Bab 44 Ghosting

18 3 1
                                    

Adara pergi meninggalkan
mereka berdua di koridor.
Gadis itu berlari ke taman
belakang sekolah. Dia ingin
menyendiri menenangkan
perasaannya yang rapuh.

Adara memegangi dadanya
yang berasa sesak setelah
memutuskan hubungannya
dengan Keanu kekasihnya di
masa lalu dan lelaki itu juga
cinta pertamanya.

"Rasa itu pernah ada, tapi kamu
ghosting. Saat kamu kembali
hatiku telah memilih yang
lain," batinnya.

 Saat kamu kembali hatiku telah memilih yang lain," batinnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hiks ... hiks ... sakit, ini sakit
banget. Rasa itu pernah ada
tapi itu dulu, Kean. Sekarang
perasaan ini bukan untuknya
lagi. Namun, jujur aku sangat
menyayanginya karena dia
pernah membuat aku merasa
dicintai," gumam Adara terisak.

"Hm! Nih tisu buat Lo," ucap Jendra
muncul dibelakangnya memberinya
tisu padanya.

"Jendra, thanks you!" balasnya.

"Sini, gue kasih Lo pelukan! Biar
tenang dan hati Lo gak sakit lagi,"
tawar Jendra merentangkan kedua
tangannya untuk memeluk Adara
sahabatnya.

Jendra sahabatnya memang selalu
membuat gadis itu tertawa. Pelukan
lelaki itu sedikit memberikan rasa
tenang untuknya. Sebagai seorang
sahabat Jendra mengerti, bagaimana
rasanya menjadi Adara? Sahabatnya
itu harus di hadapkan dua pria yang
sama-sama mencintainya.

Satu pilihan yang sulit, karena
keduanya hadir memberikan
cerita luka yang sama.

"Lucu banget sih Lo kalau lagi
cengeng kayak gitu. Mirip banget
sama dakocan. Haha!" canda
Jendra tertawa meledeknya.

"Rese banget sih Lo! Haha!
Ngeledekin gue aja Lo, Jendra.
Lo nyebelin tahu kayak mereka,"
ujar Adara tertawa, lalu mencubit
pinggangnya Jendra yang malah
meledeknya.

"Bjir, Adaww! Sakit pinggang gue,"
ringis Jendra. "Eh, tapi Lo udah bisa
milih kan di antara mereka berdua?"
lanjutnya bertanya sembari mengacak
gemas rambutnya Adara.

Adara mengangguk dan Jendra
memberikan jempol sebagai
tanda setuju dengan keputusan
yang gadis itu ambil. Sebuah
keputusan yang tepat.

Adara memang bijak dalam
menentukan pilihannya. Dia
tahu mana lelaki yang pantas
untuk menjaga dan melindunginya.
Permasalahannya bersama Nadira
saja belum kelar.

Konflik di antara mereka berdua saja
belum ketemu titik jera dan sekarang kemunculan Keanu semakin membuat otaknya Adara rasanya ingin meledak.
Kapan bahagianya? Tergantung author
yang nentuin.

******
Di balik koridor, Keanu dan Nathan
tengah berdebat. Keanu masih
mengganggap, jika Adara kekasihnya
itu tidak benar-benar memutuskan
hubungannya.

Dua lelaki itu memperebutkan satu
wanita yang sama. Keanu dan Nathan
sama-sama keras kepala. Mereka
berdua tidak ada yang saling
mengalah satu sama lain.

Istri Antagonis Milik Ketos || [Update Versi Season terbaru||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang