3. Sekolah Baru

0 0 0
                                    

Hari ini tepat nya hari Senin, hari pertama kalinya Agnia masuk Sekolah Menengah Atas.

"Non bangun sudah jam 6, nanti terlambat lohh." Teriak mbok Ana.

Agnia yang masih tertidur dikamarnya menjawab " iyaaaa mbok 5 menit lagiii."

Mbok Ana yang mendengar 5 menit lagi langsung membuka pintu kamar Agnia dan membangunkannya. "NONN BANGUN ATUHH, Nanti telat mbok yang disalahin" Pekik mbok Ana yang membuka tirai jendela di kamar Nia.

"Ahh baiklah baiklah mbok, Nia bangunn nihh" Agnia pun terbangun karena teriakan mbok Ana dan karena terik cahaya matahari dari jendela kamarnya. Agnia pun langsung bergegas mengambil handuknya dan pergi mandi.

Setelah mandi dan mengenakan seragam putih abunya, ia makan untuk sarapan bersama sang keluarga (kecuali sang adik yang di asrama).

"Apa nih menu sarapan hari ini?!" tanya sang kakak yang berjalan menuju meja makan.
"wahh makan sotoo kesukaan ku nih" lanjutnya dan duduk ke meja makan.

"bunda, ayah ayo sarapan terlebih dahulu." celetuk Agnia yang melihat kedua orang tuanya sudah siap untuk berangkat kerja.

"Nanti ayah beli sarapan di luar aja. Ayah sedang buru buru, ada piket mengecek dokumen sebelum meeting dimulai." Jawab Hendra yang langsung keluar menaiki mobilnya.

"Ahh, bunda juga makan di Kampus saja, ayo Ezra bunda ada jam pagi hari ini, bibi tolong bekalkan saja sotonya." Jawab sang Ibunda yang masih sibuk mencari berkas berkas yang akan dibawanya.

"Siap bu, saya wadahi dulu" Balas Bi Ana atas perintah, Indri (ibunda Agnia).

"Astaga padahal aku ingin makan soto disini, kasian Nia harus sarapan sendirian." Ujar Ezra dengan muka sedihnya.

"Ahh tidak apa, ada Bi Ana yang bisa menemaniku sarapan, toh biasanya aku juga sering makan sendirian." Cetus Agnia dengan senyuman terpaksanya.

Seusai Agnia sarapan soto dan berbincang bincang dengan bi Ana, "ehh bi sekarang pukul berapa" tanya Agnia yang kemudian meneguk air didepannya.

"NON INI SUDAH PUKUL 6 KELEWAT 40 MENIT!! BUKANNYA NON NIA MASUK PUKUL 06.50" teriak bi Ana yang melihat jam dinding di ruang tengah.

Agnia yang mendengar teriakan bi Ana langsung dengan cepat mengambil tasnya dan memakai sepatunya. "BII NIA BERANGKAT DULU YA!" teriak Agnia dari pintu depan rumahnya. Agnia langsung menaiki taksi online yang sudah ia pesan dari tadi.

Sampai di sekolah...

"Berhenti di sini saja pak, terimakasih pak." Agnia menuruni motor ojol, membayarnya dan berlari menuju gerbang sekolah yang hampir ditutup.

"ADUHH PAKE LUPA LIHAT JAM LAGI, kan jadi telatt, huhu Agnia bodoh, huhuu" gumam Agnia. Ia melihat gerbang sekolah yang hampir ditutup oleh satpam dan ia pun berteriak "PAKKK TUNGGUUUUUUUU!!"

Gerbang memang belum tertutup sempurna, namun jam sudah menunjukan pukul 07.01, namun Agnia tidak peduli karena ini hari pertamanya sekolah mending dia dihukum daripada tidak masuk/putar balik dan dimarahi kedua orang tuanya.

Saat Agnia memasuki sekolah, ia melihat kakak kelas laki-laki dan perempuan yang sepertinya itu adalah ketua osis dan wakilnya yang bertugas 5S.

"HEII KAMU, CEWEK, KESINI" Teriak lelaki tersebut.

Agnia yang mendengar teriakan dan merasa dirinya yang dipanggil, langsung berlari menuju lelaki dan perempuan tersebut.

"KENAPA KAMU TELAT?!" bentak sang perempuan di samping lelaki tadi.

"Saya telat karna bangun kesiangan kak" Jawab Agnia dengan menggaruk kepalanya pada perempuan yang memiliki jabatan wakil ketua osis.

"Saya tidak melihat kamu waktu MPLS dilaksanakan, kemana kamu tidak hadir?!" Sahut lelaki yang memiliki jabatan sebagai ketua osis.

"Saya tidak hadir karena menemani adik saya operasi di luar kota kak" jawabnya.

"Baiklah, ikuti upacara bendera dengan tertib, setelahnya ikut kita untuk menerima hukumanmu. Baris di barisan yang menghadap ke timur." Ucap lelaki tersebut.

