8. Teachers Joshua.

76 11 1
                                    

Happy reading !

.

.

Ini adalah hari senin, dan (Name) tidak masuk sekolah. Kenapa? Karna selama seminggu ia menjalani home's schooling untuk penyiapan masa kelulusan.

Dan hari ini, ia berhadapan dengan kakak nya, yaitu Joshua.

"Kak.. maksudnya dari ini itu apa?" Tanya (Name).

"Kalo yang ini tuh nada nya lebih rendah, dek. Kalo yang bentuk nya gini lebih tinggi." Balas Joshua.

" Balas Joshua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nah begini." Joshua mulai memainkan gitar.

(Name) memperhatikannya dengan teliti dan mencatat nada apa saja yang di perlukannya nanti.

"Oh ya, Kaka ga pergi ngajar kah?" Tanya (Name) lagi.

"Hm? Kaka ambil cuti buat istirahat."

"Aku ngeganggu istirahat kaka ya? Maaf ya.. soalnya cuma ada kaka doang di rumah.. tapi aku malah minta tolong sama kaka."

"Haha, gapapa, dek. Kaka memang mau bantuin kamu. Jangan sungkan buat minta apapun, kamu kan adek aku."


.

.

Setelah hampir seharian belajar, akhirnya (Name) selesai juga.

Sekarang pukul 2.00 siang dan (Name) memutuskan untuk pergi ke toko untuk membeli beberapa baju.

Namun saat dalam perjalanan, dia melihat sosok di kenalinya.

"Kak Hansol..?" Ucap (Name).

Sang pemilik nama itu langsung berbalik dan menoleh ke sumber suara. Ia sangat gugup karena adiknya mengetahui hal buruk dari sisinya. Yaitu merokok.

"(Name)? Kamu mau kemana??" Hansol langsung mematikan rokoknya dan membuangnya dengan segera.

"Ah.. aku.. aku mau ke toko baju.. aku duluan ya.. kak.." (Name) langsung pergi.

Sedangkan Hansol menatap kepergian adik perempuannya itu. Sungguh, ia takut jika (Name) memberi tahu ini semua pada Seungcheol. Dia bisa di gorok olehnya karena merokok.





Sisi (Name).

Sejujurnya dia tidak peduli. Ia tak peduli pada kakaknya yang merokok atau apapun. Ia hanya berakting panik saja.

"Hm, bagus yang mana ya buat ku pake..?" (Name) melihat lihat sekliling. Baju yang sangat brilian dan elegan.

"Harganya.." gumam (Name).

"Kau menyukai baju ini?"

"Iya, tapi sayang harganya—AKH, Kak Hansol???" (Name) menengok ke sebelahnya.

"Hai. Sendirian aja?" Tanya Hansol.

"Iya, lagi pada sibuk. Kaka sendiri? Ngapain disini? Ini kan butik cewe."

"Soalnya aku liat kamu jalan sendirian, ngeri di culik om om."

"Gabakal ada yang mau nyulik aku, udah ah." (Name) keluar dari butik, di ikuti dengan vernon.

"(Name), soal tadi jangan kasih tau siapa siapa ya? Please." Mohon Vernon.

(Name) menghentikan langkahnya dan berbalik. Menatap wajah sang kakak. Kemudian ia menghela nafas.

"Kaka kenapa ngerokok?" Tanya (Name) to the point.

Vernon terdiam sejenak. Mengalihkan pandangannya, sebelum ia kembali berbicara. "Cuman buat ngilangin stres."

"Itu alesan klasik dan bodoh. Semua orang juga stres, tapi dari banyak nya aktivitas buat ngalihin stres, kenapa harus rokok?" Ucap (Name).

"Kamu ga akan ngerti—"

"Iyalah, kan yang ngejalanin hidup itu kaka, bukan aku. Tapi aku gasuka cowok perokok, apalagi kakak itu adalah keluarga aku.."

"Im sorry, my bad. Kaka ajak kamu beli eskrim, mau?"


.

.

@beautiful_flowers

liked by tevannjya, and 271 others

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

liked by tevannjya, and 271 others

with @hansolvrn



Mereka berdua pulang, tentu dengan sebuah baju yang (Name) beli. (Tujuan utamanya kan beli baju rek).

"Ekhem, jalan berdua aja. Ga ngajak yang lain? Ga inget sama yang lain?" Ucap Dokyeom di depan ruang tamu.

"Yahh, apalah kita ini. Gabisa nraktir eskrim, jadinya gamau jalan sama kita." Timpal Chan.

"HAH? kalian kenapa?" Bingung (Name).

Terlihat wajah Chan dan Dokyeom sangat kusut dan kesal. Seperti seorang pacar yang di tinggal seharian tanpa kabar.

"(Name)? Udah pulang ternyata. Ganti baju sama mandi sana, abis itu turun buat makan malem." Ucap Joshua dari dapur. Ia sedang memasak makan malam, di bantu oleh Mingyu dan Hoshi.

"Hansol, ikut abang sini. Ada yang mau di bicarain." Suara Seungcheol dari belakang. Kemudian Vernon pergi ke ruang kantor milik Seungcheol, kakak nya itu.

Ia yakin, 100% akan di omeli karena kenakalannya lagi.



To be Contuned.

588 words.

𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂 𝓒𝓸𝓷𝓯𝓵𝓲𝓬'𝓼 || Seventeen × ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang