Chapter 1.

119 13 6
                                    

DUK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



DUK... DUK ... DUK ... DUK ... ( suara gedoran pintu)

"ALENDRA..." teriak seseorang dari luar pintu.
"Alendra , cepatan keluar atau gua ancurin pintu sialan lo ini" teriaknya sekali lagi.

"Aduh gimana ini... kenapa cepet banget udah dateng lagi" ucap seseorang yang di panggil
Namanya.
"Huuufft... ayo alen jangan takut , hadapi saja" ujarnya lagi sembari berjalan menuju pintu.

KRIETTT ... ( suara pintu yang terbuka )

"Akhirnya keluar juga lo , kapan lo mau bayar utang bokap lo itu ha ?
Asal lo tau , utang bokap lo itu makin lama makin naik bunga nya" ucap seseorang yang ternyata seorang debt collectors (penagih hutang)

"Bang boleh minta waktu sedikit lagi nggak , saya bener- bener belum punya uangnya bang" ujar alen kepada debt collectors tersebut.

"Lo denger gue baik-baik , mau lo punya uang atau enggak itu urusan lo.
Yang gua mau sekarang adalah lo harus bayar hutang bokap lo itu atau RUMAH JELEK LO INI GUA SITA" ancam debt collectors tersebut kepada alen.

"Tolong jangan sita rumah saya bang , kasih saya waktu satu bulan. Saya janji akan bayar semua hutang ayah saya" ujar alen.

"alah dari kemaren lo janji mau bayar tapi apa nyatanya , sampe sekarang pun belom lo bayar juga" jawab debt collectors tersebut.

"Tolong kasih saya kesempatan sekali lagi bang , saya janji bulan depan saya akan lunasi semua hutang nya" mohon alen pada debt collectors tersebut.

"FINE... waktu lo satu bulan.
kalo sampe bulan depan lo belum bayar , rumah lo gua sita" ucap debt collectors itu.

"Terima kasih bang , saya janji bulan depan akan saya bayar lunas" ucap alen sambil membungkukkan badan.

"Kita pergi" ucap debt collectors itu kepada rekannya.

Setelah kepergian para debt collector itu alen segera memasuki rumahnya. Dengan lemas dia menduduk kan dirinya di sofa yang ada di dalam ruang tamu rumah nya tersebut.

"Dari mana aku bisa dapetin uang sebanyak itu , nominal hutang nya terlalu besar" ujar alen kepada dirinya sendiri.

"Hiks... Hiks... Hiks... ibuu , kenapa suami pilihan ibu tega sama alen bu.
Alen harus cari uang dimana buat bayar semua hutang itu" ucap alen sembari terisak pelan.

TING ... ( bunyi pesan masuk )

📩 kim : alen , kamu berangkat kerja nggak ?
Kok belum keliatan ?

📩 alen : ini aku baru mau berangkat kim.
Maaf ya , hari ini aku agak telat datengnya. Tadi ada sedikit masalah yang harus aku selesaiin.

📩 kim. : oh ya udah nggak papa...
Hati-hati ya berangkat kerjanya , sampe ketemu disini.

📩 alen : siap 🫡🫡

SUGAR BABY KESAYANGAN AIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang