Beberapa bulan kemudian....
Kondisi kesehatan Akilla berangsur membaik dari waktu ke waktu. Semua itu berkat Suster Julia yang diam-diam memberikan pengobatan pada Akilla, tanpa sepengetahuan Radit.
Suster Julia selalu, memberi Akilla terapi kecil-kecilan tiap kali Radit berangkat ke kantor. Suster Julia juga mengganti seluruh obat yang selama ini diberi oleh Radit, Dengan obat yang diresepkan dokter untuk Akilla. Hal itu Karena Suster Julia curiga kalau selama ini obat yang diberikan oleh Radit itu bukan untuk menyembuhkan Akilla, tetapi justru untuk memperparah kondisi Akilla.Nyatanya sejak obatnya di ganti, kondisi Akilla berangsur membaik. Akilla sudah bisa diajak berkomunikasi dengan baik. Pikirannya sudah tidak lagi seperti anak kecil. Bahkan Akilla sudah bisa berbicara walau masih terbata.Hari-hari Akilla penuh dengan latihan yang melelahkan. Ia belajar menggerakkan jari-jari kakinya sedikit demi sedikit, sebuah pencapaian kecil yang menjadi sumber semangat besar baginya. Setiap perkembangan, sekecil apa pun, disambut dengan perasaan syukur dan motivasi untuk terus maju. Di sela-sela latihan, ia juga menjalani terapi okupasi, yang mengajarinya cara mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari, meskipun ia masih di kursi roda.
Setelah berbulan-bulan menjalani terapi yang intensif, Akilla mulai merasakan perubahan signifikan. Tubuhnya mulai merespon lebih baik terhadap latihan-latihan yang dilakukannya, dan dokter mulai memperkenalkan stimulasi listrik pada otot-ototnya untuk membantu meningkatkan kekuatan dan kontrol ototnya. Meski terasa menyakitkan dan melelahkan, Akilla tetap gigih.
•••••••
P
agi harinya di rumah , Radit berangkat kantor , meninggal suster Julia dan Akilla.
"Pagi Nyonya, Bagaimana keadaan ibu hari ini" tanya Suster Julia mulai mengawali aktivitas. Seperti sekarang ini, Akilla duduk diatas kursi roda, dan Suster Julia sengaja membawa Akilla ke ruang tengah. Toh Radit juga sudah berangkat ke kantor. Jadi Akilla bisa bebas sampai suaminya itu kembali nanti.
"Bu Akilla, ayo minum obat dulu" ajak Suster Julia yang mendekat dengan membawa Nampan berisi air dan obat . Ternyata Akilla sudah bisa minum obat sendiri tanpa harus melewati selang ngt. Akilla juga setuju saja saat Suster Julia menyuapinya dengan obat.
"Hheeuhh..." lenguh Akilla sesaat setelah obat tersebut berhasil dia teguk.
Suster Julia mengusap punggung dan dada Akilla agar tenang. "Aku yakin kalau Bu Akilla akan cepat sembuh,Setelah itu aku akan membantu Bu Akilla dan baby Al pergi dari rumah ini." Kata suster Julia pada Akilla.
Saat mendengar itu Akilla hanya bisa tersenyum meski terlihat aneh. Tapi dia mengerti dengan perkataan dari Suster Julia.
"Mma...-kkahs...ih" ucap Akilla susah payah.
Akilla sudah bisa bicara , tetapi saat Radit pulang iya akan berpura pura dengan kondisi buruknya .
••••••••
Malam harinya Radit pulang dari kantor. Dia mendapati Akilla yang sudah terlelap diatas ranjangnya. Akilla terlihat sehat malam ini.
Entah hanya firasat Radit saja atau apa, tapi beberapa waktu terakhir memang Akilla terlihat lebih sehat dari kemarin kemarin.Kaya sudah lama aku tidak melakukan hubungan badan dengan Akilla kenapa tidak aku coba saja sekarang, kelihatan Akilla kondisinya baik. Kata Radit dalam hati.
Sebuah ide mendadak terlintas dalam benak Radit. Sudah lama sekali dia ingin menikmati tubuh Akilla tapi tidak pernah berhasil, Karena kondisi Akilla. Mumpung Akilla juga terlihat sehat, Radit berpikir apa sekarang waktu yang tepat?
Radit berjalan mendekati Akilla. Lalu Membuka selimut yang menutupi tubuh Akilla. Tubuh Akilla sudah tidak sekurus dulu sekarang iya terlihat sedikit Gemuk. Dan itu terlihat makin menggoda di mata Radit. Tanpa aba-aba apapun, Radit langsung berusaha, melepaskan kateter dan diapers yang digunakan oleh Akilla. Tindakan tiba-tiba yang membuat Akilla terbangun dari tidur lelapnya.
"Eeuggh...eughh..." lenguh Akilla
"Oh kamu bangun ternyata, sayang" Radit menatap Akilla dengan tatapan beringas
Tatapannya sukses membuat Akilla ketakutan. Tatapannya sukses membuat Akilla ketakutan, hal Itu karena iya kembali mengingatkan Akilla pada tragedi pemerkosaan yang dulu menimpanya
Akilla berusaha menyentakkan tubuh.
"Eeugh...eughh..." Lenguhan akilla
Radit bergerak naik, meraba kedua buah dada Akilla yang menggoda matanya. "Bagaimana kalau malam ini kamu melayaniku?". kata Radit pada akila di susah di telanjangi di kasur. Lalu melakukan hubungan intim, Akilla hanya bisa menangis dan dan terima di perlakukan kasar oleh Radit.
____________________________________Tc
Bijak dalam membaca
Maaf yang mendukung lama ...
Tetap setiap dukung cerita ini dengan vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
°CACAT°
Fiksi Remajakisah seorang Gadis yang Cantik ,,,, Tetapi Harus Cacat Karena Sebuah Penganiayaan Terhadapnya