"Siap kak" balas Agnia, dan langsung berlari ke lapangan dan baris di barisan menghadap timur, dimana barisan tersebut hanya untuk siswa siswi yang terlambat dan tidak mengenakan seragam lengkap. Untung saja Agnia mengenakan seragam lengkap, jadi hukumannya tidak terlalu berat.

Singkat cerita upacara telah selesai, barisan yang menghadap ke timur digiring ke tengah lapangan oleh ketua dan wakil osis untuk dicatat namanya dan dihukum. Setelah dicatat semua nama nama siswa siswi yang berada di sana, mereka yang tidak memakai seragam lengkap dihukum mengangkat satu kaki dan menjewer telinga. Sedangkan yang telat dihukum memutari lapangn 2x putaran.

Agnia pun berlari 2x putaran. "HEI KAMU, ITU LARI APA JALAN, TAMBAH LAGI 1 PUTARAN." Teriak Ketua osis yang menunjuk telunjuk tangannya kepada Agnia. Agnia yang mendengar dan melihat ketua osis menunjuknya langsung berlari satu putaran lagi dengan kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya. "Pahh da hal su su dahh hampir sele saii 2 putaran, ttta pi malah ditambahh lagi, huh huh" gumam Agnia dengan nafasnya yang terengah engah.

"Ting tung tung ting, saatnya jam pertama dimulai, tung tung ting, its time to begin the first lesson" bell sekolah berbunyi, menandakan saatnya jam pertama dimulai.

"BAIK, SAYA SELAKU KETUA OSIS MOHON MAAF SEBESAR BESARNYA TELAH MENGHUKUM KALIAN SEPERTI INI, TUJUAN SAYA MEMBERI HUKUMAN AGAR KALIAN TIDAK MELAKUKAN KESALAHAN YANG SAMA LAGI." Teriak ketua osis dengan tegap didepan siswa siswi yang telat atau tidak memakai seragam lengkap.

"Jam pertama telah dimulai, jadi silahkan pergi ke kelas kalian masing masing." Lanjut ketua osis.

Agnia yang masih terengah engah dan keringatnya yang bercucuran pergi menuju kelasnya, yaitu kelas 10-3.

"SIALL, Kenapa bu guru sudah masuk kelas." Umpatnya. Agnia pun langsung membuka pintu kelas dan masuk "Assalamualaikum" ucapnya.

"Loh Agnia ya? Kamu yang izin tidak ikut MPLS kan? yuk nak perkenalkan diri terlebih dahulu."
Perintah ibu guru wali kelas yang duduk di kursi depan.

Agnia mengelap keringat diwajahnya dan berdiri tegap di depan kelas di hadapan 33 murid kelas 10-3.

"Haii, Selamat pagi semua, perkenalkan nama saya Agnia Dwi Carissa, Biasa dipanggil Agnia atau Nia. Saya dari SMP Kartika. Saya tidak dapat mengikuti MPLS karena menemani adik saya operasi di luar kota, maka dari itu mohon bantuannya untuk memberi tahu saya terkait apa saja yang dilakukan MPLS kemarin, dikarenakan saya tidak tahu apa apa. Semoga kita semua bisa berteman dengan baik." Ucap Agnia meski agak gugup.

Dahulu disaat Agnia SMP dia hanya memiliki beberapa teman, tidak banyak, karena di SMP dia bisa dibilang introvert atau pendiam. Namun meski pendiam dia tetap memiliki ambisi dalam belajar dan aktif di bidang organisasi. Agnia berkata jika ia masuk SMA ia akan menjadi anak yang lebih mudah untuk bersosialisasi atau berbaur.

"Baik Agnia, Silahkan duduk di sebelah Airin." Perintah bu guru dengan tangannya yang menunjuk kepada bangku barisan kedua di pinggir pojok paling kanan. Agnia yang melihat Airin menepuk nepuk kursi disebalahnya pun berjalan ke sana dan duduk disebelahnya.

"HAI AGNIA, Aku Airin, aku dari SMP Negri 2. Semoga kita bisa jadi teman dekat ya!" seru Airin.

Agnia meletakkan tasnya di kursi dan duduk "ahh iya aku, Agnia, kuharap juga begitu. Namun aku anaknya bisa dibilang mudah mati topik dan susah cari topik jadi tolong jangan kira aku gamau memulai pembicaraan yaa, hehehe." Balas Agnia pada Airin.

"Hahaha, santai aku anaknya ekstrovert jadi kalo kamu introvert, aku bisa mengubahmu menjadi sepertiku, AHHAHHAHHAHA" timpal Airin.

"Hehehe baiklah, semoga kita bisa berteman baik."

"Baiklah anak anak, marilah kita mulai pelajaran Science Pertama kita kali ini." Celetuk bu guru di depan kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hening, Namun BerisikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang