Happy Reading🫵🏻
"Kenapa nggak pacaran aja sih kalian," ujar oma yang membuat keduanya saling tatap dan tersedak. Sophia reflek menggambil segelas air putih yang berada di atas meja.
Haga menepuk dadanya sakit, Sophia mengalihkan gelas yang berada di tangannya lalu memberikan kepada sahabatnya itu.
Tangan Haga meraih gelas yang di berikan Sophia, "kok kaget?" Tanya oma penasaran padahal menurutnya keduanya sangat cocok untuk berpasangan.
"Kita cuman teman oma, nggak lebih," ucap Sophia memberikan penjelasan dengan pelan kepada oma Haga. Karena ia tahu kedekatan mereka memberikan asumsi yang aneh-aneh.
Haga menatap omanya, lalu setuju dengan pernyataan yang di berikan oleh Sophia. "Iya oma, kita nggak bakal mungkin pacaran, His a Friend.."ungkapnya yang hanya membuat sang empu tertawa kecil.
"Oke, santai aja kalian memang Friends material, yes?" Sophia dan Haga merasa lega karena oma bisa mengerti dengan hubungan mereka hanya sebatas teman tidak lebih.
Laki-laki itu hanya menggeleng pelan dengan tingkah omanya, "yes oma," sahutnya yang di berikan ancungan jempol oleh sang oma.
Selesai meletakkan barang, kedua sahabat itu mengikut oma berkebun di halaman belakang rumah. Oma senang sekali berkebun ia memiliki kebun bunga dan sayuran, walaupun kecil namun sangat indah.
"Haga tunggu!" Seru Sophia yang kesusahan melewati jalanan licin karena hujan yang membasahinya.
Laki-laki itu menoleh. Ia meraih tangan Sophia lembut. Oma tertawa kecil. Ia menggenggam tangan oma dan Sophia dengan kedua tangannya.
"Good boy," sahut oma dengan tatapan yang sangat berarti untuk cucu kesayangannya itu.
Hari ini oma akan mengajak mereka memetik beberapa sayuran yang sudah siap untuk di panen, seperti pakcoy, sawi dan sayuran lainnya.
Haga memberikan gunting kepada Sophia, gadis itu menerimanya dengan gembira. Jika boleh ia ingin tinggal satu komplek dengan oma saja agar ada teman.
"Kalian petik di sana, oma biar petik yang di sini," jelasnya yang tentu di berikan persetujuan oleh keduanya.
Sophia mengambil satu batang pakcoy segar. Ia mengepaskan air yang ada itu di hadapan Haga yang sedang fokus memetik sawi.
Laki-laki itu menoleh, ia menatap Sophia dengan senyuman tipis, "jahil banget ya lo.." ujarnya yang membuat Sophia tertawa kecil.
"Biarin wlee." Ejek sophia. Sang empu merasa tertantang. Ia memberikan geletikan pada gadis itu. Sophia kaget ia berlari menuju oma. Haga tetap mengejar dirinya.
"Omaa, Haga jahil.." lirihnya berlindung di balik tubuh oma. Wanita yang sudah berumur itu tertawa keras. Ada-ada saja emang kelakuan kedua sahabat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVERLASTING IN HEART (On Going)
AdventureSEBELUM BACA WAJIB FOLLOW DULU YA! Hari hari sophia Jennifer Ochean benar-benar bebas. Memiliki watak keras kepala, dingin, emosional dan tomboy membuat ia tidak di sukai oleh beberapa laki-laki. Padahal ia nyaman dengan penampilannya. Berawal dari...