#Dream Cafe
"Lea!! jangan nekat anjir, kalau pak Gio tau lo gak ada di caffe bisa habis lo kali ini!" Jaka masih berusaha menahan temannya itu agar tidak meninggalkan shift, namun perempuan yang sedang sibuk merapikan tas dan barang-barangnya itu seakan tuli dan tidak memperdulikan peringatan dari Jaka.
"Kali ini penting banget Jak, kalau aku gak pergi bisa habis masa depan aku Jakaa!! 😭" Lea memohon agar tangannya di lepas.
Iya, Jaka saat ini sedang menahan tangan Lea, dan gak mau kalah Lea juga ngotot, jadilah mereka saling tarik menarik di pintu belakang cafe.
"Lo uda 3 kali anjir pergi tanpa izin pak Gio, kalau hari ini lo pergi lagi lo bisa di pecat!"
"Makanya kamu harus bantu aku, janji ini terakhir kali aku ninggalin cafe, pliss Jaka bantuin yahh plisss .😭🙏" Lihat Lea memohon sampai hampir nangis, buat Jaka gak tega dan melepas genggaman dari tangannya, membuat Lea sontak tersenyum dan langsung lari keluar caffe, sambil teriak.
"Makasih Jaka, nanti kita jajan cilok yaa."
"CEPAT BALIK WOY!!!" Teriak Jaka, langsung menutup pintu belakang caffe, dan kembali bekerja sambil merapalkan doa, semoga bosnya tidak datang sebelum Lea pulang.
Lea ngedumel sendiri sambil mengotak atik hpnya.
"Karel kemana sih? kalau Ibu beneran jodohin aku kan gawat. Aku gak mau nikah sama pilihan Ibu, selera Ibu jelek banget, pasti yang di jodohin om om buncit, botak dan bau! GAK MAU NIKAH SAMA OM OM 😭 MAU NIKAH SAMA KAREL AJA."
"Neng, uda sampai nih." Lea masih berusaha menghubungi kekasihnya sontak menatap supir ojol yang dia tumpangi mobilnya.
"Makasih banyak ya pak, aku udah bayar pakai ovo pak, tenang aku udah kasih bintang lima. Hati-hati di jalan bapak." Lea tersenyum ramah, membuat supir ojolnya terkekeh seketika.
Siang ini Lea uda janji akan ketemuan dengan Ibunya di sebuah restoran untuk makan siang bersama, agenda makan siang kali ini, yah apa lagi kalau bukan acara perjodohan dirinya yang selalu di bahas sang ibu setahun belakangan ini. Lea juga heran, kenapa ibunya ngotot ingin menjodohkan dia? padahal Lea sudah ratusan kali menolak dan menyebut kalau dirinya sudah memiliki kekasih. Ibu Lea bodoamat dengan semua penjelasan dan alasan putri lemotnya ini, dia masih teguh dengan keputusan untuk menjodohkan Lea dengan anak dari sahabat baiknya.
Maka disini Lea sekarang, berada di depan kostan sang pacar, untuk membawa kekasihnya itu bertemu ibunya, sekalian saja Lea bawa Karel ke acara perjodohannya. Siapa tau dengan membawa Karel, ibunya akan berhenti meminta Lea menikah dengan pria lain. Lagian kan, dirinya hanya mencintai Karel seorang.
Seperti biasanya saat dia sedang berkunjung ke kostan sang pacar, Lea yah tinggal masuk aja. Kebanyakan penghuni kost juga udah kenal Lea, bahkan ibu kost Karel lebih akrab dengan Lea sendiri, jadi setelah sampai di depan pintu kost sang kekasih, Lea dengan santainya membuka kamar Karel menggunakan kunci yang sengaja Karel berikan pada Lea. Baru saja pintu terbuka, Lea terdiam dengan mata membulat sempurnah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Favourite Things (Bluesy)
HumorAlea tuh sumber emosi Gio, namun perlahan berubah jadi sumber kebahagiaan Gio.