04

4 2 0
                                    

Hinata berjalan ke arah kelasnya, namun sebelum itu pandangannya terpaku ke arah tempat sampah.

Ia berjalan ke arah tempat sampah, tangannya terulur memungut sebuah kotak bekal, dengan isi yang berhambur kemana mana.

"Di buang ya?" Ucapnya pelan.

"Oke, kita coba lagi besok!" ucap Hinata, kemudian ia masuk ke dalam kelas.

Matanya menatap ke arah Kageyama, yang tengah menyedot susu kesukaannya.

Hinata tersenyum.

"Ternyata suka susu ya?" Gumamnya pelan.

°°°°°

Keesokan harinya, kali ini Hinata membuat sandwich untuk Kageyama, ia hanya berharap semoga Kageyama menyukainya, dan tidak membuang nya lagi.

"Gimana kemarin dia suka bento yang kamu buat?" Tanya shinsuke.

"Eh? Kak Shin kok tau?" Tanya Hinata.

"Kakak liat kok kemarin pagi kamu bikin bento" Ucap shinsuke.

"Gitu ya" Ucap Hinata.

"Loh kok murung si?" Tanya shinsuke.

Hinata menggeleng "Ngga kok" Ucapnya lalu tersenyum manis.

"Jadi dia suka?"

"Suka!kemarin juga habis, tinggal sisa kotak nya aja" Ucap Hinata.

"Wah! Bagus dong, pendekatan pertama berarti berakhir lancar" Ucap shinsuke.

"Hahaha, iya kak". Hinata langsung mengambil susu kotak yang berada di dalam kulkas.

"Nah selesai" Ucap Hinata.

"Buat kakak boleh ga?" Tanya shinsuke.

"Ngga, Ini spesial soalnya! Kakak ada tuh sho juga bikinin" ucap Hinata.

"Yeyy, makasih sho, emang kamu tuh sepupu terbaik  deh!"

"Iyaa, sama sama".

"Oh iya kak, sho hari ini naik bus aja ya?"

"Eh kenapa?"

"Gapapa, kok".

"Iya udah, nanti hati hati ya" Ucap shinsuke, ia tengah menyantap sandwich buatan Hinata.

Hinata mengangguk "Siap kapten!".

°°°°°°

Disepanjang perjalanan menuju sekolah Hinata hanya melamun, ia mengeratkan pegangannya pada tas miliknya.

"Semoga, kali ini Kageyama suka" Ucapnya pelan, amat pelan.

Pukk.

Hinata menoleh ke arah orang di sampingnya.

"Eh?! Kak Akaashi?"

Akaashi keiji, cowok tampan, humble idaman cewek cewek di sekolah.

"Kok kaget gitu?" Tanya Akaashi.

"Maaf ya kak, Aku ngga tau kalo kakak duduk di sampingku" Ucap Hinata.

Akaashi tersenyum."Gapapa, lagian ngapain minta maaf Nat?" Tanya Akaashi.

"Hehehe" Hinata menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Aku liat liat kayanya, kamu ngelamun ya dari tadi"

"Eh?! aku ngga ngelamun kok kak" Ucap Hinata.

"Gitu ya.." padahal Akaashi tau Hinata sedari tadi melamun.

"Tumben naik bus?" Tanya Akaashi.

"Lagi pengen aja sih kak sebenernya"

"Oh iya kakak juga tumben naik bus?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

No words Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang