- Lanjutan dari bab "Lucunya! (Part 2)" -
Menjelang tengah hari aku benar2 merasa ingin pipis, aku tidak yakin kalo popok ini dapat menampung lebih banyak pipis, tapi mau gimana lagi, bergerak ke kamar mandi dari kamarku pun membutuhkan tenaga, menahan sakit untuk memindahkan kaki saja sebenarnya terasa sulit bagiku.
Akupun mencoba untuk duduk dan pipis.
Kagetnya aku, ternyata popok ini masih dapat menahan pipisku meski sudah terisi banyak. aku bingung bagaimana aku harus menggantinya sendiri, karena susah dilakukan secara sendirian.
Setelah duduk untuk pipis, aku mencoba berdiri pelan2 dan membuka lemariku, dan aku melihat packaging popok yang sedang aku gunakan ini, ternyata oh ternyata, yang sedang aku pakai ini memang dapat menampung banyak pipis, seharusnya aku tidak perlu mengkhawatirkan itu, hanya saja aku terlalu takut jikalau itu bocor. lalu aku kebalikan ke dalam lemari dan aku kembali duduk dan membuka hpku.
Tepat di tengah hari, terdengar klakson motor, seketika itu aku langsung melihat ke jendela. ternyata itu teman2ku yang baru saja sampai. mereka segera memarkiran motor mereka dan menyapaku dari bawah. akupun memberikan senyum senangku ketika mereka sudah sampai disini.
Perlahan aku mengampiri mereka. berjalan ke pintu depan saja memerlukan hampir 5 menit karena aku harus berjalan dengan sangat pelan.
Tepat disaat aku membuka pintu depan, mereka langsung menyapa aku seperti "HAI CIRAAA!!!".
Akupun kaget dengan mereka yang seperti... "super excited???"
Merekapun menuntun aku berjalan, karena aku mengajak mereka duduk di ruang santai biar kita bisa bersantai menonton netflix di tv bersama sembari ngobrol2 santai.
———
Aku
eh kenapa kalian kek keliatan lagi seneng banget?Divia
gaada apa2 sih sebenernya, gara2 kangen kamu aja, mau nemenin hehehe.Aku
HAHAHA so sweet banget dah.Aku
sebenernya aku kangen kalian juga sih, sendirian disini rasanya aneh aja daripada sendirian di rumah sendiri...Nira
ngoceh mulu ish bayiii bayi... gapapa kan kamu lagi masa penyembuhan, nanti kalo uda sembuh mah balik lagi gapapa cir...(entah kenapa aku merasa malu karena dipanggil bayi oleh nira)
Aku
eh... ini... aku mau minta tolong...Vanya
ada apaa cir?Aku
mau minta tolong...Nira
iyaaaa ada apa bayi?Aku
mau minta tolong gantiin popok... udah penuh...Nira, Divia, Vanya
HAHAHAHAHA!!!Aku
ishh jangan gituuu, jangan diketawainnn!!!Nira
ohhh itu sebabnya kangen kita yaa bayi? uhh, mau aku gantiin? sekarang? nanti? bilang aja yaa dedekAku
HUHUHU!!! malu ahhh!!!(gimana juga aku harus menyembunyikannya, mereka sudah tau dari awal, dan memang ini waktu yang harusnya untuk mengganti popok ini)
Aku
kalo... kalo sekarang boleh...? bener2 udah penuh... hehe...Nira
sini2 aku gantiin ajaaa, kamu pakai model perekat atau celana dedekk?Aku
aku pakai yang celana... gampang kalo buat ngelepasnya tapi pakainya yang gabisa sendiri...Nira
gapapa2 sini aku temenin buat bebersih dulu baru aku gantiin yang baru yaa dedek.Aku
ishh niraa, jangan gituu!!!———
Aku dan nira bergegas menuju kamarku untuk mengambil popok yang baru, divia dan vanya aku biarkan mereka berdua untuk menonton netflix, mungkin lain kali saja aku akan minta tolong ke mereka.
———
Nira
ehh apa inii, ko gemes banget warnanya pink, gambarnya juga bagus!Aku
hehehe aku kemaren nemu model gitu pas lagi cari2 sama mama, terus aku mau yang itu...(blushing banget... malu...)
Nira
yaudahh yukk kita ke kamar mandi, bersihin badan kamu dulu.Aku
iyaaa.———
Saat di kamar mandi, akupun dibantu oleh nira untuk membersihkan badanku, aku merasa geli disaat nira memegang kakiku serta pinggangku untuk membersihkanku secara pelan.
———
Aku
niraa, gelii!Nira
HAHAHAH yaa namanya dibersihin pelan2 ciraa.———
Akupun hanya bisa terdiam disaat geli dan malu yang aku rasakan ini benar2 terasa.
Sekitar 10 menitan aku selesai dibersihkan oleh nira. saatnya kita kembali ke kamar, nira menuntunku menuju kamar dengan sangat pelan, seperti mama yang menuntun anaknya dengan sabar. serta nira membaringkanku di kasur dengan sangat lembut.
———
Nira
yukk jangan banyak gerak yaa dedek, sebentar aku pakaikan.Aku
(disini aku benar2 merasa malu, mukaku memerah, rasanya lebih menggelikan dibandingkan mama yang memakaikanku, rasanya aneh saja ketika malah teman yang memakaikanku popok...)Aku
i... iya nira...———
Nira sudah memasukkan kakiku ke popok, lalu dinaikkan perlahan2 olehnya. lalu diposisikan dengan benar. dia seperti ibu yang benar2 mengerti anaknya.
Semuanya sudah selesai dan terpasang, badanku sudah dibersihkan oleh nira, dan akupun sudah memakai popok yang baru. kitapun kembali ke ruang santai untuk kembali bersama divia dan juga vanya.
- Selesai di bab "Lucunya! (Part 3)" -
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengulang Menjadi Bayi?
RandomDiary saya tentang terjebak? diharuskan? kemauan? apapun itu untuk pakai popok lagi kayak bayi.