menundukkan kepalanya.
"Riska, bagaimana sayang kamu setuju menikah dengan Kageyama sayang! " Ucap ibunya Kageyama tersenyum.
"Aku setuju bibi" Ucapnya menjawab dengan polos.
"Syukurlah" Ucapnya ibu Kageyama senang.
"Benarkah nak" Ucap kedua orang tua Riska.
"Iya mah pah" Ucapnya pasrah.
Kageyama yang melihat itu pun terlihat marah, Lalu tatapan mereka pun bertemu. Kageyama menatap matanya tajam, Riska yang tidak kuat pun menundukkan kepalanya."Ya sudah ayo kita makan, pasti makanan sudah dingin! " Ucap ibunya Kageyama.
"Iya!! "
"Silahkan di nikmati"
"Jarang sekali ya kita seperti ini"
Suasana pun menghangat. Ke dua keluarga tersebut terus mengoceh dengan sambil tertawa.Setelah dilihat sesi makan pun selesai. Kageyama pun tanpa basa basi langsung berdiri dan mendekati Riska lalu membawanya pergi.
"Ehhh mau kemana nak! " Ucapnya ibu Kageyama.
"Biarkan saja, kita harus memberi ruang untuk mereka" Ucapnya lembut.
"Ahh iya juga, ya sudah kita lanjutkan lagi" Sambung ibu Kageyama.
"Kageyama, sakit!! Lepaskan! " Ucapnya melepaskan genggaman Kageyama.
"Apa maksud mu menerima persetujuan itu, kamu tidak mau kan" Ucapnya marah.
"Aku pun mereka sama, aku juga buruk kalau soal laki-laki" Ucapnya pasrah.
"Mungkin aku harus mencobanya dengan mu" Ucapnya meyakinkan.
"Lalu nanti kau menyesal" Ucap Kageyama frustasi.
"Aku mau menikah dengan mu, tapi aku tidak akan tidur dengan mu!!
"sampai aku menemukan pria yang aku inginkan, apa kamu setuju Kageyama" Ucapnya mencoba menatap nya.
"Hufftt.. "
"Jadi itu alasan menerima semua ini" Ucapnya Kageyama meyakinkan nya.
Riska pun mengangguk, mengiyakan jawabannya.
"Baiklah jika kamu gak keberadaan" Ucapnya.
"Apa kamu gak cari perempuan juga Kageyama? " Tanya nya menanyakan.
"Aku akan tetap hidup tanpa wanita pun" Ucapnya angkuh.
"Baiklah"
"Janji"
"Iya! Janji" Ucap Kageyama malas.
° THE END °
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Yang Hilang
Science FictionKageyama yang ditinggalkan oleh kakek tercinta, mengalami gangguan mental. ia menjadi pemurung dan cenderung sendiri. Suatu hari tiba-tiba ada sebuah mobil d sebrang rumah nya, disana banyak barang-barang yang di masukan kerumah tersebut, menand...