Sang Malaikat 4

224 23 6
                                    

Kasus Kedua : Turunnya Sang Malaikat dan Si Api

Keesokan paginya...

Kota besar itu tidak mendapatkan hari tenangnya dalam sekejab.. Ada saja kejahatan manusia yang dilakukannya..

Seperti Pagi ini...

Lagi-lagi peristiwa pembakaran manusia..

Tapi kali ini terjadi di bangunan yang sudah hancur tidak terpakai..

Ditemukan oleh tunawisma yang menumpang tidur di bangunan tersebut, tapi tidak jadi karena mencium bau yang sangat aneh, dan begitu di cek, ternyata seonggok mayat gosong dalam keadaan telentang dan lurus ..

Tunawisma tersebut segera menghubungi pos polisi terdekat..

Alan dan Michael yang baru saja menyelesaikan kasus semalam dan pagi ini harus mengadakan konferensi pers, terpaksa dibatalkan.. Karena mendapatkan laporan korban kebakaran lagi..

Alan dan Michael langsung ke TKP, diikuti oleh staf yang lain..

Begitu tiba di TKP, Alan langsung melihat kejanggalan lagi pada korban..

Hal yang aneh mengingat jika manusia dibakar dalam keadaan hidup , pasti akan berusaha untuk memadamkan api tersebut atau berteriak kesakitan dengan posisi tubuh yang membungkuk..

Tapi ini tidak, posisi mayat dalam keadaan lurus dan sangat gosong, tercium bau aneh ditubuhnya..

"Michael, bawa mayat ini dan langsung berikan ke dokter Naraa.." perintah Alan , sambil masih melihat sekitar dan mengumpulkan bukti dan saksi..

"baik ...." ucap Michael mulai meminta bantuan para staf lainnya...

"tunggu ....." tiba-tiba serombongan manusia berjas hitam datang memasuki TKP..

Alan dan Michael kaget melihat siapa yang datang..

Tuan Muda Krittin , Tuan Mile dan Tuan Jess.. Beserta anak buah mereka.. Dan terlihat sosok tua renta ditengah mereka, penuh wibawa di usianya yang sudah terlihat senja dan uzur.. Berjalan perlahan dengan menggunakan tongkat kayu jatinya yang terlihat sangat mahal...

"tolong, Tin, pastikan siapa yang terbakar itu..." pinta sosok tua itu dengan pelan.. Dia segera duduk ketika anak buah Krittin memberikan kursi yang terlihat kokoh padanya..

"maaf mengganggu jalan nya investigasi kalian.. Ayah menemukan ini di rumahnya, karena itu begitu mendengar kabar pagi ini diberita, ayah meminta langsung kesini..." ucap Krittin bersikap layaknya profesional., Dia memberikan secarik kertas berisikan, sebaris kalimat yang ganjil..

'sebisa mungkin hiduplah dengan tenang, karena kau tidak hanya dilahap api dunia, tapi api neraka juga menantimu'

Bunyi isi secarik kertas itu.. Membuat Alan merinding.. Creepy..

"apa hubungannya mayat tersebut dengan Ayan Tuan..." lumayan kaget juga Alan, bertemu langsung dengan ayan sang Penguasa..

"dia supirku , namanya Khan.. dia telah mengabdi padaku selama puluhan tahun, dan dia baru saja pensiun mengingat usianya sudah tidak muda lagi.. Dia sangat setia, dia pensiun saja harus aku yang memaksanya, kalau tidak , mungkin saat ini dia masih disisiku melayani ku dengan setia dan patuh..." Ayah Krittin yang menjawabnya, benar-benar berwibawa..

"kenapa anda merasa kertas ini ditunjukan kepada anda, Tuan... dan anda yakin ini jasad supir anda..? " Tanya Alan lagi..

Ayah Tuan Krittin bungkam..

"kami kesini untuk memastikan mayat tersebut adalah supir ayah atau bukan..." ucap Krittin dengan tegas..

"ooohhh..." ucap Alan dan Michael mempersilahkan nya dengan cepat, sambil tersenyum sedikit sinis..

Sang MalaikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang