"Hai para manusia mines akhlak, pangeran Halvan kombek" Seru nya dengan riang tanpa memperdulikan tatapan teman teman nya yang terlihat gumoh dan jijik
"Nih gua bawa pesenan lu pada" Lanjut Halvan sembari menaruh pesanan mereka di atas meja
"Eh itu siapa yang di belakang lu Van" Celetuk seorang pria yang sedang memegang konsol gamers
Celetukan pria itu seketika membuat pasang mata menatap ke arah Ian dengan seksama, terkecuali dengan Regan yang tetap asik mabar epep
"Eh ada elu disini Yan" Ujar Gavin datang dari arah dapur sembari membawa semangkuk mie instan
"Sini sini, ngemil bareng kita" Lanjut nya di angguki oleh sang empu
Tanpa malu Ian ikut nyomot banyak cemilan yang di atas meja, katanya sih 'ambil aja gapapa gausah sungkan' jadi nya yaudah dehh
"Nama lu siapa cil? kita kita belum kenalan sama lu nih, kecuali mereka" ucap salah satu pemuda di sana sembari nunjuk ke arah Gavin, Halvan dan Regan
"Oh, nama gua Savian Erlangga Kalandra, kalian bisa manggil gua Ian" Ucap nya memperkenalkan diri
"Ohh salken cil gua Jayden Stevano panggil aja gua Jay,oke?" ucap Jayden pemuda yang menanyai nya tadi dan hanya di balas anggukan oleh Ian
"Dan gua Rifki Haliandro panggil Rifki atau sayang juga bolehh" genit nya sambil mengedipkan mata kanan dengan senyum seperti logo kumon
Seketika Ian memperagakan orang yang lagi muntah, saking jijik nya liat kelakuan si Rifki
Plak
"AGHH ANJING, apasih jancok?!" Teriak kesal Rifki menoleh kebelakang menatap si pelaku sembari mengusap ngusap kepala yang kena tabok barusan
Sedangkan si pelaku hanya merotasikan kedua bola mata nya dengan malas "jangan gitu pepek, ketauan ketua ntar lu malah kena bogem"
"Apaan buset, segala tiba-tiba kena bogem" Bingung nya
"Ntar lu juga tau" Celetuk Regan
"Babik! Seenggaknya gausah tiba tiba nabok pala gua juga dong, jingan" Gerutu Rifki masih tak terima
"Yaudah sih maaf, namanya juga reflek icibos" Enteng Gavin lanjut nyeruput mie nya dengan nikmat, mengabaikan Rifki yang mendengus malas dan menatap nya dengan ekspresi julid
"Lah udah gitu doang?" Beo Ian sembari memasukan ciki ke dalam mulut nya
"Apanya yang udah" Tanya Halvan melirik ke arah nya
"Gelut nya lah, kan lumayan tontonan gratis" Balas Ian dengan cengiran watados
"Iya udah nih, sekarang giliran lu, mau?" Sungut Rifki memandang Ian sedikit sinis
"Ga, malas, makasi"
"Bocah gendeng" Gumam nya malas
Ceklek
"Darimana aja bos" Seru Jayden menatap ke arah Ravendra yang berada tepat di ambang pintu
"Luar" Balas Raven dengan singkat yang hanya di angguki Jayden, maklum emang bos nya ini dari dulu ngirit kata kata
"Sejak kapan disini" Tanya Raven setelah duduk di samping Ian yang masih asik ngemil
"Kapan kapan" Balas Ian acuh tanpa menoleh kesamping
Mendengar jawaban Ian seperti itu membuat tatapan Raven menjadi semakin dingin, tapi tak berselang lama ia pun menghela nafas pelan
Tanpa mengatakan sepatah kata, Raven menarik pelan pergelangan tangan Ian lalu menuntun langkah nya menuju kamar di lantai tiga

KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU (BXB) ONGOING
Teen FictionGada angin gada hujan badai angin puting beliung, yang biasanya abis meningsoy itu bakal masuk neraka atau surga, lah gua? MALAH MASUK KE TUBUH FIGURAN YANG KEHIDUPAN NYA GA SEENAK POP ICE TARO! Lebih sialnya lagi, gua masuk ke salah satu novel ya...