bab 3. keberangkatan Rangga

2 0 0
                                    

Kamar Aura terlihat sangat berantakan, di mulai dari baju yang berserakan di atas kasur, pintu lemari yang di biarkan terbuka begitu saja, dan terakhir sepatu yang berserakan di lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar Aura terlihat sangat berantakan, di mulai dari baju yang berserakan di atas kasur, pintu lemari yang di biarkan terbuka begitu saja, dan terakhir sepatu yang berserakan di lantai. Namun semua itu tidak menganggu si pemilik kamar sedikitpun, ia malah terlihat sibuk memperhatikan pantulan dirinya di depan cermin.

"Perfect " Ucap Aura yang masih sibuk melihat penampilan dirinya yang begitu sempurna menurutnya.Setelah puas melihat pantulan dirinya, Aura pun bergegas mengambil handphone dan tas kecil miliknya yang ada di atas kasur kemudian ia pun pergi ke luar dari kamar dengan terburu-buru, bahkan Aura pun sedikit berlari untuk menuruni tangga. Sesampainya ini di pintu depan tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.

"Aura, sayang udah mau berangkat kuliah Nak? " Ucap seseorang di belakang Aura. Aura pun yang merasa dirinya di panggil itu kemudian berbalik untuk melihat siapa yang memanggilnya tadi.

"Ehh Mamah, ini Mah Aura bukan mau berangkat kuliah tapi... " Aura menjeda ucapnya dan itu pun berhasil membuat Ibunya semakin penasaran dengan kelanjutan dari ucapan Anaknya itu.
Ya, yang tadi memanggil Aura adalah Liora sang Ibu yang kebetulan sedang berada di bawah untuk siap-siap pergi. Namun, ia memilih menunda kegiatannya dulu karena ia melihat Putri seperti terburu-buru pergi.

"Tapi kenapa Sayang? " Liora bertanya lagi kepada Putrinya yang tiba-tiba menjeda ucapannya.

"Tapi itu Mah. Ehm, jadi gini Mah. Sekarang kebetulan Aura sedang mendapatkan kuliah siang terus di rumah juga bakal sepi karena Papah udah pergi terus bentar lagi Mamah juga pergi ke butik kan? Nah daripada Aura kesepian di rumah lebih baik Aura ikut nganterin Abang ke bandara, oh iya sama nanti pulang dari bandara Aura langsung ke kampus di anter pak supir aja sekalian, tapi Mamah tenang aja nanti Aura minta turunnya jauh dari gerbang kampus kok dan untuk pulang nanti Aura pesen ojek online aja ya. Boleh kan Mah? "Aura menjelaskan panjang lebar di hadapan Ibunya yang di akhiri dengan meminta izin kepada Ibunya itu.

" Iya boleh " Ucap Liora pasrah karena ia tidak taham melihat Putrinya terus memohon kepadanya dengan wajah imut miliknya.

" Yeyyy, makasih Mah " Girang Aura kerena Ibunya mengizinkannya untuk pergi. Bahkan ia sampai memeluk sang Ibu dan menciumi wajahnya tanpa melewatkan satu bagian wajah Ibunya itu.

∆∆∆

                         
Di basement rumah keluarga abdilah terlihat Rangga dan seorang supir sedang sibuk memasukkan barang-barang yang akan di bawa ke dalam bagasi mobil. Namun kegiatan Rangga harus terhenti karena ia mendengar ada seseorang yang sedang berlari menuju ke arahnya.

"ABANG!! " Teriak dari Aura sambil memanggil sang Abang dari kejauhan.

"Astaghfirullah Adek!! " Ucap Rangga beristighfar karena tingkah Adiknya yang berlarian di basement dan berteriak-teriak tidak jelas dari kejauhan. Aura yang mendengar sang Abang beristighfar itu kemudian buru-buru merubah gaya larinya menjadi berjalan pelan, ia tau kalau sang Abang sedang pusing karena tingkahnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA  Dalam GelapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang