Enjoy❤️❤️❤️
***
Alora melangkahkan kaki dengan mantap, memasuki area sekolah barunya. SMA Onyx Academy. Sekolah yang bertema kan biru navy ini sekarang menjadi almamaternya.
Dulu, saat lulus SMP, tidak pernah terbesit di benak Alora untuk mendaftar ke sini. Meskipun Om Gino mengusulkan. Entah kenapa dia tidak tertarik. Tapi sekarang, justru Alora sendiri yang menjerumuskan diri.
Awalnya sulit untuk meyakinkan Om Gino mengenai kepindahannya secara tiba-tiba ke sini. Tapi berkat bantuan Kak Illen yang menjadi salah satu sponsor di acara lomba kemarin, pada akhirnya Om Gino mengizinkan keinginan pindahnya Alora.
Untungnya, hari ini Alora bisa langsung menggunakan seragam sekolah barunya. Jadi dia tidak perlu malu (meski Alora tidak pernah merasa malu), atau terlihat mencolok karena seragam sekolahnya berbeda.
Sekarang dia terlihat sama seperti siswa yang lain. Rok rempel selutut berwarna navy, kemeja putih, dasi pita biru, juga jas biru navy yang hanya di gunakan di hari Senin dan Selasa. Sebagai pemanis, Alora mengikat rambutnya dengan pita warna senada hari ini.
Ya, dia lebih suka kalau rambutnya terikat. Lebih mudah untuk memperhatikan sekeliling dengan sudut matanya tanpa ada rambut yang menghalangi.
Tunggu dulu. Dari tadi ia berjalan, sebenarnya ruang Tata Usaha dimana?
Kata Kak Illen, dia sudah memastikan Alora akan masuk kelas yang pernah ditempati oleh Iren, 10-1. Tentunya informasi ini tidak diketahui oleh Om Gino kalau semuanya sudah di atur sedemikian rupa.
Sedangkan kata Om Gino, Alora harus mendatangi ruang Tata Usaha dulu pagi ini.
Masalahnya, baik TU atau pun kelas, Alora tidak tahu dimana!
Ck. Kalau saja Om Gino tidak mendadak ada meeting, atau setidaknya memberikan kepastian tidak bisa mengantar hari ini dari sebelumnya, Alora pasti sudah janjian dengan Kak Illen.
"BUKU GUE RUSAK, BANGSAT!" sebuah bentakan itu begitu lantang Alora dengar dari dalam ruangan.
Penasaran, Alora memundurkan kembali langkahnya, mencari sumber suara.
"Sorry, Ve, gue beneran gak sengaja numpahin cokelat ke buku lo malem. Beneran!"
Pemandangan yang Alora lihat adalah dua orang siswi yang sedang berhadapan. Yang satu bersimpuh dan memohon, yang satu nya lagi berdiri mengintimidasi dengan kedua tangan yang berada di pinggang.
Serius ini sekolah elite ada yang begini juga?
"ALAH! Paling lo sengaja kan!? Lo kesel, terus gak mau ngerjain pr gue makanya lo rusak buku gue, iya kan, Anita!?"
"Nggak, Ve, gue beneran gak sengaja."
"ANJING LO!" Cewek yang sedari tadi di panggil Ve itu melemparkan bukunya, tepat mengenai wajah cewek yang satunya. Huft, lumayan perih itu pasti.
"Gue udah back up kerjaan lo, bantuin lo di organisasi sampai tugas gue gak bisa gue kerjain. Ini balesan dari lo, An!?"
Eh, organisasi katanya?
"Woy, nguping ya lo?"
Alora mengerjap. Berhubung dia merasa sedang menguping pembicaraan orang, Alora langsung mencari suara lain yang baru saja menegurnya itu. Tentunya dia memastikan dua orang tadi tetap tidak menyadari keberadaannya.
"Gue disini," ucapnya lagi. Dari suaranya sih, dia cowok.
Rupanya cowok itu berada di koridor lain, berdiri bersandar di tembok nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mission : Misteri Dibalik Organisasi Sekolah
Teen FictionKatanya, jangan pernah masuk ke ruangan OSIS sendirian di atas jam 6 malam atau hantu itu akan membunuhmu! Dan hal itu bukan hanya mitos belaka ketika satu persatu siswa menjadi korban di setiap tahunnya. Jasmine Alora, seorang siswi SMA biasa, dim...