Ketika membuka mata Zhou Liyi melihat ruangan itu kosong, meja juga sudah dibereskan hanya ada teko air dan cawan, juga syal warna coklat tua bergaris putih, di atasnya ada sebuah kertas yang di lipat.
Tangan Zhou Liyi meraih kertas tersebut, membukanya dan membacanya perlahan surat yang ditulis Ru Yuan.
Dari luar langkah Changing terburu-buru, setengah berlari.. menuju ruangan Zhou Liyi, dia membuka pintu dengan kasar.
Suara benturan pintu membuat Zhou Liyi menoleh, dia tidak terkejut oleh sikap pemuda itu yang terburu-buru dan gampang panik.“Zhou Liyi, jangan pergi,” ucap Changing dengan nada keras.
Dia memutar kepalanya kembali dan menghela napas. “ Kenapa pagi-pagi begini sudah membuat keributan?”“Kau sudah tahu, bukan?”
“Ya, dia meninggalkan surat.”
“Surat? Apa yang dia katakan?”
Zhou Liyi menyeringai dengan mata tertutup. “Beraninya dia mempermainkanku. Tapi aku harus menyelesaikan yang di tempat ini dulu. Putri Li Anhua pasti tidak akan menyerah dan pulang begitu saja.”
“Apa rencanamu?”
“Ganti pakaian.”
Zhou Liyi beranjak, menatap Changing. “Aku tidak akan melakukan hal yang tidak perlu, segera kumpulkan prajurit, mereka harus berlatih lebih keras untuk menjadi lebih kuat.”
Changing mengikuti langkah Zhou Liyi, dia tidak sepenuhnya mengerti apa yang menjadi keputusan sepupunya itu, biasanya dia akan langsung lari jika tahu Ru Yuan menghilang. Seperti anak itik yang kehilangan induknya, pergi tanpa arah.
Zhou Liyi melakukan aktivitas seperti biasa, melatih prajurit menggunakan pedang, tombak dan panah. Tak jarang dia berteriak dan membentak, membuat bulu kuduk mereka merinding, dengan tatapan menekan, tajam dan sedingin es.
“Lakukan lagi,” teriaknya. Memerintah para prajurit.
Sang Jenderal tombok es telah kembali.
Latihan bagai neraka dimulai, latihan tanpa istirahat, makan sepuluh menit kemudian berlatih kembali sampai sore.
Dia tidak memerhatikan putri Li Anhua yang mengamatinya dari kejauhan. Masalah pernikahan mereka belum terselesaikan, dia memutuskan mengundang Li Anhua berbicara dan minum teh.
Mereka duduk berhadapan, Wajah Li Anhua tampak memerah, dia anggun dan memiliki kecantikan yang murni. Meski tak dianggap di istana. Namun, dia dikagumi masyarakat luas.
Chan Fan menuangkan teh kemudian mundur beberapa langkah, kemudian berbalik menyatukan tangan di belakang, seperti pengawal yang melindungi mereka. Sedangkan pelayan Li Anhua berdiri di belakangnya.
Zhou Liyi bukan orang yang sabar, dia mulai berkata, “aku tidak mengira Kaisar akan memintamu datang ke mari pada musim dingin seperti ini. Aku bukan orang yang tidak punya perasaan untuk memintamu pulang sekarang juga. Kau pulanglah setelah musim mulai hangat.”
Banyak hal dalam pikiran Li Anhua. Namun, dia tidak bisa menyerah begitu saja. Wajahnya tampak kaku dan gelisah.
“Tapi Jenderal Zhou, aku ke sini untuk mengikutimu karena kau adalah suamiku.”Zhou Liyi mendengus dan menggeleng.
“Aku akan segera membatalkan pertunangan ini, aku pastikan kau tidak perlu memaksakan diri.”“Apa Jenderal tidak menyukaiku?”
“Aku tidak membencimu.”
Wajah Li Anhua berubah masam, dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan pada kaisar maupun ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengulang Waktu Ru Yuan
RomanceBukan terjemahan! Wang Ru Yuan dijuluki wanita iblis berhati es, setelah menjadi istri Zhou Liyi kemudian balas dendam dengan meracuni satu persatu keluarga zhou, sampai terakhir dia meracuni suaminya yang mencintainya dengan tulus. Dia telah jatuh...