Adara selalu dianggap sebagai siswa antagonis di sekolahnya dan dia juga kerap dijuluki ratu Antagonis dalam keluarganya karena karakter dinginnya.
Hingga suatu saat, Adara di jodohkan oleh Ayahnya dengan anak sahabat Ayahnya sendiri dan lelaki yang...
Adara pergi meninggalkan mereka berdua di koridor. Gadis itu berlari ke taman belakang sekolah. Dia ingin menyendiri menenangkan perasaannya yang rapuh.
Adara memegangi dadanya yang berasa sesak setelah memutuskan hubungannya dengan Keanu kekasihnya di masa lalu dan lelaki itu juga cinta pertamanya.
"Rasa itu pernah ada, tapi kamu ghosting. Saat kamu kembali hatiku telah memilih yang lain," batinnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hiks ...hiks ... sakit, ini sakit banget. Rasa itu pernah ada tapi itu dulu, Kean. Sekarang perasaan ini bukan untuknya lagi. Namun, jujur aku sangat menyayanginya karena dia pernah membuat aku merasa dicintai," gumam Adara terisak.
"Hm! Nih tisu buat Lo," ucap Jendra muncul dibelakangnya memberinya tisu padanya.
"Jendra, thanks you!" balasnya.
"Sini, gue kasih Lo pelukan! Biar tenang dan hati Lo gak sakit lagi," tawar Jendra merentangkan kedua tangannya untuk memeluk Adara sahabatnya.
Jendra sahabatnya memang selalu membuat gadis itu tertawa. Pelukan lelaki itu sedikit memberikan rasa tenang untuknya. Sebagai seorang sahabat Jendra mengerti, bagaimana rasanya menjadi Adara? Sahabatnya itu harus di hadapkan dua pria yang sama-sama mencintainya.
Satu pilihan yang sulit, karena keduanya hadir memberikan cerita luka yang sama.
"Lucu banget sih Lo kalau lagi cengeng kayak gitu. Mirip banget sama dakocan. Haha!" canda Jendra tertawa meledeknya.
"Rese banget sih Lo! Haha! Ngeledekin gue aja Lo, Jendra. Lo nyebelin tahu kayak mereka," ujar Adara tertawa, lalu mencubit pinggangnya Jendra yang malah meledeknya.
"Bjir, Adaww! Sakit pinggang gue," ringis Jendra. "Eh, tapi Lo udah bisa milih kan di antara mereka berdua?" lanjutnya bertanya sembari mengacak gemas rambutnya Adara.
Adara mengangguk dan Jendra memberikan jempol sebagai tanda setuju dengan keputusan yang gadis itu ambil. Sebuah keputusan yang tepat.
Adara memang bijak dalam menentukan pilihannya. Dia tahu mana lelaki yang pantas untuk menjaga dan melindunginya. Permasalahannya bersama Nadira saja belum kelar.
Konflik di antara mereka berdua saja belum ketemu titik jera dan sekarang kemunculan Keanu semakin membuat otaknya Adara rasanya ingin meledak. Kapan bahagianya? Tergantung author yang nentuin.
****** Di balik koridor, Keanu dan Nathan tengah berdebat. Keanu masih mengganggap, jika Adara kekasihnya itu tidak benar-benar memutuskan hubungannya.
Dua lelaki itu memperebutkan satu wanita yang sama. Keanu dan Nathan sama-sama keras kepala. Mereka berdua tidak ada yang saling mengalah satu sama lain.