(3). Pertemuan

182 47 16
                                    

Ayo vote, biar authornya nggak pundung

*
*
*
*
*

Waktu telah semakin berjalan. Langit yang semula berwarna biru, kini mulai menampakkan pendar jingganya. Dengan langkah pasti dan wajah yang dibuat sedatar mungkin, Arga berjalan menuju tempat kendaraan Alga terparkir.

"Aku yakin kau pasti anak kesayangan," tebak Arga sambil menatap mobil sport mewah di hadapannya.

"Yah, maybe no maybe yes. Orang tua gue sibuk, dan gue cuma pakai apa yang mereka kasih aja," balas Alga dengan nada bicara yang terkesan malas.

Arga segera masuk ke dalam mobil itu, meninggalkan area sekolah beserta para penghuni yang menurutnya sangat berisik. Bayangkan saja, sepanjang hari ini, Arga harus dihadapkan pada masalah sepele di antara para siswi. Jika itu Alga, mungkin dia akan dengan senang hati membantu para siswi itu. Sayangnya ini adalah Arga, orang yang hanya akan luluh pada orang tua dan kedua kembarannya.

"Apa kau memang sepopuler itu, sampai para gadis terus memberikanmu barang tak berguna?" tanya Arga sambil melirik setumpuk coklat dan hadiah yang ada di kursi penumpang.

"Kalo dugaan lo soal dunia novel itu bener, wajar sih kepopuleran gue agak nggak ngotak," jawab Alga dengan nada bangga.

Arga memang belum tau dia ada di mana. Entah dunia pararel atau dunia novel. Dugaanya itu muncul setelah Alga menceritakan sedikit tentang dirinya, dan Arga menemukan beberapa kemiripan dengan isi sebuah novel yang ia ketahui.

Bundanya pernah membaca sebuah novel dan ia sedikit tahu bagaimana alur yang terjadi, berkat Reina yang terus membahasnya saat mereka berkumpul. Karena itulah Arga merasa tak asing dengan beberapa hal di dunia ini.

Sebuah novel romance dengan alur klise yang menceritakan perjalanan cinta seorang gadis sederhana dengan tuan muda Aditama. Cerita berawal dari pertemuan keduanya yang tak disengaja, seperti pada novel kebanyakan.

Sebenarnya, menurut Arga itu merupakan novel yang membosankan. Terlebih sebagian besar babnya hanya diisi oleh adegan-adegan manis antara ML dan FL. Meskipun di beberapa part ada adegan di mana sang FL akan berinteraksi dengan keluarga Aditama. Berkat kedatangan FL juga, keluarga Aditama yang semula selalu suram perlahan menemukan cahayanya.

"Jadi, kapan kita mulai misinya?" tanya Alga, membuyarkan lamunan Arga.

"Tentu saja setelah aku menemukan Erga dan Rega. Karena jika aku tak berhasil menemukan mereka, aku akan menghancurkan tubuh ini, tak peduli misi itu selesai atau tidak," jawab Arga dengan serius.

"Kenapa? Kau iri dengan apa?" Arga mengernyit saat merasakan sebuah perasaan mengganjal dalam hatinya.

"Gue iri sama lo. Lo keliatan sayang banget sama saudara lo. Lo kayaknya juga tipe kakak yang baik," jawab Alga dengan nada iri yang begitu terdengar.

Arga ingat, ada satu bagian dari novel itu yang terus Reina ulang, bahkan menjadikannya acuan dalam memberikan nasihat pada ketiga putranya. Bagian yang juga lebih terfokus pada bungsu Aditama.

"Bunda benar-benar kasihan sama anak bungsunya. Dia seharusnya mendapat banyak kasih sayang setelah kehidupan sulitnya selama 10 tahun. Namun, keluarga Aditama malah mengabaikan anak itu dan lebih peduli pada pemeran wanita. Bunda minta, kelak setelah kalian memilih pasangan, kalian tidak akan saling berpecah dan mengabaikan satu sama lain."

Triplets New Life: Make ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang