1. Murid Yang Berprestasi

103 10 3
                                    

Enjoy❤️❤️❤️

***

Tepuk tangan menggema di aula ketika nama Jasmine Alora dan dua teman nya yang lain disebut sebagai pemenang dari lomba cerdas cermat antar sekolah tingkat kabupaten itu. Alora dan tim nya maju, mengikuti prosesi pembagian penghargaan.

"Selamat ya, Lora. Kalau orang tua kamu ada di sini, mereka pasti ikut bangga. Sayangnya mereka terlalu sibuk sampai gak sempet menikmati rasa bangga yang Om rasain sekarang." Ucap Om Gino, Om nya Alora, adik dari Papa nya. Satu-satunya kerabat yang dia punya di Jakarta.

"Makasih, Om."

Sebenarnya, Alora juga tidak mengerti kenapa orang tua nya bisa sesibuk itu mengurus bisnis. Dan yang lebih aneh, Alora juga tidak pernah di ajak untuk ikut pindah ke Italia bersama mereka.

Jadinya, sedari kecil Alora tinggal bersama Om Gino. Kadang dia merasa bersalah, Alora kira karena harus mengurusi dirinya, Om nya itu sampai tidak punya waktu untuk mencari pasangan hidup. Di usianya yang sudah 36 tahun, dia masih belum juga menikah. Konon menikah, dekat dengan lawan jenis pun tidak.

Padahal, Alora tahu pasti kalau Om nya itu cukup tampan, mapan juga. Banyak perempuan yang sering Alora pergoki modus pada Om nya. Tapi ya, begitu. Om nya sibuk. Apalagi sekarang dia bergelut dengan dunia entertaint sebagai pemilik perusahaan salah satu manajemen artis yang cukup besar di Indonesia.

Satu lagi, Om Gino itu normal ya! Jangan mengira dia membelok! Alora bisa jamin Om nya normal kok.

Oke, cukup membahas soal Om Gino.

"Lora, Om harus balik ke kantor sekarang, ada meeting sama salah satu artis yang lagi kena skandal. Kamu gak apa-apa nanti pulang sendiri?" Tanya Om Gino.

Alora mengangguk, "Gak apa, Om. Santai aja."

"Nanti Mas Cio yang jemput, kamu tunggu aja dulu di sini. Ngobrol-ngobrol dulu sama temen-temen kamu."

Mas Cio yang di maksud oleh Om Gino adalah sopir pribadi nya Alora. Tadi pagi dia berangkat bersama Om Gino, hingga Mas Cio tidak ikut sekarang.

"Iya, Om, iya."

"Ka--"

"Kalau ada apa-apa langsung kabarin ke Om." Alora membeo, mengikuti cara Om nya berbicara. "Om, aku ini udah mau 17 tahun, udah hafal banget kata-kata, Om. Lagian ya, Om. Harusnya Om ini inget kalau aku salah satu murid terbaiknya Pak Heru."

Pak Heru adalah guru bela dirinya Alora. Sedari SD, Alora di haruskan belajar bela diri oleh Om Gino. Untuk jaga diri, katanya. Apalagi Alora anak perempuan yang sering ditinggal oleh Om Gino.

Padahal meski di tinggal, masih ada Mas Cio yang stand by 24 jam dengan tubuh kekarnya untuk menjaga Alora.

"Ya, Om cuma khawatir. Wajar kan?"

Hm, kata itu lagi. Padahal Alora merasa sudah lebih dari mampu untuk menjaga dirinya sendiri.

"Ya udah, Om langsung berangkat. See you,"

Alora memperhatikan langkah Om Gino meninggalkan gedung itu. Sekarang dia berdiri sendirian di depan gedung, sementara mobil hitam dengan plat B 91 NO itu terlihat semakin menjauh.

"Jasmine Alora?"

Merasa namanya di panggil, Alora menoleh pada samping kirinya. Semilir angin yang berhembus membuat beberapa helai rambutnya yang tidak terikat menghalangi wajahnya.

"Bapak manggil saya?" Tanya Alora pada seorang pria berpakaian rapih lengkap dengan jas dan dasi yang entah sejak kapan ada di sana.

Sepertinya, dia bukan orang biasa.

The Mission : Misteri Dibalik Organisasi SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang