Adit langsung dipersilahkan masuk saat baru saja datang ke kantor Jimmy Tan. Adit masuk dan langsung menjabat tangan teman bisnisnya itu.
"Saya dengar anda sedang tak sehat. Saya membawa sekotak ginseng yang saya beli seminggu lalu buat anda," ujar Adit seraya menyerahkan bingkisan ginseng yang dibawanya pada sekertaris Jimmy.
"Wah... kok repot-repot pak. Ngomong-ngomong... ada angin apa kok berkunjung ke kantor saya? Apa mau membicarakan soal pertengkaran dengan Bobby Sudharta beberapa hari lalu?!" tanya Jimmy setelah mempersilahkan Adit duduk.
"Oh kalau soal itu sudah saya bereskan. Saya datang untuk membicarakan hal yang lain."
Jimmy mengerutkan keningnya. Jika bukan soal Bobby, pasti soal pekerjaan, pikirnya.
"Kalau soal bisnis, sampeyan bisa langsung urus sama Sam saja Pak. Masalah bisnis memang sebagian besar sudah saya serahkan ke keponakan saya."
"Saya datang untuk membicarakan soal Rina, wanita yang dibawa keponakan bapak ke pesta waktu itu," jawab Adit tanpa perlu berbasa-basi lagi.
Jimmy merasa aneh mendengar itu. Ada urusan apa kok tiba-tiba teman bisnisnya menyinggung soal pacar keponakannya.
Karna melihat raut wajah Jimmy yang terlihat bingung, Adit langsung melanjutkan, "Rina itu sebenarnya bekerja sebagai pengasuh anak saya sudah selama tiga bulan lebih di rumah saya."
"Lho katanya kerjanya guru privat anak-anak?"
"Iya memang awalnya begitu. Tapi karena kami waktu itu butuh pengasuh, Miss Rina akhirnya saya pekerjakan di rumah saya sebagai pengasuh. Sampai sekarang pun masih begitu."
Jimmy tak suka fakta bahwa keponakannya berbohong tentang pekerjaan pacarnya pada keluarga. Tapi dia lebih tak suka saat mengetahui kalau pekerjaan wanita itu hanyalah sebagai seorang pengasuh saja. Ditambah lagi dia harus tinggal di rumah duda beranak satu, tanpa memperdulikan statusnya sebagai calon istri dari satu-satunya pewaris keluarga Berry.
"Saya baru tau kalau soal ini. Trus gimana nanti kalau orang-orang pada tau. Gawat, apa kata orang nanti!" ujar Jimmy kecewa.
"Kalau begitu bapak bisa mencari jodoh yang lain buat keponakan bapak. Lagipula kata Miss Rina hubungan mereka cuma pura-pura. Dia hanya datang untuk membantu sahabatnya."
"Pura-pura? Jadi mereka berani menipu saya juga!" Jimmy menggembrak mejanya marah. "Tapi meskipun begitu, saya tak bisa memilih perempuan lain buat keponakan saya. Mereka sudah membuat heboh di pesta dengan keintiman mereka. Tak ada orang di lingkungan bisnis kita yang tak tahu masalah ini. Atau gini aja pak... gimana kalau sampeyan yang mengalah dan memecat pengasuh anda itu. Nanti saya janji mencarikan pengasuh yang jauh lebih berpengalaman," bujuk Jimmy. Dia pikir dengan begitu dia bisa segera mencegah orang-orang untuk mengetahui status sesungguhnya dari calon istri Sam.
"Kalau soal itu nggak bisa. Anak saya nggak bisa kalau bukan Miss Rina. Mau yang paling berpengalaman sekalipun, dia nggak mau!" tegas Adit datar.
Mata Jimmy menyala-nyala mendengar perkataan itu. Dia merasa Adit dengan sengaja mau mempersulitnya. Dia sangka tadi, pria itu datang kemari melaporkan info tentang Rina untuk membantu Jimmy. Tapi ini kok malah susah sekali diatur.
"Trus mau anda gimana? Perlu saya menugaskan anak buah saya untuk menyetok lebih banyak lagi produk dari tempat anda atau gimana, supaya anda mau berkerja sama."
"Miss Rina itu bukan hanya sekedar pengasuh saja di rumah saya. Dia itu-"
"Lha iya... trus anda itu maunya apa? Seberapa memangnya harus saya beri untuk membuat anda mau melepaskan pengasuh anda yang 'berharga' itu?!" potong Jimmy tak sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENIKAH KARNA DENDAM 2
RomanceApa yang akan terjadi jika cinta dan benci dari masa lalu menyapa kembali setelah sepuluh tahun berlalu? Rina Wibowo sungguh tak menyangka dia akan kembali bertemu dengan Aditya Harsono, pria yang pernah menjadi mantan pacarnya sekaligus mimpi buruk...